Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pendekatan Visual Absorption Capability Untuk Pelestarian Kawasan Bangunan Kuno Di Kota Pasuruan Dewi, Oktavia Altika; Antariksa, Antariksa; Sari, Kartika Eka
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari studi ini adalah menganalisis dan menentukan rekomendasi berupa zonasi kawasan yang sesuai untuk pelestarian kawasan dan pengelompokan jenis pelestarian bangunan kuno di Kota Pasuruan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif berupa analisis Visual Absorption Capability (VAC). Analisis VAC dilakukan dengan cara menilai bangunan kuno sesuai dengan karakter fisik yang ditentukan. Penilaian tersebut berupa skoring yang dibagi menjadi empat penilaian dengan dasar pemilihannya disesuaikan dengan karakter bangunan kuno di Kota Pasuruan dan menghasilkan golongan zona. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona kawasan bangunan kuno yang dapat diterapkan di Kota Pasuruan adalah zona inti dengan jumlah 4 kawasan, zona penyangga dengan jumlah 2 kawasan, zona pengembanganan dengan jumlah 2 kawasan dan zona penunjang dengan jumlah 4 kawasan. Untuk jenis pelestarian yang dapat diterapkan adalah preservasi (5 bangunan), restorasi (12 bangunan), rehabilitasi (2 bangunan)/ rekonstruksi (3 bangunan), revitalisasi (12 bangunan) /adaptasi (2 bangunan) dan demolisi (2 bangunan).Kata Kunci : Zonasi, pelestarian bangunan, kawasan, Pasuruan
Pemilihan Objek Utama Citra Kawasan Cagar Budaya Jalan Rajawali Kota Surabaya Nurubiatmoko, Adelita Virenza; Rukmi, Wara Indira; Sari, Kartika Eka
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2020.012.01.4

Abstract

Kawasan Jalan Rajawali merupakan salah satu kawasan cagar budaya yang berkembang menjadi pusat kegiatan komersial. Karakterisitik Jalan Rajawali sebagai pusat kegiatan komersial terlihat dari adanya 27 bangunan cagar budaya yang dimanfaatkan sebagai perkantoran dan perdagangan. Namun seiring berjalannya waktu, kondisi fisik bangunan tersebut yang mengalami kerusakan bahkan hilang dan diganti dengan bangunan baru. Hal tersebut merupakan dampak dari perkembangan kegiatan komersial, yang menyebabkan penurunan nilai budaya dan identitas yang membentuk citra kawasan Jalan Rajawali sebagai kawasan bersejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui objek utama dari masing-masing elemen citra kawasan Jalan Rajawali, sehingga dapat menjadi dasar perencanaan yang memperkuat karakter kawasan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah multi criteria analysis (MCA) dengan menggunakan kriteria organisasi visual pembentuk citra kawasan berdasarkan Teori Gestalt. Hasil mental map menunjukkan bahwa terdapat 5 path, 2 edge, 3 district, 3 node, dan 8 landmark di Kawasan Jalan Rajawali. Hasil MCA menunjukkan bahwa Jalan Rajawali objek utama path, Sungai Kalimas objek utama edge, kawasan cagar budaya objek utama district, Taman Sejarah Jayengrono objek utama node, dan Jembatan Merah objek utama landmark.
Alternatif Rencana Pengurangan Emisi CO Di Jalan Gatot Subroto, Kota Malang Berdasarkan Faktor Penentu Tingkat Pelayanan Jalan Sari, Kartika Eka; Utomo, Dadang Meru; Bakkara, Anissa
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Gatot Subroto memiliki produksi emisi CO kendaraan bermotor mencapai >100 ton/tahun. Dimana berdasarkan kriteria batas polutan penting yang ditetapkan oleh New Jersey Department of Environmental Protection, bahwa perlu dilakukan prakiraan dampak kualitas udara akibat pencemaran polutan CO apabila produksi emisi CO mencapai atau bahkan melebihi 100 ton/tahun. Tingginya produksi emisi CO di Jalan Gatot Subroto disebabkan oleh tingkat pelayanan Jalan Gatot Subroto yang sudah mencapai F dengan nilai derajat kejenuhan sebesar 2,62. Volume kendaraan yang tinggi sebanding dengan emisi yang dikeluarkan kendaraan. Berdasarkan studi terdahulu didapatkan bahwa, variabel tingkat pelayanan jalan yang berpengaruh secara signifikan terhadap produksi emisi CO di Jalan Gatot Subroto adalah variabel volume lalu lintas dan hambatan samping. Tujuan dari penelitian adalah untuk menentukan alternatif rencana untuk menurunkan emisi CO kendaraan bermotor di Jalan Gatot Subroto dengan mempertimbangkan variabel volume dan hambatan samping. Metode analisis yang digunakan adalah analisis alternatif berdasarkan kondisi eksisting. Penyusunan alternatif rencana reduksi emisi CO menghasilkan 6 alternatif rencana yaitu; pembatasan kendaraan masuk dengan reduksi emisi CO sebesar 15,10%, mengurangi kendaraan yang melanggar arus dengan reduksi emisi CO sebesar 3,55%, mengurangi arus lokal melalui peningkatan kualitas dan kuantitas angkutan umum dengan reduksi emisi CO sebesar 46,13%, mengurangi hambatan samping yang berasal dari Pedestrian (PED) dengan reduksi emisi CO sebesar 0,79%, mengurangi hambatan samping yang berasal dari Parking and Slow Vehicles (PSV) dengan reduksi emisi CO sebesar 1,67% dan mengurangi hambatan samping yang berasal dari Slow Moving Vehicles (SMV) dengan reduksi emisi CO sebesar 1,91%..Kata Kunci : Tingkat pelayanan jalan, Reduksi emisi CO, Alternatif rencana.
Manfaat Aplikasi Biogas Di Desa Argosari Kecamatan Jabung Kabupaten Malang Nuriska, Siti; Meidiana, Christia; Sari, Kartika Eka
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah dari kotoran sapi dalam jumlah besar dapat dimanfaatkan sebagai biogas dan menjadi sumber pemenuhan energi terbarukan. Proses ini merupakan peluang besar untuk memanfaatkan energi alternatif sehingga akan mengurangi dampak penggunaan energi fosil yang tidak dapat diperbaharui. Desa argosari didominasi oleh peternak dengan jumlah ternak sapi sebanyak 1510 ekor dan merupakan desa arahan pemanfaatan biogas oleh pemerintah Kabupaten Malang. Menurut hasil survei primer 201, pemanfaatan eksisiting biogas berkisar 57% dari keseluruhan KK peternak di Desa Argosari. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi manfaat ekonomi lingkungan dan sosial terhadap peternak dalam pemanfaatan biogas. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis manfaat biaya dan analisis location quotient, metode perhitungan emisi, analisis manfaat sosial. Analisis manfaat biaya menunjukkan seluruh jenis biodigester berdasarkan besaran volumenya memberikan keuntungan secara signifikan dan terdapat sektor unggulan yang berpotensi diolah melalui industri rumah tangga dengan pemanfaatan biogas. Terjadi pengurangan emisi Gas Metan dan Gas nitrooksida setelah adanya pemanfaatan biogas. Manfaat sosial terbesar menurut persepsi masyarakat adalah peningkatan minat dalam pemanfaatan biogas.Kata Kunci : Biogas, Limbah Kotoran, Analisis Manfaat Biaya.
Model Struktural Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Pelestarian Kawasan Pabrik Gula Kebon Agung Dan Krebet Malang Megantara, Elriesta; Antariksa, Antariksa; Sari, Kartika Eka
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Malang berkembang pesat setelah adanya jalur kereta api dan industri gula. Kawasan pabrik gula menyimpan bangunan bersejarah yang monumental. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi faktorfaktor yang mempengaruhi konsep pelestarian bangunan kuno kawasan Pabrik Gula Kebon Agung dan Krebet Malang, mengevaluasi implementasi kebijakan pelestarian, dan merumuskan rekomendasi konsep pelestarian. Metode yang digunakan adalah metode evaluatif dengan menggunakan analisis SEM (Structural Equation Modelling). Analisis ini digunakan untuk mengetahui model persamaan struktural dari setiap model dan dapat menentukan pengaruh masing-masing variabel maupun indikator berdasarkan nilai makna kultural. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep pelestarian berdasarkan penilaian makna kultural, yaitu keaslian, citra kawasan, peranan sejarah, dan kelangkaan. Rekomendasi bagi konsep pelestarian adalah upaya pemeliharaan bangunan cagar budaya dengan mempertahankan keaslian bangunan kuno kawasan Pabrik Gula Kebon Agung berjumlah 64 bangunan dan Pabrik Gula Krebet berjumlah 73 bangunan, peningkatan kualitas citra kawasan yang bertujuan untuk mempertahankan identitas dan image Pabrik Gula Kebon Agung dan Krebet sebagai urban heritage dan menjaga peran pabrik gula dalam sejarah perkembangan Kabupaten Malang, peningkatan kegiatan pengamanan bangunan cagar budaya dengan adanya signage atau penandaan berupa papan informasi terkait pelarangan kerusakan bangunan, pembuatan panduan teknis bangunan cagar budaya yang memuat peraturan terkait kegiatan pelestarian dan pembuatan program pelestarian.Kata Kunci : Pelestarian, bangunan kuno, implementasi kebijakan, kawasan pabrik gula.
Elemen Pembentuk Permukiman Tradisional Kampung Naga Fairuzahira, Syavana; Rukmi, Wara Indira; Sari, Kartika Eka
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2020.012.01.3

Abstract

Permukiman tradisional merupakan permukiman yang masih menjaga tradisi, budaya, adat-istiadatnya. Elemen-elemen ekistik adalah elemen yang membentuk suatu permukiman, yang merupakan hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Kampung Naga yang merupakan salah satu permukiman tradisional di Jawa Barat yang masih bertahan hingga kini, terbentuk dari elemen ekistik. Pada penelitian ini, peneliti mengidentifikasi elemen pembentuk permukiman dari Doxiadis (1968) yang terdapat di permukiman tradisional Kampung Naga. Metode penelitian adalah deskriptif-eksplanatif dengan metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis behaviour mapping. Variabel penelitian ini adalah elemen ekistik yang terdiri dari fisik alam, manusia dan masyarakat, bangunan, dan jaringan. Hasil penelitian ini diketahui bahwa di dalam permukiman tradisional Kampung Naga, seluruh elemen pembentuk permukiman permukiman memiliki sifat timbal balik, dari elemen manusia dan masyarakat dengan elemen lainnya.
Konsep Penataan Lanjutan Jalur Pejalan Kaki Di Kota Surabaya Pramita, Elen Lidya; Wardhani, Dian Kusuma; Sari, Kartika Eka
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 5, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on Spatial Planning of Surabaya in 2010-2030, the government was efforted to manage the road network infrastructure for pedestrians, which will be redesigned 12 pedestrian ways that were existed since 2010 to 2012. However, the condition of pedestrian facilities were still underutilized by citizen that was seen from the lack of pedestrian activity carried on pedestrian ways redesigned . The main purpose of the research was known the design concept in redesigned pedestrian way in Surabaya. This research was used Multi Criteria Evaluation (MCE) as a dsecriptive method and site analysis as an evaluative method. The result of Multi Criteria Evaluation (MCE) was the location of pedestrian ways that researched such as Jalan Raya Dharmo, Jalan Raya Gubeng dan Kawasan Wijaya Kusuma. The result of site analysis such as movement and activity was caused by needs, land use and attractive activity; low utilized caused by no attractive activity and motivation to walk around; motorcycles are easy to access the pedestrian way; the existence of trades liven up the atmosphere. The design concept in pedestrian way redesigned Surabaya City were safety and confortable with sufficient dimension and facilities, have an attractive atmosphere with activity support, and easily accessible to all age ranges and disabilities users.Keywords: design concept, pedestrian way, Surabaya City, site analysis.
Effects of Tourism Development on Land Use in the Coastal Area of Surabaya City Kartika Eka Sari; N Sari
TATALOKA Vol 22, No 4 (2020): Volume 22 No. 4, November 2020
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.22.4.463-473

Abstract

Surabaya is the capital city of East Java Province that develops coastal tourism activities. Based on Surabaya City RTRW for 2014-2034, the development of coastal tourism in Surabaya is in Bulak District. The district is designated as a development unit III of Tambak Wedi that directed as marine beach tourism. Kenjeran Tourism has a number of tourist destinations including Kenjeran Beach, THP Kenjeran, Kenjeran Park, Bulak Park, Surabaya Park, and Kenjeran Bridge.he development of coastal tourism resulted in many changes in land use and building’s function, mainly affecting the type of land use settlement because people tend to use the front of the house for trading activities and services. This study aims to determine the effect of tourism development on land use in the Kenjeran Area. This study uses overlay analysis and PLS (Partial Least Square) analysis. The results of this study found that tourism development variables affect land use change by 92.2%. Changes in land use are dominated by vacant land and supporting facilities for tourism activities such as trade and services, recreation, tourism, and green open space
KONVERSI LAHAN PERTANIAN PRODUKTIF AKIBAT PERTUMBUHAN LAHAN TERBANGUN DI KECAMATAN KOTA SUMENEP Wisnu Sasongko; Ilham Akbar Safari; Kartika Eka Sari
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v6i1.2520

Abstract

Penelitian tentang konversi lahan pertanian produktif akibat pertumbuhan lahan terbangun di Kota Sumenep bertujuan untuk mengetahui karakteristik perubahan tutupan lahan, faktor-faktor yang menyebabkan konversi lahan pertanian produktif, faktor-faktor yang menyebabkan petani menjual lahannya, serta dampak konversi lahan pertanian produktif terhadap nilai ekonomi produksi tanaman pangan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif dengan alat analisis berupa analisis tutupan lahan, analisis perubahan tutupan lahan, analisis faktor dan analisis produktifitas yang hilang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara pertumbuhan luas lahan terbangun dan penurunan luas lahan tidak terbangun. Semakin tinggi pertumbuhan luas lahan terbangun, maka semakin menyusut luas lahan tidak terbangun yang tersedia. Dari data klasifikasi tutupan lahan terlihat bahwa lahan terbangun mengalami peningkatan luas sekitar 9,15 Ha setiap tahunnya dan sebaliknya lahan tidak terbangun mengalami penurunan luas sekitar 9,15 Ha setiap tahunnya. Dari hasil analisis faktor-faktor yang menyebabkan konversi lahan diperoleh enam variabel yang berpengaruh, yaitu lokasi lahan, saluran irigasi, himpitan ekonomi, pertambahan penduduk, kebutuhan tempat tinggal. Sedangkan hasil dari analisis faktor-faktor yang menyebabkan petani menjual lahannya diperoleh enam variabel yang berpengaruh, yaitu luas lahan, pengaruh pihak swasta, generasi muda, tuntutan kebutuhan hidup, tanggungan keluarga, serta kebijakan dan peraturan pemerintah. Untuk dampak konversi lahan terhadap nilai ekonomi produksi tanaman pangan diketahui bahwa selama kurun waktu 5 tahun (2010-2014) diperkirakan telah terjadi perubahan guna lahan pertanian produktif menjadi lahan non pertanian dan berdampak terhadap hilangnya penerimaan dari usaha tani padi sebesar Rp 799.839.797.
PENGENDALIAN AIR LIMPASAN PERMUKAAN DENGAN PENERAPAN KONSEP EKODRAINASE (STUDI KASUS KELURAHAN ORO-ORO DOWO KOTA MALANG) Kartika Eka Sari; Donny Harisuseno; Cut Amelinda Shafira
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v7i1.4331

Abstract

Kota Malang menjadi salah satu kota di Indonesia yang tidak luput dari permasalahan genangan dan banjir, termasuk Kelurahan Oro-Oro Dowo yang terletak di Kecamatan Klojen, Kota Malang. Berdasarkan pengamatan awal, terdapat beberapa titik genangan yang terjadi di Kelurahan Oro-Oro Dowo. Hal ini disebabkan oleh kurangnya lahan resapan air dan permasalahan yang terdapat pada saluran drainase. Penanganan genangan yang disebabkan tingginya debit limpasan tidak lagi dapat diatasi hanya dengan penanganan pada saluran drainase. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan drainase ramah lingkungan atau ekodrainase dengan prinsip pengendalian air limpasan dengan cara ditampung dan diresapkan. Metode penanganan air limpasan yang diterapkan adalah rain harvesting, sumur resapan dan biopori. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sistem drainase wilayah studi dan mengembangkan arahan penerapan ekodrainase pada wilayah yang terindikasi terjadi genangan. Metode yang digunakan dalam analisis drainase adalah metode rasional. Berdasarkan hasil analisis, dibutuhkan 983 unit rain harvesting, 4130 buah sumur resapan dan 273.198 buah biopori untuk mengendalikan sebanyak 80% debit limpasan. Berdasarkan rekomendasi penerapan kriteria standar dan karakteristik lokasi, jumlah ekodrainase yang dapat diterapkan sebanyak 983 unit kombinasi rain harvesting dan sumur resapan serta 1045 buah biopori yang direncanakan pada 11 catchment area saluran drainase yang terindikasi terjadi genangan.