Tavi Supriana
Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia

Published : 50 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBERDAYAAN PETANI BAWANG MERAH MELALUI PENERAPAN SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) BAWANG MERAH SPESIFIK LOKASI YANG BERBASIS GAP (GOOD AGRICULTURAL PRACTICES) Tavi Supriana; Rahmanta; Nurul Fajriah Pinem
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2017): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.898 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v2i1.2201

Abstract

Bawang merah merupakan komoditi yang penting karena dibutuhkan oleh masyarakat dan tidak ada barang substitusinya. Hal ini dapat dilihat dari permintaan yang terus meningkat. Peningkatan permintaan bawang merah tidak diikuti dengan peningkatan produksi, menyebabkan peningkatan harga bawang merah. Peningkatan harga biasanya akan direspon petani dengan meningkatkan produksi, tetapi hal ini tidak terjadi. Produksi bawang merah Sumatera Utara cenderung menurun. Selain itu, pemerintah juga menjadikan persoalan bawang merah tersebut menjadi prioritas program Bulog yang bertujuan untuk stabilitas harga dan produksi bawang merah. Untuk menjawab permasalahan produksi bawang merah ini, perlu dilakukan upaya berupa pelatihan pada petani bawang merah. Pelatihan dilaksanakan di Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, karena memang Kecamatan Muara memiliki potensi yang paling mendukung untuk pengembangan usaha tani bawang merah. Pelatihan dari tim PPM USU diharapkan dapat meningkatkan keterampilan petani dalam melakukan budidaya bawang merah yang sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) dengan menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) serta pemahaman mengenai rantai pemasaran bawang merah. Keberhasilan hasil panen bawang merah di Kecamatan Muara diharapkan dapat menjadi contoh keberhasilan bagi kecamatan lainnya.
INDONESIAN TRADE UNDER CHINA FREE TRADE AREA Tavi Supriana
Economic Journal of Emerging Markets Volume 3 Issue 2, 2011
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ejem.v3i2.2326

Abstract

This paper investigates the implementation of CAFTA (China-Asean Free Trade Area) on the international trade flows across Indonesia, China and the rest of ASEAN using a gravitation model. It finds the evidence that the influence of diversion and creation effects on China are significant, while the influence of both effects on Indonesia are not significant. It also finds that the diversion effect, which leads to a decrease in society’s wealth, is greater than that of the creation effect. As a consequence, the gap across countries involved in the trade agreement is wider. Keywords: CAFTA, gravitation model, diversion effect, creation effectJEL classification numbers: F13, F14, F15
Perspektif Ekonomi Pada Era New Normal Pasca Covid-19 Zulkifli Taib; Tavi Supriana
AKSES: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 15, No 2 (2020): AKSES: JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/akses.v15i2.3784

Abstract

Corona Virus Diseases 2019 atau disebut dengan nama lain Covid-19 menjadi permasalahan yang banyak menyoroti perhatian masyarakat di berbagai belahan dunia. Hal ini juga berdampak pada tataran ekonomi masyarakat lokal sehingga berimplikasi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pulau Morotai tahun 2020 di salah satu sektor Perikanan sebagai komuditas unggulan Pemda dan merupakan mata pencaharian primadona masyarakat mengalami devisit dari target PAD sebesar 3 Milyar pada masa pandemi ini PAD yang terakomodir 593 juta dari hasil perikanan. Ketahanan pangan para petani ladang dan petani sawah bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan hasil pertanianya juga dijual. Kenormalan baru adalah mengajak masyarakat morotai utuk dapat menyesuaikan perkembangan jaman pada era digitalisisasi untuk meningkatkan ekonomi lewat media online, penjual dan pembeli dilakukan secara langsung tanpa ada pengambilan keuntungan dari pihak ketiga dan efisiensi waktu. Normalitas baru adalah pilihan lingkungan yang sudah melembaga untuk mengembalikan produktivitas yang sempat berkurang atau menghilang atau menjaga momentum efisiensi. Metode pada penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi literatur baik itu riset kepustakaan dan riset lapangan yang sifatnya primer maupun sekunder. Dalam melakukan analisis data, penelitian menggunakan teknik sistematik literatur review, dimana penelitian melakukan proses identifikasi penilaian dan interpretasi data global anjuran mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah berupa karantina, isolasi, karantina rumah, karantina rumah sakit, karantina wilayah dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Selain itu juga pandemi covid-19 juga berimplikasi pada tataran perekonomian masyarakat menurun, devisit perekonomian negara, pendidikat sekolah diliburkan, sektor industri dan usaha banyak yang tutup sehingga menambah angka penganggura pada masyarakat. Kata Kunci: Pasca Covid-19, Era New Normal, Perspektif ekonomi Masyarakat Morotai.
ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN SALAK Afrida Amalia Siregar; Tavi Supriana; Luhut Sihombing
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.513 KB)

Abstract

Industri Kecil Pengolah Buah Salak Agrina merupakan industri yang menyediakan bahan baku salak dan sebagai pusat pengolahan berbagai produk olahan salak serta pusat penelitian bagi yang berkeinginan dalam pengembangan produk buah salak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan dodol salak, kurma salak, keripik salak, dan sirup salak, besar nilai tambah (value added) produk dodol salak, kurma salak, keripik salak dan sirup salak, dan untuk membandingkan nilai tambah yang diperoleh antara hasil usaha pengolahan salak menjadi dodol salak, kurma salak, keripik salak dan sirup salak di daerah penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah metode perhitungan nilai tambah dengan Metode Hayami. Dari hasil penelitian diperoleh nilai tambah untuk proses pengolahan dodol salak sebesar Rp 11.270/Kg, kurma salak sebesar Rp5.543/kg, keripik salak sebesar 848/Kg, dan pada sirup salak sebesar Rp 6.231,88/Kg. Dengan demikian, nilai tambah tertinggi didapat pada pengolahan dodol salak. Kata kunci: Dodol salak, kurma salak, keripik salak, sirup salak, dan nilai tambah
ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN PETANI TERHADAP MANFAAT LAHAN PADI SAWAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Eka Ulytha Sormin; Tavi Supriana; Luhut Sihombing
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.913 KB)

Abstract

Beberapa tahun belakangan ini terjadi fenomena alih fungsi lahan dari lahan yang produktif menjadi pemukiman. Hal ini didukung oleh petani yang menjual lahannya, petani yang menjual lahannya atau mengubah lahan dari padi sawah menjadi komoditi lain dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan petani mengenai manfaat lahan padi sawah. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2011. Secara garis besar tujuan penelitian terdiri atas dua bagian yaitu, pertama untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani terhadap manfaat lahan padi sawah dan kedua untuk mengetahui perkembangan luas lahan padi sawah di daerah penelitian. Data yang digunakan meliputi data sekunder dan data primer. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa petani di daerah penelitian mengetahui secara benar mengenai manfaat lahan padi sawah adalah sebagai penghasil bahan pangan, hal ini dapat dilihat melalui hasil kuesioner yaitu sebesar 100% petani menyetujui manfaat lahan padi sawah yaitu sebagai penghasil bahan pangan dan terjadi perkembangan luas lahan sebesar 11.27% pada tahun 2006Kata kunci : pengetahuan petani, lahan padi sawah
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KOMODITI KOPI DI SUMATERA UTARA Ilham Ilham; Tavi Supriana; Salmiah salmiah
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.746 KB)

Abstract

Abstrak Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan dalam subsektor perkebunan di Sumatera Utara  karena memiliki peluang pasar yang baik di dalam negeri maupun luar negeri. Permintaan kopi dipengaruhi oleh faktor – faktor seperti harga kopi arabika, harga kopi robusta, harga teh, harga gula dan pendapatan perkapita Provinsi Sumatera Utara. Tujuan penelitian adalah : untuk menganalisis berapa besar pengaruh harga kopi arabika, harga kopi robusta, harga teh, harga gula dan pendapatan perkapita terhadap permintaan komoditi kopi di Sumatera Utara. Metode penentuan daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan: Permintaan komoditi kopi di provinsi Sumatera Utara secara serempak dipengaruhi oleh harga kopi arabika, harga kopi robusta, harga teh, harga gula dan pendapatan perkapita provinsi Sumatera Utara. Sedangkan secara parsial permintaan komoditi kopi di provinsi Sumatera Utara dipengaruhi oleh harga gula dan pendapatan perkapita Sumatera Utara.  Harga kopi arabika, harga kopi robusta dan harga teh tidak berpengaruh secara parsial terhadap permintaan di provinsi Sumatera Utara. Kata Kunci :Permintaan kopi, harga kopi arabika, harga kopi robusta harga teh, harga gula dan pendapatan perkapita  Sumatera Utara Abstract Coffe is one of superior commodities in plantation sub-sector in North Sumatera Province because it has great market oppurtunities both of in domestic and foreign country. Coffee demand is influenced by factors such as arabica coffee price, robusta coffee price, tea price, sugar price and per capita income of North Sumatera province. The research objective is: to know how much influence arabica coffee price, robusta coffee price, tea price, sugar price and per capita income toward coffee commodity demand in North Sumatera. The method of determining the area of ​​research chosen purposively . Data collected in this study is secondary data. The results include: coffee commodity demand in the province of North Sumatera simultaneously influenced by arabica coffee price, robusta coffee price, tea price, sugar price and per capita income of the province of North Sumatera. While partially commodity demand in the province of North Sumatera coffee is influenced by the price of sugar and the per capita income of North Sumatera. Arabica coffee price, robusta coffee price and tea price had no effect partially on demand in North Sumatera province. Keywords : Demand for coffee, Arabica coffee price, robusta coffee price, tea price, sugar price and income per capita of North Sumatera
STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN USAHATERNAK KELINCI DI KABUPATEN KARO Achmad Jefri; Tavi Supriana
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 3, No 7 (2014): Vol 3 No. 7 Juli 2014
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal dalam pengembangan pemasaran usahaternak kelinci serta bagaimana strategi pengembangan pemasaran usahternak kelinci. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal serta bagaimana strategi yang dikembangkan dalam pengembangan usahaternak kelinci digunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor internal dan eksternal adalah pengalaman peternak, sumber pakan, agroklimat, kelembagaan, skala usahaternak, peluang pasar, kebijakan pemerintah, dan preferensi masyarakat. Strategi yang dikembangkan mengacu kepada pemanfaatan pengalaman peternak, sumber pakan, agroklimat, untuk meningkatkan produksi dan memenuhi permintaan.   Kata Kunci : Strategi, Kelinci, SWOT.
VOLUME DAN HARGA KARET ALAM BENTUK SMOKED SHEET EKSPOR INDONESIA DI ERA ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) Boy Sitorus; Tavi Supriana; Asmi Tiurland Hutajulu
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 3, No 8 (2014): Vol 3 No. 8 Agustus 2014
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Perkembangan perdagangan internasional  yang mengarah padaperdagangan bebas, salah satunya adalah ACFTA (ASEAN-China Free TradeArea). Dalam ACFTA disepakati lima bidang kerjasama, dan salah satunya adalah bidang pertanian. Komoditi perkebunan yang prospek adalah karet alam. Karet alam olahan bentuk smoked sheet banyak mendapat penawaran ekspor dari negara anggota ACFTA akibat berkembangnya industri otomotif, industri alat kesehatan diantara negara angota-anggota ACFTA. Ada tiga tahap penurunan tarif yang disepakati, salah satunya adalahSensitive Track. Dalam perjanjian ini, karet alam dan turunananya berada pada highly sensitive listyang baru akan berlaku pada tahun 2015.Penelitian ini dilakukan di Indonesia sebagai salah satu sentra produksi karet alam didunia, penelitian inibertujuan untuk mengetahui bagaimana volume dan harga karet alam bentuk smoked sheet Indonesia pada era ACFTA (ASEAN China Free Trade Area)dengan menganalisis data sebelum ACFTA (1996-2004) dan sesudah ACFTA(2005-2013) dianalisis dengan menggunakan Uji-t berpasangan memakai alatSPSS. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Volume ekspor smoked sheet Indonesia keASEAN di era ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) mengalami peningkatan yang signifikan. (2) Volume ekspor smoked sheet Indonesia ke China di era ACFTA tidak mengalami peningkatan yang signifikan. (3) Harga smoked sheet ekspor Indonesia ke ASEAN di era ACFTA mengalami kenaikan yang signifikan. (4) Harga smoked sheet ekspor Indonesia ke China di era ACFTA mengalami kenaikan yang signifikan.   Kata kunci: volume dan harga ekspor karet, era  ACFTA
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN KOPI BUBUK ARABIKA (Coffea arabica) DI DESA SAIT BUTTU SARIBU KABUPATEN SIMALUNGUN Ulima Mandasari Sitorus; Satia Negara Lubis; Tavi Supriana
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 3, No 9 (2014): Vol 3 No. 9 September 2014
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengolahan kopi arabika, serta menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi produk olahan kopi arabika, dan strategi pengembangannya. Penelitian dilakukan pada kelompok tani simalungun jaya dengan metode sensus. Analisis data dengan menggunakan metode hayami dan analisis swot. Hasil penelitian menunjukkan tahapan pengolahan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Simanja dimulai dari kopi biji arabika kemudian mengalami proses pemecahan kulit tanduk dan selanjutnya diolah menjadi kopi bubuk. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan kopi bubuk arabika adalah Rp. 206.400/3kg kopi biji, dengan rasio nilai tambah sebesar 68,8% dalam satu kali produksi. Berdasarkan Analisis  SWOT Strategi pengembangan usaha pengolahan kopi bubuk arabika yang dilakukan di daerah penelitian adalah strategi agresif yang terletak pada kuadran I. Strategi Agresif lebih fokus kepada strategi SO (Strengths - Opportunities), yaitu dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi SO  (Strengths - Opportunities) yang harus dilakukan adalah: 1) Memperbesar usaha dengan memanfaatkan ketersediaan bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan permintaan pasar yang ada saat ini. 2) Meningkatkan produksi dan penjualan dengan memanfaatkan trend kopi saat ini serta infrastruktur lokasi home industry yang mudah dijangkau sehingga mempermudah konsumen untuk membeli kopi bubuk arabika secara langsung ke lokasi home industry. 3) Meningkatkan kualitas produk dengan memanfaatkan peluang yang ada sehingga meningkatkan nilai yang tambah yang diperoleh. Kata Kunci: Kopi Arabika, Analisis Nilai tambah, Analisis SWOT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN AYAM RAS PEDAGING DI TINGKAT KONSUMEN DAN PETERNAK DI PASAR TRADISIONAL KOTA MEDAN Elisabeth Septiani Napitupulu; Hasman Hasyim; Tavi Supriana
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 3, No 10 (2014): Vol 3 No. 10 Oktober 2014
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ayam ras pedaging di tingkat konsumen di pasar tradisional Kota Medan dan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ayam ras pedaging di tingkat peternak di pasar tradisional Kota Medan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan mempergunakan metode Ordinary Least Square (OLS) atau metode kuadrat terkecil dengan alat bantu SPSS 16.0. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dari sisi permintaan variabel harga ayam ras pedaging, pendapatan rata-rata keluarga/bulan, jumlah tanggungan, dan harga ikan dencis secara serempak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam ras pedaging di tingkat konsumen di pasar tradisional Kota Medan. Secara parsial variabel harga ayam ras pedaging, pendapatan rata-rata keluarga/bulan, dan jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam ras pedaging, sedangkan variabel harga ikan dencis tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan ayam ras pedaging di tingkat konsumen di pasar tradisional Kota Medan. Dari sisi penawaran variabel harga jual peternak, biaya produksi, dan keuntungan secara serempak berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran ayam ras pedaging di tingkat peternak di pasar tradisional Kota Medan. Secara parsial variabel biaya produksi dan keuntungan berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran ayam ras pedaging, sedangkan variabel harga jual peternak tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran ayam ras pedaging di tingkat peternak di pasar tradisional Kota Medan. Kata Kunci: permintaan, penawaran, ayam ras pedaging, peternak ayam ras pedaging