Anita Anita
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar Raniry

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Community Economic Empowerment through Cultivation Of Enceng Gondok Program using Community Engagement Program Approach in West Aceh Regency Post Conflict and Natural Disaster Earthquake and Tsunami 2004 Harri Santoso; Anita Anita; Muliadi Muliadi; Debi Agus Mayanti
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 3, No 2 (2018): Maret
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5710.53 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.28974

Abstract

Menurut data Biro Pusat Statistik (Guci, 2017) disebutkan bahwa Aceh Barat adalah satu kabupaten termiskin di wilayah Provinsi Aceh. Salah satu penyebabnya adalah konflik yang pernah terjadi dan bencana alam gempa bumi dan tsunami 2004. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan Program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Inovatif Universitas Membangun Desa (UMD) pemberdayaan tanaman enceng gondok di wilayah Aceh Barat dengan segala keunggulan, keterbatasan, dan keunikan pada setiap langkahnya dengan menggunakan wawancara dan observasi langsung sebagai alat pengambilan data. Program KPM Inovatif UMD adalah sebuah program yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat UIN Ar Raniry yang bekerja sama dengan KOMPAK Indonesia. Program ini dilaksanakan oleh dosen sebagai supervisor, mahasiswa sebagai peserta, dan LP2M UIN Ar Raniry sebagai panitia pelaksana di tiga desa di Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat. KPM Inovatif UMD dilakukan selama enam bulan, yaitu Oktober 2016 hingga Maret 2017 dengan tiga tahapan: tahap penyiapan lembaga, tahap penyiapan sumber daya manusia pengrajin enceng gondok, dan tahap penyiadaan pasar bagi kerajinan enceng gondok. Kegiatan ini telah melahirkan lima kelompok usaha produktif dengan menghasilkan produk kerajinan berbahan dasar enceng gondok. Kesimpulan kegiatan ini adalah masyarakat sangat antusias dalam mengembangkan produk kerajinan berbahan dasar enceng gondok untuk dapat menyejahterakan kehidupan keluarga, namun masih terkendala dengan kualitas produk yang dihasilkan dan tempat pemasaran yang potensial di kemudian hari. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah dalam melanjutkan program pemberdayaan masyarakat ini.