Ahmad Thobroni
Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN ABDULLAH BIN NUH DALAM PENYEBARAN FAHAM SYIAH DI INDONESIA: STUDI ANALISIS KRITIS Mohammad Noviani Ardi; Ahmad Thobroni; Alifia Hilma Widyaswari
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 8, No 1 (2021): Vol. 8, No. 1, April 2021
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v8i1.8823

Abstract

Abdullah bin Nuh salah seorang ulama besar yang lahir di era penjajadan sampai kemerdekaan Indonesia. Dia sangat peduli terhadap perkembangan ilmu pengatahuan baik dan ideologi yang lahir. Kemahiran dalam berbahasa Arab dan Inggris membuat seorang Abdullah bin Nuh banyak berinteraksi dengan tokoh-tokoh di luar negeri dan membaca perkembangan pemikiran di dunia langsung dari sumbernya. Salah satu yang menjadi perhatian Abdullah bin Nuh adalah perbedaan pandangan di ummat Islam yang menyebabakan perpecahan persaudaraan. Untuk mengurangi rasa perpecahan di tubuh umat Islam, Abdullah bin Nuh banyak menerbitkan karya dalam Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia yang memberikan pandangan terkait dengan moderasi dalam Islam. Lebih dari itu, demi membangun dan mempersatukan kembali umat Islam, Abdullah bin Nuh tidak pernah ragu untuk berkomunikasi dan berbagi ilmu pengetahuan dengan sesama umat Islam Syiah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa tuduhan kepada Abdullah bin Nuh bahwa dia adalah salah satu pendukung dan bermadzhab syiah. Penelitian ini merupakan jenis kualitatif dengan metode analisis deskriptis kritis pada jenis tuduhan kepada Abdullah bin Nuh dan buku-buku karya Abdullah bin Nuh. Hasil penelitian menerangkan bahwa Abdullah bin Nuh berakidah Ahlussunnah wa Jama’ah dengan tetap mengedapankan prinsip moderasi sebagai pondasi utama mempersatukan perbedaan pandangan. Banyak karya Abdullah bin Nuh yang mengajak kepada persatuan umat untuk menghadapi perkembangan ideologi barat yang lebih memecah belah kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama. 
PERAN ABDULLAH BIN NUH DALAM PENYEBARAN FAHAM SYIAH DI INDONESIA: STUDI ANALISIS KRITIS Mohammad Noviani Ardi; Ahmad Thobroni; Alifia Hilma Widyaswari
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 8, No 1 (2021): Vol. 8, No. 1, April 2021
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v8i1.8823

Abstract

Abdullah bin Nuh salah seorang ulama besar yang lahir di era penjajadan sampai kemerdekaan Indonesia. Dia sangat peduli terhadap perkembangan ilmu pengatahuan baik dan ideologi yang lahir. Kemahiran dalam berbahasa Arab dan Inggris membuat seorang Abdullah bin Nuh banyak berinteraksi dengan tokoh-tokoh di luar negeri dan membaca perkembangan pemikiran di dunia langsung dari sumbernya. Salah satu yang menjadi perhatian Abdullah bin Nuh adalah perbedaan pandangan di ummat Islam yang menyebabakan perpecahan persaudaraan. Untuk mengurangi rasa perpecahan di tubuh umat Islam, Abdullah bin Nuh banyak menerbitkan karya dalam Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia yang memberikan pandangan terkait dengan moderasi dalam Islam. Lebih dari itu, demi membangun dan mempersatukan kembali umat Islam, Abdullah bin Nuh tidak pernah ragu untuk berkomunikasi dan berbagi ilmu pengetahuan dengan sesama umat Islam Syiah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa tuduhan kepada Abdullah bin Nuh bahwa dia adalah salah satu pendukung dan bermadzhab syiah. Penelitian ini merupakan jenis kualitatif dengan metode analisis deskriptis kritis pada jenis tuduhan kepada Abdullah bin Nuh dan buku-buku karya Abdullah bin Nuh. Hasil penelitian menerangkan bahwa Abdullah bin Nuh berakidah Ahlussunnah wa Jama’ah dengan tetap mengedapankan prinsip moderasi sebagai pondasi utama mempersatukan perbedaan pandangan. Banyak karya Abdullah bin Nuh yang mengajak kepada persatuan umat untuk menghadapi perkembangan ideologi barat yang lebih memecah belah kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama.