ABSTRAKPermasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana keadaan masyarakat daerah Jambi menjelang keruntuhan Pemerintahan Hindia Belanda tahun 1930-1942?”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan di daerah Jambi menjelang keruntuhan pemerintahan Hindia Belanda tahun 1930-1942, untuk mengetahui keadaan perekonomian masyarakat Jambi menjelang keruntuhan pemerintahan Hindia Belanda tahun 1930-1942. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode historis. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah teknik studi kepustakaan. Teknik analisis data yang di gunakan adalah teknik analisis data kualitatif yang dilakukan dengan empat tahap yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa keadaan masyarakat daerah Jambi menjelang keruntuhan pemerintahan Hindia Belanda yaitu berdampak pada bidang pendidikan yaitu perkembangan dalam bidang pendidikan berjalan lambat karena ketatnya pengawasan dari pihak Hindia Belanda, bidang budaya bahwa kebudayaan yang diminati oleh belanda yaitu seni musik, bidang agama bahwa agama Islam merupakan agama yang dominan di Jambi dan bidang pers bahwa keberadaan pers diberlakukan sangat ketat oleh pemerintah Belanda. Keadaan perekonomian daerah Jambi menjelang keruntuhan pemerintahan Hindia Belanda yaitu bahwa tingkat kemakmuran Jambi banyak tergantung pada hasil perkebunannya yaitu karet, karena dari hasil karet tersebut Jambi sempat mengalami kemakmuran atau yang disebut Hujan Mas. Namun pada tahun 1930-an perekonomian Jambi mengalami depresi, yang akibat dari depresi tersebut rakyat Jambi mengalami kesengsaraan. Namun pada tahun 1937 keadaan perekonomian berangsur membaik dengan naiknya permintaan akan karet sehingga kemakmuran di Jambi kembali yang mana periode kemakmuran ini desebut juga dengan Zaman Kupon. Kata kunci: Karesidenan Jambi, sejarah perekonomian, perkebunan karet.