Penelitian ini didasari oleh teori yang menyebutkan bahwa semakin tinggi pendapatan maka jumlah konsumsi pangannya akan semakin rendah, namun pada kenyataannya pendapatan rumah tangga yang tinggi tidak menurunkan jumlah konsumsi pangan khususnya tempe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pendapatan keluarga di daerah penelitian; untuk mengetahui jumlah konsumsi tempe di daerah penelitian; untuk mengetahui biaya konsumsi tempe rumah tangga di daerah penelitian; untuk megetahui jenis tempe manakah yang paling diminati oleh masyarakat di daerah penelitian; untuk menganalisis pengaruh jumlah pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga dan biaya konsumsi tempe rumah tangga terhadap jumlah konsumsi tempe di daerah penelitian. Metode survei merupakan tekhnik riset dimana informasi dikumpulkan denganmenyebarkan kuisioner. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 391 rumah tangga. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata jumlah pendapatan rumah tangga sampel adalah sebesar Rp. 6.133.458/bulan; rata-rata jumlah konsumsi tempe di daerah penelitian sebanyak 4,19 kg/rumah tangga/bulan; rata-rata biaya konsumsi tempe sebesar Rp.56.641/rumah tangga/bulan; jenis tempe yang paling banyak di konsumsi adalah jenis tempe 1 yaitu tempe dengan daun besar dan tebal yang memiliki berat 400gr/bungkus dengan harga Rp 5000/bungkus; jumlah pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga dan biaya konsumsi tempe berpengaruh nyata secara serempak terhadap jumlah konsumsi tempe, secara parsial jumlah pendapatan keluarga dan biaya konsumsi tempe berpengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi tempe, jumlah pendapatan keluarga berpengaruh negatif terhadap jumlah konsumsi tempe, sedangkan jumlah anggota keluarga berpengaruh positif terhadap jumlah konsumsi tempe dan biaya konsumsi tempe berpengaruh positif terhadap jumlah konsumsi tempe. Kata Kunci : Keluarga, Konsumsi,Tempe, Pendapatan, Biaya