Reni Nuraeni
Prodi D-III Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI KONDISI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE PADA PENDERITA DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMARON KECAMATAN BREBES TAHUN 2017 Reni Nuraeni; M. Choiroel Anwar
Buletin Keslingmas Vol 37, No 4 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 4 TAHUN 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.158 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v37i4.3806

Abstract

AbstrakDiare merupakan salah satu penyakit menular dapat di sebarkan oleh vektor pembawa bibit penyakitkarena kondisi kesehatan lingkungan dan personal hygiene yang kurang baik. Dari data DinasKesehatan Kabupaten Berebes Kejadian diare di Kecamatan Brebes pada Tahun 2012 s/d 2016 4Puskesmas yaitu Puskesmas Brebes, Kaligangsa, Kalimati, dan Pemaron, kasus Diare yang ditanganipaling tinggi yaitu di Puskesmas Pemaron dengan jumlah penderita yang ditangani dari Tahun 2012 s/d2016 sebesar 26.252 jumlah penderita laki-laki dan perempuan yang ditangani.Tujuan dari KTI iniadalah Mengetahui kondisi sarana air bersih, kondisi sarana tempat pembuangan tinja rumah, Kondisipenyediaan dan penempatan sarana tempat sampah, dan mengetahui kondisi perilaku hygiene penderitapenyakit diare di Wilayah Kerja Puskesmas Pemaron Kecamatan Brebes Tahun 2017.Jenis penelitiandeskriptif yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan membandingkan dengan teori yang ada.Hasil penelitian yang dilakukan pada penderita diare di Wilayah Puskesmas Pemaron Kecamatan BrebesKabupaten Brebes dapat diketahui (100%) sumur gali yang tidak memenuhi syarat , Jamban leher angsayang tidak memenuhi syarat (44,4%) penerang tidak cukup, jamban cubluk tidak memenuhi syarat (0%)terdiri dari lubang tanah yang tidak di gali, (0%) tidak dibuat rumah jamban diatasnya,sarana sanitasitidak memenuhi syarat (65%) tidak Mempunyai tutup dan tidak mudah dibuka atau ditutup tanpamengotori tangan, (100%) volume tidak dapat menampung sampah yang dihasilkan oleh pemakai dalamwaktu tertentu (3 hari), (0%) tidak pernah menggunakan alat makan baik, (35%)tidak pernah mencucitangan dengan sabun sebelum makan, (25%) tidak pernah mencuci tangan dengan sabun sehabis makan,(25%)tidak pernah mencuci tangan dengan sabun sesudah buang air besar. (20%) tidak pernahmelakukan pembersihan dan pemotongan kuku, (65%)tidak pernah meletakkan makanan dan minuman ditempat yang tertutup (45%)tidak pernah memelihara sarana tempat pembuangan sampah, (90%)kebiasaan tidak pernah memelihara tempat sumber air bersihKesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah diare terjadi di karenakan kurang mengertinyamasyarakat tentang PHBS (perilaku hidup bersih sehat) serta tingkat pendidikan yang rendah haltersebut dapat menyebabkan angka kesakitan diare yang cukup tinggi di Wilayah Puskesmas PemaronKecamatan Brebes Kabupaten Brebes. Saran yang dapat diberikan adalah masyarakat harus rutinmerawat sarana air bersih, sarana pembuangan tinja, sarana pembuangan sampah, dan berperilakuhidup bersih sehat seperti cuci tangan pakai sabun antiseptic sebelum dan sesudah makan, sesudahbuang air besar, rutin melakukan pembersihan dan pemotongan kuku, meletakkan makanan danminuman di tempat yang tertutup.