Loekas Soesanto
Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Uji Lapangan Formula Cair Pseudomonas fluorescens P60 terhadap Layu Fusarium pada Tanaman Tomat Loekas Soesanto; Endang Mugiastuti; Ruth Feti Rahayuniati; Abdul Manan
Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia Vol 17, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3043.642 KB) | DOI: 10.22146/jpti.9830

Abstract

A research aimed at knowing 1) the effect of Pseudomonas fluorescens P60 in liquid formula on Fusarium wilt of tomato, 2) the effect of P. fluorescens P60 in the formula on tomato growth and yield, and 3) P. fluorescens P60 mechanisms on tomata was carried out at tomato field of Selomoyo Village, Kaliangkrik Subdistrict, Magelang Regency at altitude of 826 m above sea level. Randomized block design was used with seven treatments and four replicates. The treatments were control, with P. fluorescens P60 soaked for 15 min and without fungicide, pathogen without P. fluorescens P60 with fungicide (PBG1), pathogen with P. fluorescens P60 without fungicide, pathogen with pouring P. fluorescens P60 1, 3, and 5 times. Result indicated that application of formulated P. fluorescens P60 for 5 times decreased the disease intensity as high as 26.77%, and late population of the pathogen but increased P. fluorescens P60 as high as 4.54×1010 cfu ml-1. P. fluorescens P60 affected growth and yield of tomato. P. Fluorescens P60 induced tomato resistance by increasing qualitatively its phenolic compound content (saponin, tannin, glycoside). Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh Pseudomonas fluorescens P60 dalam formula cair terhadap penyakit layu fusarium pada tanaman tomat, 2) pengaruh P. fluorescens P60 dalam formula cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat, dan 3) mekanisme P. fluorescens P60 pada tanaman tomat dilakukan di lahan Desa Selomoyo, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang dengan ketinggian 826 m di atas permukaan laut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 7 perlakuan dan jumlah ulangan 4 kali, dan setiap unit terdiri atas 8 tanaman. Perlakuan tersebut meliputi kontrol; dengan P. fluorescens P60 rendam 15 menit dan tanpa fungisida; dengan patogen; tanpa P. fluorescens P60; dengan fungisida (PBG1); patogen, tanpa P. fluorescens P60, tanpa fungisida; patogen, dengan penyiraman P. fluorescens P60 1 kali; patogen, dengan penyiraman P. fluorescens P60 3 kali; dan patogen, dengan penyiraman P. fluorescens P60 5 kali. Pemberian P. fluorescens P60 selama 5 kali memberikan pengaruh sangat nyata dalam menekan penyakit layu fusarium yang disebabkan Fusarium oxysporum. Hal ini ditunjukkan pada penurunan intensitas penyakit sebesar 26,77%, rendahnya kepadatan akhir F. oxysporum serta tingginya nilai kepadatan P. fluorescens P60 sebesar 4,54×1010 unit pembentuk spora/ml. Pengaruh pemberian P. fluorescens P60 belum menunjukkan pengaruh nyata pada komponen pertumbuhan dan hasil. P. fluorescens P60 mampu mengimbas ketahanan tanaman tomat dengan meningkatkan kandungan senyawa fenol (saponin, tanin, glikosida).
Virulensi Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi Isolat Boyolali dan Temanggung setelah Disimpan Enam Tahun dalam Tanah Steril Andry Slamet Riyadi; Loekas Soesanto; Kustantinah Kustantinah
Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia Vol 14, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpti.11891

Abstract

This research aimed to study growth ability and virulence of several Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi isolates originated from Boyolali and Temanggung after being preserved for six years in sterile soils media. Completely Randomized Design was used with 12 treatments and 3 replications. F. oxysporum f.sp. zingiberi originated from Temanggung consisted of 7 isolates, i.e., TKO1, TKO3, TKO4, TKO6, TKO7, TPO1, TPO5; and from Boyolali consisted of 4 isolates, i.e., BAO2, BAO7, BAC, and BAP. Variables observed were growth on PDA, colony color, colony diameter, macroconidia and microconidia, mycelial dry weight, incubation period, attack area, and difference of fresh weight of rhizome. The result showed that all isolates of F. oxysporum f.sp. zingiberi both from Temanggung and Boyolali were able to grow well on PDA and fully covered the Petridish at 4.75–7.5 days. The most virulent isolate was TKO6 from Temanggung showing the fastest incubation period of 5 days after inoculation and the highest attack area of 420 mm2 or increase for 107.6%.
Viabilitas dan Virulensi Tujuh Belas Tahun Penyimpanan Fusarium oxysporum Schlecht. f.sp. zingiberi Trujillo Dalam Tanah Steril Elvina Hapsari; Loekas Soesanto; Endang Mugiastuti
Media Pertanian Vol 6, No 2 (2021): Media Pertanian
Publisher : Program Studi Agroteknologi Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/mp.v6i2.3823

Abstract

Koleksi dan penyimpanan mikroba diperlukan untuk penelitian lebih lanjut, sumber biodiversitas, koleksi, dan konservasi plasma nutfah mikroba. Salah satu teknik penyimpanan mikroba adalah dalam tanah steril. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas dan virulensi beberapa isolat Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi setelah disimpan selama tujuh belas tahun pada tanah steril. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga ulangan dan 17 perlakuan, yaitu isolat F. oxysporum f.sp. zingiberi asal Magelang terdiri atas MBO1, MBO2, MSO1, MSO3, MSO4, MCO1, MCO2, MBM, MSH dan MSS, serta asal Purworejo, yaitu PBO1, PBO2, PPO1, PKO2, PKO3, PPH dan PBOSi. Variabel yang diamati adalah warna koloni, diameter koloni, mikrokonidium, makrokonidium, waktu pertumbuhan, kecepatan tumbuh, berat kering miselium, kerapatan konidium, masa inkubasi, luas serangan, selisih bobot, dan indeks sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat F. oxysporum f.sp. zingiberi asal Magelang dan Purworejo, yang telah disimpan dalam medium tanah steril selama tujuh belas tahun, masih tumbuh dengan baik pada medium PDA dan memenuhi cawan Petri pada umur 6-19 hari. Isolat F. oxysporum f.sp. zingiberi tersebut masih mampu menimbulkan gejala busuk rimpang jahe dengan masa inkubasi 11-21 hari setelah inokulasi. Rerata luas serangannya antara 2,07-2,65 mm2. Rerata luas serangan terbesar dan terkecil terdapat pada perlakuan PBOSi dan MSO4 masing-masing sebesar 2,65 dan 2,07 mm2 atau 49,00 dan 16,28 % dibandingkan kontrol Rerata indeks sampah tertinggi dan terendah masing-masing terdapat pada PBO2 dan MCO1 sebesar 39,56 dan 18,70 g atau 129,00 dan 8,4 % dibandingkan kontrol.