Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

State Relations, Media, and the Power of Civil Society after the fall of The New Order Regime in Indonesia Nuruddin Hady; Mohd Hairy Bin Ibrahim
The Journal of Society and Media Vol. 7 No. 1 (2023): Cultural Transformation in Media and Social
Publisher : Department of Social Science, Faculty of Social Science &Law, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jsm.v7n1.p267-280

Abstract

The role of civil society power in the history of reform in Indonesia cannot be underestimated because the economic crisis did not solely cause the fall of Suharto's New Order regime. Still, the role of civil society forces was very large and well consolidated. This study used qualitative research. The theory used is the theory of power relations. The results of the study found that in the era of Soeharto's New Order, the relationship between the state and civil society was still not seen to play its role; it can even be said that the existence of civil society was very weak and weakened by the regime, although at the end of the New Order, civil society was well consolidated which eventually gave birth to the reform movement and was able to overthrow Suharto's regime. The results also found that, after the reformation in Indonesia, the civil society movement experienced a golden age at the beginning of the reform because the position of civil society was quite strong and well consolidated in overseeing the course of the democratic system. However, in recent years civil society movements have stagnated and even seem weakened because they are in the circle of power.
Pelaksanaan pendidikan karakter gotong royong melalui pembelajaran PPKn di SMA Negeri 01 Batu Windi Dyah Priyana; Yuniastuti Yuniastuti; Nuruddin Hady
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 9 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to instil the character education of mutual cooperation, which gradually weakens along with the development of technology. This research is expected to develop students’ caring attitudes toward the surrounding environment. As well a balanced increase in knowledge, this means educating students not only intelligently but also of good character. This study uses a qualitative approach with a descriptive type. Data collection techniques using observation, interviews, and recordings. The result of this study indicates that the role civics teachers play an active role in the classroom. How civics teachers at SMAN 01 strengthen mutual cooperation character education by (1) Teaching mutual cooperation education through learning activities such as group assignments, (2) Strengthening character education through daily habits, (3) instilling a caring attitude toward the surrounding environment to students of SMAN 01 Batu. In addition, the SMAN 01 teacher minimizes the problem of mutual cooperation character education is done by fostering understanding and awareness of the quality of position to students, such as community service activities every Friday, division of group tasks, and much more. Learning that puts forward the value of character seeks to add insight or knowledge for students to continue to behave, behave, and act in accordance with the knowledge that has been given. Penelitian ini bertujuan untuk menanamkan pendidikan karakter gotong royong yang lambat laun melemah seiring dengan perkembangan teknologi. Tidak hanya itu, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan sikap peduli siswa terhadap lingkungan sekitar. Serta peningkatan ilmu pengetahuan yang seimbang, ini berarti tidak hanya mendidik siswa yang hanya cerdas tetapi juga berkarakter baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru PPKn berperan aktif di dalam kelas. Cara guru PPKn di SMAN 01 dalam penguatan pendidikan karakter gotong royong dengan (1) Mengajarkan pendidikan gotong royong melalui kegiatan pembelajaran seperti pemberian tugas kelompok, (2) Memberikan penguatan pendidikan karakter melalui pembiasaan sehari-hari, (3) Menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar kepada siswa SMAN 01 Batu. Serta, cara guru SMAN 01 dalam meminimalisir permasalahan pendidikan karakter gotong royong, yaitu dilakukan dengan menumbuhkan pemahaman dan kesadaran kesamaan kedudukan kepada siswa, seperti kegiatan kerja bakti setiap hari jumat, pembagian tugas kelompok, dan masih banyak lagi. Pembelajaran yang mengedepankan nilai karakter tersebut berupaya untuk menambahkan wawasan atau pengetahuan siswa untuk tetap bersikap, berperilaku, dan bertindak sesuai dengan ilmu yang telah diberikan.
Penggunaan Digital Learning dalam Pembelajaran PPKn di SMP Negeri 4 Malang Diana Krisnawati; Nuruddin Hady; Abd Mu'id Aris Shofa
JURNAL PTI (PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI) FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITA PUTRA INDONESIA "YPTK" PADANG Vol. 10 (2023) No. 1
Publisher : Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpti.v10i1.132

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan digital learning dalam pembelajaran PPKn di SMP Negeri 4 Malang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan wawancara serta teknik analisis data menggunakan kuantitatif deskriptif dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan digital learning dalam pembelajaran PPKn di SMP Negeri 4 Malang sangat efektif dengan rata-rata persentase sebesar 79.38% berdasarkan empat indikator efektivitas pembelajaran: kualitas pengajaran, dilihat dari proses dan hasil pembelajaran yang menunjukkan persentase sebesar 77.45% dengan kriteria sangat efektif. Tingkat pengajaran, dilihat dari kesiapan peserta didik mengikuti pembelajaran menunjukkan persentase sebesar 83.45% dengan kriteria sangat efektif. Insentif, dilihat dari aktivitas guru memberikan motivasi kepada peserta didik menunjukkan persentase sebesar 77.58% dengan kriteria sangat efektif. Dilihat dari sejauh mana guru dan peserta didik memaksimalkan penggunaan waktu dalam proses pembelajaran PPKn menggunakan digital learning menunjukkan persentase sebesar 79.28% dengan kriteria sangat efektif.