Cut Amelinda Shafira
Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGENDALIAN AIR LIMPASAN PERMUKAAN DENGAN PENERAPAN KONSEP EKODRAINASE (STUDI KASUS KELURAHAN ORO-ORO DOWO KOTA MALANG) Kartika Eka Sari; Donny Harisuseno; Cut Amelinda Shafira
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v7i1.4331

Abstract

Kota Malang menjadi salah satu kota di Indonesia yang tidak luput dari permasalahan genangan dan banjir, termasuk Kelurahan Oro-Oro Dowo yang terletak di Kecamatan Klojen, Kota Malang. Berdasarkan pengamatan awal, terdapat beberapa titik genangan yang terjadi di Kelurahan Oro-Oro Dowo. Hal ini disebabkan oleh kurangnya lahan resapan air dan permasalahan yang terdapat pada saluran drainase. Penanganan genangan yang disebabkan tingginya debit limpasan tidak lagi dapat diatasi hanya dengan penanganan pada saluran drainase. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan drainase ramah lingkungan atau ekodrainase dengan prinsip pengendalian air limpasan dengan cara ditampung dan diresapkan. Metode penanganan air limpasan yang diterapkan adalah rain harvesting, sumur resapan dan biopori. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sistem drainase wilayah studi dan mengembangkan arahan penerapan ekodrainase pada wilayah yang terindikasi terjadi genangan. Metode yang digunakan dalam analisis drainase adalah metode rasional. Berdasarkan hasil analisis, dibutuhkan 983 unit rain harvesting, 4130 buah sumur resapan dan 273.198 buah biopori untuk mengendalikan sebanyak 80% debit limpasan. Berdasarkan rekomendasi penerapan kriteria standar dan karakteristik lokasi, jumlah ekodrainase yang dapat diterapkan sebanyak 983 unit kombinasi rain harvesting dan sumur resapan serta 1045 buah biopori yang direncanakan pada 11 catchment area saluran drainase yang terindikasi terjadi genangan.