Wahyu Agustina
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyakit-Penyakit Penting Buah Naga di Tiga Sentra Pertanaman di Jawa Tengah Arif Wibowo; Ani Widiastuti; Wahyu Agustina
Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia Vol 17, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3066.04 KB) | DOI: 10.22146/jpti.9816

Abstract

The objective of this study was to identify the causal agent of some dragon fruit disease emerging in Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) and Central Java. Samples were taken from the dragon fruit plantation from the district of Sleman and Kulonprogo, Province of Daerah Istimewa Yogyakarta as well as Magelang, Province of Central Java. Isolation of pathogen from symptomatic plant tissue was performed on Potato Dextrose Agar (PDA) for fungi and Nutrient Agar (NA) for bacteria and continued with Koch's postulates testing. The results of field observation showed that the disease commonly occured in all 3 plantations of dragon fruit were stem rot caused by Erwinia sp. and scab caused by Pestalotiopsis sp. Other miscellaneous diseases found among the plantations were brown spot (Fusarium sp.), anthracnose (Colletotrichum sp.), mosaic that might be caused by Cactus Virus X, root knotnematode (Meloidogyne sp.), black rot and red spot which were still unidentified.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyakit-penyait penting pada tanaman buah naga yang ditanam pada sentra pertanaman buah naga di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, serta untuk mengidentifikasi penyebab penyakit penting tersebut. Sampel tanaman buah naga diambil dari pertanaman buah naga di Kabupaten Sleman dan Kulon Progo untuk Provinsi DIY serta Magelang untuk Propinsi Jawa Tengah. Isolasi patogen dari jaringan tanaman bergejala dilakukan pada medium Potato Dextrose Agar (PDA) untuk jamur dan Nutrient Agar (NA) untuk bakteri serta dilanjutkan dengan uji Postulat Koch. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa penyakit yang umum terdapat di 3 lokasi pertanaman buah naga tersebut adalah busuk batang yang disebabkan oleh Erwinia sp. dan kudis yang disebabkan oleh Pestalotiopsis sp. Adapun penyakit-penyakit lain yang dijumpai antara lain bercak coklat (Fusarium sp.), antraknosa (Colletotrichum sp.), mosaik yang kemungkinan disebabkan oleh Cactus Virus X, puru akar (Meloidogyne sp.), serta busuk hitam dan bercak merah yang belum teridentifikasi penyebabnya.
Uji Efektivitas Pestisida terhadap Beberapa Patogen Penyebab Penyakit Penting pada Buah Naga (Hylocereus sp.) secara In Vitro Ani Widiastuti; Wahyu Agustina; Arif Wibowo; Christanti Sumardiyono
Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia Vol 17, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.825 KB) | DOI: 10.22146/jpti.9828

Abstract

Problem caused by pathogen in Dragon Fruit (Hylocereus sp.) cultivation became very important because it decreased significantly the quantity and quality of the fruit production. This study aims to determine the effectiveness of some pesticides against pathogens that cause diseases of dragon fruit in several plantations in the DIY (Sleman and Kulon Progo) and Central Java (Magelang and Batang). Test of fungicide effectiveness was done in vitro on PDA medium (potato dextrose agar) by poisoned food technique. The fungicides were mancozeb 80 %, methyl tiofanat 70 %, copper hydroxide 80 %, chlorotalonil 75 %, mancozeb 64 % + metalaxyl 4 %, mancozeb karbendazim 73.8 % + 6.8 %,benomyl 50 % at a concentration of 1g/L. The bactericides used were streptomycin sulfate 20 % and oxytetracycline 150 AL with each concentration of 1 g/L and 1 mL /L. The results showed that benomyl 50 % was the most effective fungicide to suppress the growth of Fusarium sp. (brown spot), Colletotrichum sp. (anthracnose) and Pestalotiopsis sp. (scab), followed by mancozeb 73.8 % +karbendazim 6.8 % and 73.8 % mancozeb. Bactericide which was able to suppress the growth of Erwinia sp. (stem rot) was streptomycin sulfate 20 %. Gangguan patogen pada buah naga (Hylocereus sp.) saat ini menjadi masalah penting karena secara signifikan menurunkan kuantitas dan kualitas hasil panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivan beberapa pestisida terhadap patogen penyebab penyakit-penyakit penting pada tanaman buah naga yang ditanaman pada beberapa sentra pertanaman di Propinsi DIY (Sleman dan Kulon Progo) dan Jawa Tengah (Magelang dan Batang). Uji keefektivan pestisida dilakukan secara in vitro pada medium PDA (potato dextrose agar) dengan metode teknik makanan beracun (poisoned food technique). Fungisida yang dipergunakan adalah mankozeb 80%, tiofanat metil 70%, tembaga hidroksida 80%, klorotalonil 75%, mankozeb 64% + metalaksil 4%, mankozeb 73,8% + karbendazim 6,8%, benomil 50% dengan konsentrasi 1g/L, sedangkan bakterisida yang dipergunakan adalah streptomisin sulfat 20% dan oksitetrasiklin 150 AL dengan konsentrasi masing-masing 1 g/L dan 1 mL/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam jenis fungisida yang dipergunakan, benomil 50% merupakan fungisida yang paling efektif untuk menekan pertumbuhan Fusarium sp. (bercak cokelat), Colletotrichum sp. (antraknos), dan Pestalotiopsis sp. (kudis), diikuti oleh mankozeb 73,8% + karbendazim 6,8% serta mankozeb 73,8%. Untuk fungisida yang lain, efektifitasnya tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Bakterisida yang mampu menekan perkembangan Erwinia sp. (busuk batang) adalah streptomisin sulfat 20%.