Lereng Nglajo, Cepu, terletak ketinggian 67-68 mdpl. Menurut pengamatan warga, kondisi aspal jalan pada daerah penelitian selalu diperbaiki setiap tahun. Jalan ini berseberangan dengan lereng pada bagian barat. Tidak hanya itu, kondisi pagar rumah sebelah timur jalan juga mengalami perubahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa dalam bidang gelincir dan jenis longsorannya. Bentuk slidding akan ditampilkan secara 2D dan 3D sehingga dapat dibedakan mana batuan dasar dan batuan lepas/rombakan. Metode yang digunakan berupa metode geolistrik konfigurasi wenner dengan panjang lintasan bagian utara selatan adalah 100 m dan bagian barat timur adalah 82,5 m. Hasil dari pengolahan data akan menunjukkan model topografi, model bidang gelincir yang diinterpretasikan dengan kondisi daerah dan geologi regional setempat. Hasil analisis menunjukkan bahwa daerah ini memiliki potensi longsor jenis rayapan (Creep) dan nilai resistivitas untuk lempung rombakan adalah < 2 ohm-m dan lempung kompak >2 ohm-m sehingga dapat diketahui kedalaman bidang gelincir dari permukaan yaitu 1 hingga 5,8 m. Hasil penelitian tersebut dapat menjadi pendugaan sementara untuk perencanaan pembangunan lebih lanjut pada daerah Lereng Nglajo