I Gede Surya Darmawan
Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penerapan Konsep Humanistik pada Desain Glam Camp Di Kintamani, Bangli I Kadek Brahes Suara; Ni Wayan Meidayanti Mustika; I Gede Surya Darmawan
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 9 No. 1 (2021): UNDAGI : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.9.1.3509.163-171

Abstract

Glam camp di Daerah Kintamani menjadi salah satu alternatif fasilitas wisata yang yang sangat diminati oleh wisatawan domestik maupun manca negara yang sedang menikmati liburan di Pulau Bali beberapa tahun terakhir. Masih terdapat banyak permasalahan dari sisi manajemen dan desain dari fasilitas wisata alam glam camp di Daerah Kintamani sesuai data survey yang didapat untuk tujuan penyediaan pelayanan yang ideal bagi pengunjung. Beberapa permasalahannya adalah kurang nyamannya penataan area Glam camp, hubungan antar massa yang terlalu padat dan minimnya penyediaan fasilitas penunjang dan servis untuk yang menginap, akses lokasi yang sulit di jangkau dan tidak tertata serta pemanfaatan view yang kurang maksimal. Pendekatan konsep humanistic untuk perencanaan Glam camp di Kintamani ini dipilih sebagai solusi dalam menyelesaikan permasalahan desain secara umum dan memastikan kenyamanan pengguna dalam beraktifitas. Konsep Humanistik adalah konsep yang berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi dalam berwisata alam sehingga akan terciptanya rasa keamanan, kenyamanan dan kepuasan bagi pengunjung pada tempat wisata ini. Metode yang digunakan dalam paparan ini adalah motode deskriptif kualitatif dan programatik. Luaran desain Glam camp di Kintamani, Bali yang menerapkan konsep Humanistik ini adalah desain glam camp yang bisa menjawab kebutuhan pengunjung baik dari segi kelengkapan fasilitas, pelayanan pengunjung dan keamanan pengunjung yang utama. Untuk tampilan bangunan yang mampu berintegrasi dengan konteks lingkungan diterapkan tema Arsitektur Tropis yang sangat sesuai dengan fungsi glam camp pada seting lingkungan alamiah di Kintamani, Bangli.
Kriteria Desain Pusat Penelitian Dan Pameran Agrikultur Di, Petang, Badung, Bali Nyoman Maha Artha; I Nyoman Gede Maha Putra; I Gede Surya Darmawan
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 9 No. 1 (2021): UNDAGI : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.9.1.3579.66-75

Abstract

Tulisan ini membahas tentang kriteria desain dalam perancangan pusat penelitian dan pameran agrikultur yang dapat memberikan sebuah inovasi dan mendorong sektor agrikultur menjadi lebih maju dan berkembang. Penelitian dilakukan di daerah kecamatan Petang, kabupaten Badung, yang mana merupakan daerah pertanian di Bali dengan upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan.serta kurangnya daya tarik terhadap sektor agrikultur didorong oleh permasalahan yang dihadapi petani dan kurangnya pengembangan di dunia agrikultur. Dengan melakukan studi literatur dari berbagai sumber termasuk studi banding dengan fasilitas yang sudah ada di dalam maupun di luar negeri. Sehingga didapatkan hasil berupa spesifikasi ruang dan pengguna serta aktivitas yang akan dilakukan di dalam kawasan ini, dan juga bagaimana skema yang dirancang pada fasilitas ini baik dari segi arsitektur maupun keterkaitan nya dengan lingkungan dan sektor agrikultur itu sendiri yang mengimplementasikan arsitektur yang eksperimental dan menarik serta eksibisi dalam sektor pertanian untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebuah pusat penelitian dan pameran agrikultur yang dirancang dengan kriteria desain yang baik akan melahirkan sebuah inovasi baru yang secara eksperimental akan mampu menyelesaikan permasalahan di dalam sektor agrikultur terutama di daerah Bali.
Pendekatan Antropometri Pada Ruang Bangun Panti Sosial Lansia Di Badung-Bali Ni Kadek Melia Mega Dewi; I Gede Surya Darmawan; I Wayan Parwata
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 9 No. 1 (2021): UNDAGI : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.9.1.3580.21-29

Abstract

Panti sosial lansia merupakan tempat dimana berkumpulnya orang-orang lanjut usia yang baik secara sukarela maupun diserahkan oleh pihak keluarga untuk dirawat dan diurus segala keperluannya. Namun kondisi panti sosial lansia yang sering dijumpai masih sangat minim memperhatikan ruang gerak dengan menggunakan dimensi tubuh manusia (antropometri) untuk lansia itu dapat beraktivitas. Dimana antropometri merupakan pengukuran gerak tubuh dan dimensi tubuh manusia. Pendekatan antropometri dipilih pada panti sosial lansia ini guna menciptakan ruang-ruang dan hubungan antar ruang yang sesuai sehingga dapat membantu lansia menjalankan aktivitasnya secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan antropometri pada panti sosial lansia di Badung, guna memberikan kenyamanan dan keselamatan untuk lansia dalam beraktivitas pada panti sosial tersebut. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Penerapan pendekatan antropometri pada panti sosial lansia ini diharapkan dapat mengurangi kecelakaan atau cedera pada lansia dalam beraktivitas secara mandiri.
Pendekatan Arsitektur Kontemporer Pada Bangunan Youth Center Di Denpasar Ni Gusti Ayu Trisnawati Trisnawati; I Gede Surya Darmawan; Made Anggita Wahyudi Linggasani
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 9 No. 1 (2021): UNDAGI : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.9.1.3596.30-39

Abstract

Kenakalan remaja timbul karena remaja memiliki keinginan untuk mencoba segala hal baru dalam proses pencarian jati diri. Saat remaja berada di titik tersebut, maka saat itulah peran serta bimbingan orang dewasa disekitarnya dapat menentukan remaja tersebut. Perancangan Youth Center merupakan salah satu wadah yang akan memberi fasilitas kepada remaja untuk mengembangkan potensi diri remaja. Youth Center memiliki tujuan untuk menjadi pusat kegiatan remaja yang menekankan pada banyak aktivitas diantaranya kegiatan sosial, rekreasi , kreativitas dan melakukan kegiatan seni serta olahraga yang bisa dilakukan oleh para remaja dalam proses mengembangkan bakat dan minat. Pendekatan dengan Arsitektur kontemporer pada Youth Center dipilih karena menekankan terciptanya ruang-ruang yang menyatu satu sama lain untuk mengurangi terciptanya ruangan negatif agar remaja tidak melakukan kegiatan negatif di dalam Youth Center. Dengan demikian pendekatan yang digunakan pada perancangan Youth Center akan menjadi sesuatu yang iconic dan mampu memberi penekanan yang berbeda dari pengembangan bakat yang sudah terdapat sebelumnya baik dari segi penyedian fasilitas yang spesifik untuk pengembangan remaja hingga dari tampilan luar arsitektur yang dapat mewakilkan identitas remaja yang sesuai.
Tektonika Kayu pada Museum Wiswakarma Sebagai Kajian Bentuk Struktur dan Tampilan Estetika I Wayan Angga Wiradana; Kadek Wahyu Kartika Putra; I Komang Mahendra Adi Wijaya; Cokorda Istri Arina Cipta Utari; I Gede Surya Darmawan
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 9 No. S1 (2021): UNDAGI: Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa (Special Issue
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The structure is not only a construction element, but also can give birth to the aesthetics of the building. The beauty in these structures is called tectonics. The Wiswakarma Museum is a building that has beauty in its structure, so it has the potential to be explored using a tectonic approach. The tectonic concept applied using wood as the main material is called wood tectonics. Wood tectonics is a building construction system that uses wood materials and can produce an aesthetic appearance. The problem raised in this research is how to apply the concept of wood tectonic at the Wiswakarma Museum. This research was conducted with the aim of revealing the application of wood tectonics at the Wiswakarma Museum by paying attention to tectonic aspects (principle of stability, principle of strength/rigidity/rigid, principle of balance, principle of visual aesthetics of tectonic structures, and flow of load acceptance). This study uses a qualitative method that is descriptive or descriptive analysis that describes the tectonics of wood at the Wiswakarma Museum. The final result of this research is a study of wood tectonics at the Wiswakarma Museum so that later they can understand the tectonic aspects of the Wiswakarma Museum.
Perencanaan Renovasi Atap Bale Banjar Kaja, Desa Pakraman Panjer, Denpasar, Bali I Gede Surya Darmawan; I Wayan Wirya Sastrawan; Ni Komang Ayu Agustini
Jurnal Sutramas Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.197 KB)

Abstract

Keberadaan Banjar di Bali memiliki peranan yang sangat vital bagi anggota masyarakatnya yang lebih dikenal sebagai karma banjar tak terkecuali Banjar Kaja Desa Pakraman Panjer, yang terletak di Jl Waturenggong, Denpasar, dengan 173 Krama Banjar Pengarep. Banyaknya krama banjar pengarep ini menjadikan vitalnya keberadaan Banjar Kaja sebagai kegiatan-kegiatan sosial keagamaan. Pasca adanya hujan angin yang cukup kencang sekitar Bulan Maret 2017, membuat struktur atap dan pentutup atap genteng Wantilan Banjar Kaja jatuh. Hal ini dikarenakan material kayu sebagai struktur atap yang sudah lapuk, serta ukuran balok struktur kayu yang tidak sesuai dengan bentang atap. Akhirnya warga banjar secara inisiatif berbondong-bondong melaksanakan kerja bakti untuk menurunkan sisa-sisa kap atap serta genteng sambil menunggu solusi perbaikan atap baik dari segi jenis material serta faktor biaya. Pasca gotong-royong tersebut, kondisi Bale Banjar Kaja menjadi nyaris tak beratap pada sisi tengahnya yang membuat hujan maupun sinar matahari langsung mengenai lantai Bale Banjar Kaja. Segala bentuk kegiatan yang dilakukan dalam Bale Banjar pun menjadi terganggu terlebih saat terjadi hujan deras. Berdasarkan permasalahan diatas, maka sangat diperlukan suatu perencanaan renovasi struktur atap Wantilan Bale Banjar agar segera dapat difungsikan kembali. Aspek ketahanan dan kekuatan struktur, mudah dan cepat dalam aplikasi serta nilai estetika menjadi hal utama dalam analisa struktur atap yang akan dipakai disamping faktor biaya. Untuk menghasilkan gambar dan rencana anggaran biaya diperlukan juga konsultasi dan presentasi dengan pihak mitra yang diajak bekerjasama sehingga dokumen perencanaan dapat segera dirampungkan sebagai tahap akhir dari bentuk PKM ini
Taman Bacaan Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis Di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng I Made Agus Brastama Andhiriksa; I Gede Surya Darmawan; Ida Bagus Gede Parama Putra
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 10 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.10.2.5205.365-376

Abstract

Taman Bacaan dengan pendekatan arsitektur ekologis ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan atau ruang baca di Kota Singaraja yang dinilai masih kurang. Pendekatan perancangan menggunakan prinsip-prinsip arsitektur ekologis karena perlunya keselarasan antara alam dengan manusia itu sendiri. Prinsip ekologis akan di implementasikan di daerah perkotaan yang dimana daerah tersebut rawan mengalami kerusakan-kerusakan lingkungan. Adapun nantinya beberapa civitas yang akan menggunakan fasilitas public ini yaitu pelajar, kaum difabel, dan masyarakat Kota Singaraja. Taman baacan juga akan dirancang akan ramah dengan kaum difabel. Beberapa fasilitas untuk menunjang kenyamanan difabel juga akan tersedia pada taman bacaan ini. Diharapkan aktivitas dan fasilitas yang ada pada taman bacaan ini bisa berjalan selaras serta menjadi ruang baca dan ruang belajar yang mampu menjawab persoalan di Kota singaraja.
Implementasi Arsitektur Biophilic Pada Fasilitas Club SPA Di Canggu, Kabupaten Badung, Bali: Bahasa Indonesia Dewi Ratih Purnamasari; I Gede Surya Darmawan; Ida Bagus Gede Parama Putra
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 11 No. 1 (2023): UNDAGI : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa (Juni)
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.11.1.7068.97-107

Abstract

One of the tourist facilities that can be developed in Canggu is SPA. The SPA industry is currently developing towards the achievement of physical, mind and soul health. The type of SPA chosen is Club SPA, because it offers SPA service facilities equipped with fitness facilities in order to get maximum results in physical and mental care, because nowadays people and tourists need a facility that can accommodate activities related to beauty, health, fitness, and relaxation to reduce the level of stress and depression, maintain, and improve physical and psychological appearance. The purpose of this research is to produce a Club SPA design concept with a biophilic architecture approach to produce a room that is able to improve physical and psychological health and create a positive relationship between humans and nature. The method used is by conducting literature studies, precedent studies, field observations, and surveys. The result of the research is the implementation of biophilic architecture that is applied to zoning, entrance, mass building, indoor space, outdoor space, and building facade. The implementation of biophilic architecture in the Club SPA design is expected to help the relaxation process by applying natural elements into the design.