M. Khairil Nasution
Universitas Sumatera Utara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penggunaan Ekstrak Kering Kayu Merbau (Intsia Bakeri Prain.) Dalam Sediaan Pewarna Rambut M. Khairil Nasution; Nazliniwaty Nazliniwaty*; Djendakita Purba
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Journal of Pharmaceutics and Pharmacology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The part of merbau (Intsia bakeri Prain) used as coloring agent is the inside part of its wood that produce the florid brown. People usually use coloration that produced by this merbau wood is for clothes coloration. Objective: The objective of this research was to formulate hair dye preparation using of merbau wood extract with plant color agent copper (II) sulfate and pyrogalol with various concentrations of merbau wood extract that can produce the best brown colour. Results: The result showed that brown color was influenced by the concentration of merbau wood extract and duration of soaking. The greater concentration of merbau wood extract, until the hair colour was changed from brown to darker at the concentration of 5%. The concentration above 5% the coloring of hairs were lighter.Methods: Extraction of color essence from the body of merbau wood was done with percolation method way using 96% of ethanol then dried to be dried extract. Hair dye preparation was made with a formula consisting of merbau wood extract with various concentrations, these were 2, 3, 4, 5, and 6%. Pyrogallol, copper (II) sulfate, and xanthan gum were 1%, respectively. Aquadest was used as the solvent. Coloring process was done by soaking of gray hair on hair dye preparation for 1-4 hours and the color change was observed visually every hour of gray hair soaking. Conclusion: Merbau wood extract can be used as hair coloring agent. Keywords: dried extract merbau wood, Intsia bakeri Prain), copper (II) sulfate, pyrogalol, xanthan gum, hair dye ABSTRAK Latar Belakang: Bagian merbau (Intsia bakeri Prain.) yang digunakan sebagai pewarna adalah kayunya yang menghasilkan warna coklat kemerahan. Masyarakat biasanya menggunakan zat warna yang dihasilkan oleh kayu merbau ini untuk pewarna pakaian. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sediaan pewarna rambut menggunakan ekstrak kering kayu merbau dengan penambahan bahan pembangkit warna tembaga (II) sulfat dan pirogalol dengan berbagai konsentrasi ekstrak kayu merbau untuk mendapatkan warna coklat terbaik. Metode Penelitian: Ekstraksi zat warna dari kayu merbau dilakukan dengan cara perkolasi menggunakan etanol 96%, kemudian dikeringkan menjadi ekstrak kering. Sediaan pewarna rambut dibuat dengan formula yang terdiri dari ekstrak kering kayu merbau dengan berbagai konsentrasi, yaitu 2, 3, 4, 5, dan 6%. Pirogalol, tembaga (II) sulfat, dan xanthan gum masing-masing 1%. Sebagai pelarut digunakan akuades. Pewarnaan dilakukan dengan cara merendam rambut uban dalam sediaan pewarna rambut selama 1-4 jam dan diamati perubahan warna setiap jam perendaman rambut uban secara visual. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna yang dihasilkan dipengaruhi oleh konsentrasi ekstrak kering kayu merbau dan lamanya waktu perendaman. Semakin besar konsentrasi ekstrak kering kayu merbau, maka warna rambut yang dihasilkan semakin gelap sampai pada konsentrasi 5%. Diatas konsentrasi 5% warna rambut yang dihasilkan semakin terang. Kesimpulan: Ekstrak kering kayu merbau dapat digunakan sebagai pewarna rambut. Kata kunci: ekstrak kering kayu merbau, Intsia bakeri Prain., tembaga (II) sulfat, pirogalol, xanthan gum, pewarna rambut *Korespondensi penulis: nazliniwati@usu.ac.id