Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI SAWI Tota Totor Naibaho; Lily Fauzia; Emalisa Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.713 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi petani terhadap produksi usahatani sawi dan kontribusi pendapatan usahatani sawi terhadap total pendapatan keluarga. Metode Analisis Data menggunakan model regresi berganda, dengan metode ”Ordinary Least Square” dengan alat bantu SPSS dan Rumus Pendapatan. Hasil penelitia, berdasarkan Uji Serempak variabel umur petani, tingkat pendidikan, lama berusahatani, biaya tenaga kerja, jumlah tanggungan keluarga, luas usahatani dan modal berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani sawi. Berdasarkan Uji Parsial luas usahatani dan modal berpengaruh nyata secara positif terhadap produksi usahatani sawi tetapi lama berusahatani berpengaruh negatif terhadap produksi usahatani sawi. Rata-rata pendapatan bersih usahatani sawi petani adalah Rp. 15.866.051,-/tahun (Pendapatan > UMR Kota Medan). Kontribusi Pendapatan Usahatani Sawi terhadap Total Pendapatan Keluarga adalah sebesar 66,46 %. Kata Kunci: usahatani sawi, sosial ekonomi, pendapatan   ABSTRACT This research done to know the farmer’s economy social influence to the production of green mustard farm business and the contribution of green mustard farm business income to the total family income. The method of data analyze uses multiply regresion model, with “Ordinary Least Square” methode by SPSS application and Income equation. The results by test shows that all variables like age, education level, how long farm business, labour cost and sum of family depents, farm business size and modals influence  real on green mustard farm business production. By partial test farm business size  and modals influence real in positive ways on green mustard farm business but how long farm business influence in negative way on green mustard farm business production. Netto average income of farmer’s green mustard farm business is Rp 15.866.051,-/year (Income > UMR Medan City). The contribution of green mustard farm business income on total family income  is 66,46%. Keywords: green mustard farm business, social economy, income  
STUDI TENTANG PENGEMBALIAN DANA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) Jopianus Tumanggor; Meneth Ginting; Emalisa Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 1 (2013): JURNAL AGRIBISNIS
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.95 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan program PUAP di daerah penelitian; mengetahui tingkat pengembalian dana PUAP; dan mengetahui pengaruh karakteristik sosial ekonomi petani terhadap ketaatan mengembalikan dana PUAP. Metode analisis data yang digunakan adalah Metode Deskriptif dan Metode Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Gapoktan A terjadi perkembangan jumlah anggota sebesar 113,04 % dan perkembangan dana sebesar 30,12 %. Sedangkan pada Gapoktan B terjadi penurunan jumlah anggota sebesar 96,30 % dan penurunan jumlah dana sebesar 78,55 % dari dana awal. Tingkat pengembalian dana pada Gapoktan A adalah sangat tinggi (pengembalian dana 100 % per tahapannya) sedangkan pada Gapoktan B adalah sedang (pengembalian dana 16,25 % per tahapannya). Berdasarkan Uji Serempak variabel umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, jumlah tanggungan keluarga, dan luas lahan tidak berpengaruh nyata terhadap ketaatan mengembalikan dana PUAP. Hal ini terjadi pada kedua Gapoktan penelitian. Kata kunci: PUAP, karakteristik sosial ekonomi, pengembalian dana,  ketaatan.   ABSTRACT This research was conducted to determine the development of research PUAP programs in the area; know PUAP refund rate, and determine the effect of socio-economic characteristics of farmers to obedience PUAP refund. Data analysis method used is descriptive method and the method of Multiple Linear Regression. The results showed that there is a development Gapoktan A number of members amounted to 113.04% and 30.12% development fund. While on Gapoktan B decrease the number of members by 96.30 % and a decrease in the amount of 78.55% of the initial funding. Refund rate on Gapoktan A is very high (100% refund/stage) while at Gapoktan B is moderate (16.25% refund/stage). Based Test Unison variables age, education level, farming experience, number of dependents, and the land did not significantly affect adherence PUAP refund. This happens on both Gapoktan research. Keywords: PUAP, socio economic characteristics, refunds, obedience.
PARTISIPASI PETANI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) Septria I Rajagukguk; Meneth Ginting; Emalisa Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 1 (2013): JURNAL AGRIBISNIS
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.426 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan program PUAP, tingkat partisipasi petani dan hubungan faktor sosial ekonomi petani dengan tingkat partisipasi petani dalam program PUAP. Metode penentuan subjek penelitian ditentukan secara sensus dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 95 KK. Metode analisis data yang digunakan yaitu secara deskriptif dan analisis korelasi Rank Spearman dengan bantuan uji z. Hasil penelitian menunjukkan Gapoktan I, jumlah angota yang meminjam bertambah yaitu 26 orang (113,04%) dan jumlah dana yang berkembang yaitu Rp 30.124.800 (30,12%). Gapoktan II, jumlah angota yang meminjam menurun yaitu dari 27 orang menjadi 1 orang (96,30%) dan jumlah dananya menurun dari Rp 100.000.000 menjadi Rp 21.448.000 (78,55%); Tingkat partisipasi petani dalam program PUAP di Gapoktan I tinggi yaitu dengan skor 22,28 dan pada Gapoktan II rendah yaitu dengan skor 12,74; Terdapat hubungan yang nyata antara umur, pengalaman bertani dan frekuensi mengikuti penyuluhan/pertemuan dengan tingkat partisipasi petani dalam program PUAP pada Gapoktan I; Terdapat hubungan yang nyata antara frekuensi mengikuti penyuluhan/pertemuan dengan tingkat partisipasi petani dalam program PUAP pada Gapoktan II. Kata Kunci: PUAP, Partisipasi Petani, Karakteristik Sosial Ekonomi Petani   ABSTRACT This study aimed to determine the development PUAP program, the level of participation of farmers and farmers' socioeconomic correlation between the level of farmer participation in the program PUAP. The method of determining census research subjects determined by the number of research subjects as much as 95 KK. Data analysis method used is descriptive and Spearman Rank correlation analysis with the help of the z test. Results showed Gapoktan I, the number of members who borrow increases are 26 people (113.04%) and a growing number of funds of Rp 30,124,800 (30.12%). Gapoktan II, the number of members that borrowing declined from 27 people to 1 people (96.30%) and the amount of funds decreased from Rp 100 million to Rp 21.448 million (78.55%), level of farmer participation in the program at Gapoktan PUAP I high, with a score of 22.28 and the low is Gapoktan II with a score of 12.74; There is a significant relationship between age, farming experience and frequency attend counseling / meeting with the level of farmer participation in the program PUAP Gapoktan I; There is a real relationship between the frequency of follow counseling / meeting with the level of farmer participation in the program PUAP Gapoktan II. Keywords: PUAP, Farmer Participation, Socioeconomic Characteristics of Farmers
HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DALAM PEMBIBITAN MANGROVE Roganda Malau Malau; Hasman Hasyim; Emalisa Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 1 (2013): JURNAL AGRIBISNIS
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.46 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Pantai Gading Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa peranan ibu rumah tangga dalam pembibitan mangrove di daerah penelitian; bagaimana produktivitas kerja ibu rumah tangga dalam pembibitan mangrove di daerah penelitian; untuk mengetahui hubungan antara umur, pendidikan, lama bekerja dipembibitan, jumlah tanggungan dan upah/gaji atau pendapatan ibu rumah tangga dengan produktivitas kerja; dan untuk mengetahui besar kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap total pendapatan keluarga. Metode analisis data  yang digunakan yaitu secara deskriptif dan analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan 1) peranan ibu rumah tangga dalam pembibitan mangrove adalah mengisi tanah ke dalam polybag 2) produktivitas kerja ibu rumah tangga dalam pembibitan mangrove adalah 1100 unit (polybag)/HKP 3) umur, jumlah tanggungan dan pendapatan ibu rumah tangga memiliki hubungan yang nyata dengan produktivitas kerja ibu rumah tangga dalam pembibitan mangrove, sedangkan pendidikan dan lama mengikuti pembibitan tidak memiliki hubungan yang nyata dengan produktivitas kerja ibu rumah tangga dalam pembibitan mangrove. Kata Kunci: Pembibitan Mangrove, Produktivitas Kerja, Ibu Rumah Tangga, Karakteristik Sosial Ekonomi   ABSTRACT This research was conducted at Pantai Gading Village, Sub District of Secanggang, Langkat Regency. The objective to of this research is to know what the role of  housewives in mangrove nurseries at the research area; how housewives productivity in mangrove nurseries at the research area; to determine the correlation between age, education, lenght of work at the nursery, number of dependents, and the income housewives made from the productivity; and to determine the contribution of housewives income to total family income. In analysing the data, methode used is descriptive and Spearman Rank correlation analysis. The results shows that 1) the role of the housewife at the mangrove nurseries is filling soil into polybag 2) the labor productivity housewife at mangrove nurseries is 1100 units (polybag)/HKP 3) age, number of dependents and housewives income have a significant correlation with labor productivity housewife at mangrove nurseries, while education and length of work at the nursery does not have a significant correlation with labor productivity housewives made at mangrove nurseries. Keywords: Mangrove Nursery, Labor Productivity, housewives, Socio-Economic Characteristics
ANALISIS RISIKO USAHATANI PADI ORGANIK DAN NON ORGANIK Rut CS Siahaan; Sri Fajar Ayu; Emalisa Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 3 (2016): volume 5 no. 3 Maret 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usahatani padi organik dan non organik dan untuk mengetahui besarnya tingkat risiko produksi, risiko harga dan risiko pendapatan yang dihadapi oleh petani padi organik dan non organik di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Penentuan daerah dilakukan secara purposive (sengaja). Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada petani organik adalah metode sensus sedangkan untuk petani padi non organik digunakan metode simple random sampling dengan rumus Slovin. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis biaya, penerimaan, pendapatan, uji beda rata-rata independen (independent sample t-test) dan risiko. Hasil penelitian pada petani padi organik diperoleh rata – rata biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp 9.591.737 per Ha, sedangkan rata-rata total penerimaan sebesar Rp 28.961.189 per Ha, sehingga rata-rata pendapatannya yakni Rp 19.369.452 per Ha lebih besar dibandingkan yang diperoleh oleh petani padi non organik. Dimana pada usahatani padi non organik diperoleh rata-rata biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp 12.613.482 per Ha, rata-rata penerimaan sebesar Rp 28.491.935 dan pendapatan yang diperoleh per Ha nya yakni sebesar Rp 15.878.453. Dari segi nilai koefisien variasi (KV), untuk padi organik diperoleh risiko produksi sebesar 0,07 , risiko harga sebesar 0,0137 dan risiko pendapatan sebesar 0,13, sedangkan nilai koefisien variasi (KV) padi non organik diperoleh risiko produksi sebesar 0,08 , risiko harga sebesar 0,02 dan risiko pendapatan sebesar 0,25. Dari hasil yang diperoleh dapat diartikan bahwa usahatani padi non organik lebih berisiko daripada usahatani padi organik.   Kata Kunci : Padi Organik, Padi Non Organik, Usahatani, Risiko (KV)
HUBUNGAN PROGRAM PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) DENGAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA TANI PADI SAWAH DI DESA PERCUT,KECAMATAN PERCUT SEI TUAN, KABUPATEN DELI SERDANG Harry Christian Purba; Hasman Hasyim; Emalisa Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 4 (2016): volume 5 no. 4 April 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Harry Christian Purba (100304075) dengan judul skripsi Hubungan Program Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dengan Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah di Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang yang dibimbing oleh bapak Dr.Ir.Hasman Hasyim, M.Si sebagai ketua komisi pembimbing dan ibu Emalisa,SP,M.Si sebagai anggota komisi pembimbing. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan tanaman terpadu di daerah penelitian, untuk menganalisis hubungan penerapan program pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dengan produksi padi sawah di daerah penelitian, untuk menganalisis hubungan penerapan program pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dengan pendapatan petani padi sawah di daerah penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah metode skoring dan metode analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang berhasil artinya terdapat hubungan yang signifikan dan nyata antara Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dengan produksi dan pendapatan  padi sawah.   Kata Kunci :  Padi Sawah, Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), Produksi, Pendapatan.
PERBEDAAN DINAMIKA ORGANISASI PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A) BERBADAN HUKUM DAN BELUM BERBADAN HUKUM (Studi Kasus: Desa Bandar Jawa Dan Desa Bandar,Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun) Ristiwi Retno Palupy; Meneth Ginting; Emalisa Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 6 (2016): volume 5 no. 6 juni 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan jumlah organisasi P3A, luas tanam, luas panen dan produksi tanaman padi sawah di daerah penelitian selama 5 tahun terakhir; Perbedaan karakteristik umur, luas lahan, pendidikan, pengalaman bertani dan frekuensi pembayaran iuran P3A antara organisasi P3A Berbadan Hukum dan Belum Berbadan Hukum; Perbedaan dinamika organisasi antara P3A Berbadan Hukum dengan Belum Berbadan Hukum; Hubungan antara umur, luas lahan, pendidikan, pengalaman bertani dan frekuensi pembayaran iuran P3A dengan dinamika organisasi P3A Berbadan Hukum dan Belum Berbadan Hukum; Serta pengaruh dari umur, luas lahan, pendidikan, pengalaman bertani dan frekuensi pembayaran iuran P3A terhadap dinamika organisasi P3A Berbadan Hukum dan Belum Berbadan Hukum di daerah penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, skoring, uji beda rata-rata (T-test), Korelasi Rank Spearman dan Regresi Linear Berganda. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa tidak ada peningkatan jumlah organisasi P3A namun terjadi peningkatan luas tanam, luas panen, dan hasil produksi tanaman padi sawah selama 5 tahun terakhir di Kabupaten Simalungun; Tidak ada perbedaan karakteristik umur, luas lahan, pendidikan dan pengalaman bertani anggota, namun frekuensi pembayaran iuran P3A Berbadan Hukum dan Belum Berbadan Hukum berbeda, ada perbedaan yang nyata dinamika organisasi P3A Berbadan Hukum dengan Belum Berbadan Hukum; Tidak ada hubungan yang nyata antara umur, luas lahan, pendidikan, pengalaman bertani dan frekuensi pembayaran P3A dengan dinamika organisasi P3A Berbadan Hukum namun ada hubungan yang nyata antara umur, luas lahan, pendidikan, pengalaman bertani dan frekuensi pembayaran P3A organisasi P3A Belum Berbadan Hukum; Tidak ada pengaruh yang nyata dari umur, luas lahan, pendidikan, pengalaman bertani dan frekuensi pembayaran P3A terhadap dinamika organisasi P3A Berbadan Hukum namun ada pengaruh yang nyata dari umur, luas lahan, pendidikan, pengalaman bertani dan frekuensi pembayaran P3A terhadap dinamika organisasi P3A Belum Berbadan Hukum. Kata Kunci: Dinamika Organisasi, P3A, Berbadan Hukum, Belum Berbadan Hukum
ANALISIS USAHATANI SEMANGKA (Studi Kasus: Desa Lestari Dadi Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai) Zefri Firmansyah; Hasman Hasyim; Emalisa Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 7 (2016): volume 5 no. 7 juli 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat produksi semangka, untuk menghitung biaya produksi pada usahatani semangka, untuk menganalisis pendapatan petani semangka, dan untuk menganalisis kelayakan usahatani semangka .Metode analisis yang digunakan adalah analisis usahatani dan analisis kelayakan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Rata-rata produksi semangka di daerah penelitian sebesar 19.088,13 kg/petani atau 18.007,67 kg/ha. Rata-rata biaya produksi usahatani semangka di daerah penelitian sebesar Rp 19.381.996,88/petani atau  Rp 18.284.902,71/ha.Rata-rata pendapatan petani semangka di daerah penelitian sebesar Rp 27.462.265,62/petani atau Rp 25.908.088,33/ha. Usahatani semangka di daerah penelitian layak untuk diusahakan dengan nilai r/c ratio sebesar 2,33, produktivitas tenaga kerja  lebih besar dari tingkat upah yang berlaku, produksi rata-rata lebih besar dari BEP volume produksi (8.199,68 kg), dan harga jual rata-rata lebih besar dari BEP harga. Kata Kunci:    Semangka, Produksi, Biaya, Pendapatan, Produktivitas Tenaga Kerja
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI CENGKEH DI KABUPATEN SIMEULUE Nofra Darma Hidayat; Tavi Supriana; Emalisa Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 7 (2016): volume 5 no. 7 juli 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh jumlah curahan tenaga kerja, pupuk, pestisida dan herbisida terhadap produksi cengkeh di Kabupaten Simeulue. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah ini merupakan daerah penghasil tanaman  cengkeh. Metode analisis yang digunakan dalam mengolah data adalah model produksi Cobb Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cengkeh di Kabupaten Simeulue adalah tenaga kerja, pupuk, pestisida dan herbisida. Curahan tenaga kerja berpengaruh nyata. Pupuk tidak berpengaruh nyata karena di daerah penelitian pohon cengkeh dapat berproduksi tanpa penggunaan pupuk karena di dukung dengan tanah yang subur. Pestisida dan herbisida tidak berpengaruh nyata karena di daerah penelitian kurang gangguan hama dan gulma. Kata kunci : produksi, tenaga kerja, pupuk, pestisida dan herbisida 
ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN DAN TINGKAT KONSUMSI BERAS DAN NON BERAS (Studi Kasus : Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat) Shella Agustia Purba; Satia Negara Lubis; Emalisa Emalisa
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 8 (2016): volume 5 no. 8 agustus 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.75 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi pangan masyarakat; mengetahui tingkat konsumsi beras dan non beras masyarakat; dan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi beras masyarakat di Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan regresi linear berganda. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa pola konsumsi pangan masyarakat di Desa Selotong didominasi oleh konsumsi pangan non beras; Tingkat konsumsi beras, non beras kelompok padi-padian dan umbiumbian berada di bawah angka ideal Nasional, sedangkan tingkat konsumsi non beras kelompok pangan hewani, minyak dan lemak, buah/biji berminyak, kacangkacangan, gula, sayur dan buah, dan lain-lain (minuman dan  bumbu) berada di atas angka ideal Nasional. Secara serempak dan parsial keempat faktor (tingkat pendapatan rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, umur, dan tingkat konsumsi non beras) berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras masyarakat di Desa Selotong.Kata Kunci : Pola Konsumsi Pangan, Tingkat Konsumsi Beras dan Non Beras