Nurochim Nurochim
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sekolah Berbasis Pesantren Sebagai Salah Satu Model Pendidikan Islam Dalam Konsepsi Perubahan Sosial Nurochim Nurochim
AL-TAHRIR Vol 16, No 1 (2016): ISLAM DAN PERUBAHAN SOSIAL
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/al-tahrir.v16i1.320

Abstract

Abstract: The social change in Islam is used as the concept to realize the safety of the human being  in the world and the after life. One form of the processes of social changes is education which aims at improving the quality of human to have high competitiveness. Education in Indonesia has two models: pesantren (boarding school) model and formal school model. Boarding School model aims at developing human capabilities on the religious aspect and its curriculum is proven to be 100% on religions. Formal School model emphasizes on academic achievement with its curriculum 93% of general knowledge. Pesantren-Based School (PBS) is one of models of Islamic education that integrates two social systems, the excellence of the pesantren (boarding school) social system and school social system. Model of Islamic education is to create religious human beings, as well as clerical scientists, so that they can participate fully in the social community system. Pesantren-based School in the conception of this social change integrates pesantren and school education system into a wholly unified one. This social change is a change due to willingness of parents and the ideas of experts to establish educational institutions that embody graduates of scientists and religionists. This article is a descriptive study using a qualitative approach to investigate a social change by searching for information from the documents or the results of research related topesantren-based school. الملخص: كان التغيّر الإجتماعي في الإسلام لتحقيق الإنسان السالم في الدنيا والآخرة. ومن شكل هذه التغيّرات الإجتماعية هو التربية التي تهدف إلى ترقية نوعية الإنسان المتنافس. والنمط التربوي في إندونيسيا هو التربية في بسانترينات والتربية في المدارس العامة . ويهدف النمط التربوي في بسانترين إلى تنمية الطاقات البشرية في الجانب الديني، وكان المنهج الدراسي في بسانترين % 100 في العلوم الدينية. أما النمط التربوي في المدارس العامة فيركّز في الانجاز الأكاديمي والمنهج الدراسي فيها % 93 يكون في العلوم التجريبية والكونية. والمدرسة على أساس بسنترين هي أحد الأنماط للتربية الإسلامية الجامع للنظامين الإجتماعيين هما تفوّق النظام الإجتماعي لبسنترين وتفوّق النظام الإجتماعي للمدرسة. استطاع هذا النمط التربوي تكوين إنسان عالم متديّن وعالم في العلوم الكونية والتجريبية حتي يكون له دور فعّال في النظام الإجتماعي في المجتمع. والمدرسة على أساس بسانترين – في مفهوم التغيّر الإجتماعي -  يجمع النظام التربوي البسانتريني والنظام التربوي المدرسي في وحدة متكاملة. وهذا التغيّر الإجتماعي هو التغيّر لوجود إرادة أولياء الطلبة واسهامات فكرية من الخبراء لتكوين مؤسسات تربوية تخرّج فيها علماء في العلوم الدينية والعلوم الكونية والتجريبية. Abstrak: Perubahan sosial dalam Islam untuk mewujudkan manusia yang selamat di dunia dan akhirat. Salah satu bentuk proses perubahan sosial adalah pendidikan, yang bertujuan meningkatkan kualitas manusia yang berdaya saing tinggi. Pendidikan di Indonesia terdapat model pendidikan pesantren dan model pendidikan sekolah. Model pendidikan pesantren bertujuan untuk mengembangkan kemampuan manusia dari aspek agama dan terbukti kurikulumnya 100% agama. Model pendidikan sekolah menekankan prestasi akademik, yang terbukti kurikulumnya 93% pengetahuan umum. Sekolah Berbasis Pesantren (SBP) merupakan salah satu model pendidikan Islam yang mengintegrasikan dua sistem sosial, yakni keunggulan sistem sosial pesantren dan keunggulan sistem sosial sekolah. Model pendidikan Islam ini dapat menciptakan manusia yang agamawan sekaligus ilmuwan, sehingga dapat berperan penuh dalam sistem sosial kemasyarakatan. Sekolah Berbasis Pesantren dalam konsepsi perubahan sosial ini mengintegrasikan sistem pendidikan pesantren dan sistem pendidikan sekolah menjadi kesatuan yang utuh. Perubahan sosial ini merupakan perubahan karena adanya kemauan orang tua siswa dan hasil pemikiran para pakar untuk membentuk lembaga pendidikan yang mewujudkan lulusan yang ilmuwan dan agamawan. Artikel ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, untuk mengetahui suatu perubahan sosial, dengan mencari informasi dalam dokumen atau hasil penelitian mengenai sekolah berbasis pesantren.
PENDAMPINGAN ANALISIS SITUASI DAERAH TINGGI STUNTING Siti Ngaisah; Nurochim Nurochim
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 2, No. 1: Juni 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.366 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v2i1.1345

Abstract

Abstrak: Membangun sumber daya manusia yang berkualitas melalui sektor kunci yakni pendidikan dan kesehatan. Dalam sektor kesehatan aspek yang perlu menanggulangi stunting. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang. Hal tersebut berdampak pada perkembangan kognitif dan psikomotor, olahraga, perkembangan ilmu pengetahuan. Permasalahan stunting perlu diselesaikan dengan aski konvergensi. Namun demikian aksi konvergensi belum dipahami secara mendalam oleh masing-masing pemangku kebijakan. Oleh karena itu penting dilaksanakan pengabdian masyarakat dalam bentuk pendampingan kepada para pemangku kebijakan terkait dengan aksi penanggungan stunting. Dengan pendampingan tersebut masing-masing pemangku kebijakan memiliki pemahaman tentang aksi konvergensi penanggulangan stunting. Pemahaman tersebut berupa perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program. Abstract:  Building quality human resources through key sectors namely education and health. In the health sector aspects that need to tackle stunting. Stunting is a condition of growth and failure. This has an impact on cognitive and psychomotor development, sports, scientific development. Stunting problems need to be solved by convergence. However, convergence actions have not yet been understood in depth by each of the stakeholders. Therefore it is important to carry out community service in the form of assistance to the stakeholders related to stunting measures. With this assistance, each stakeholder has an understanding of the stunting convergence action. The understanding is in the form of program planning, implementation, and evaluation.
Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pelajaran Geografi Kelas X IPS2 (Studi Kasus Madrasah Aliyah Nur As-Sholihat) Rizkiyah Nur Hidayah; Jakiatin Nisa; Nurochim Nurochim
Sosio-Didaktika: Social Science Education Journal Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sd.v9i1.24932

Abstract

Rizkia Nur Hidayah (11160150000016), Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pelajaran Geografi Kelas X IPS2 (Studi Kasus Madrasah Aliyah Nur As-Sholihat). Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap pemahaman belajar geografi siswa kelas X IPS2 Madrasah Aliyah Nur As-Sholihat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimen Semu (Quasi Eksperimen). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, yaitu berdasarkan atas pertimbangan tertentu sesuai dengan keinginan peneliti dan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran Geografi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan soal tes dan angket, tes terdiri dari pretest dan posttest sebanyak 10 (sepuluh) soal yang mengukur pemahaman, tes sudah tervalidasi dan telah diuji konstruk oleh ahli menggunakan SPSS Versi 24.0. Data penelitian dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa perolehan rata-rata N-gain skor kelas eksperimen sebesar 95,02% dan untuk rata-rata N-gain skor kelas kontrol sebesar 56,05%. Selain itu hasil uji hipotesis menggunakan uji-t pada posttest diperoleh nilai thitung adalah 4.975 dan nilai ttabel adalah 2.003, maka Ho di tolak dan Ha diterima. Dengan demikian metode Teams Games Tournament dapat direkomendasikan untuk diterapkan pada pembelajaran Geografi, karena dapat meningkatkan pemahaman siswa.