Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN JENIS EYESHADOW SEBAGAI FINISHING PAES TERHADAP HASIL TATA RIAS PENGANTIN SOLO PUTRI WINDA PUTRI AYU LESTARI, MAY; LUTFIATI, DEWI
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengantin Solo putri adalah salah satu corak tata rias pengantin dari kota Solo Jawa Tengah. Ciri khasnya adalah adanya paes pada dahi pengantin wanita yang diisi pidih hitam. Pidih memiliki tekstur yang creamy dan mudah tergeser apabila sudah diaplikasikan di kerangka paes. Salah satu inovasi agar paes lebih tahan lama dan tidak mudah tergeser adalah dengan mengaplikasikan jenis eyeshadow sebagai finishing paes pengantin. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh penggunaan jenis eyeshadow sebagai finishing paes terhadap hasil tata rias pengantin Solo putri (2) mengetahui yang terbaik antara penggunaan eyeshadow bubuk dan eyeshadow padat sebagai finishing paes terhadap hasil tata rias pengantin Solo putri. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian true eksperimental design dengan menggunakan rancangan penelitian Posttest-Only Control Design. Objek dalam penelitian ini adalah menggunakan 2 (dua) model dengan kriteria sama, yaitu bentuk dahi yang lebar keatas dan warna kulit kuning langsat. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang dilakukan oleh 30 orang yang terdiri dari 4 panelis ahli dan 26 panelis semi terlatih. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Independent Sample T-Test dengan menggunakan bantuan program SPSS 22 dengan taraf signifikan 5% atau <0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan jenis eyeshadow sebagai finishing paes terhadap hasil tata rias pengantin Solo putri dengan hasil t-hitung 6,406 dan nilai signifikan Independent Sample T-Test adalah 0,000 < 0,05 (nilai taraf nyata), maka sesuai dengan pengambilan keputusan dalam uji t Ha diterima. Selanjutnya untuk hasil terbaik dalam penelitian ini yaitu penggunaan eyeshadow bubuk sebagai finishing paes, dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata masing-masing eyeshadow bubuk 3,76 dan eyeshadow padat 3,48. Kata Kunci : Jenis Eyeshadow, Paes, Tata Rias Pengantin Solo Putri.
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS ICT PADA MATERI SENI MELUKIS KUKU (NAIL ART) UNTUK KELAS XI SMK NEGERI 8 SURABAYA AGUSTIN RIDWAN, VITA; LUTFIATI, DEWI
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur perancangan media interaktif berbasis ICT, kelayakan media dan respon peserta didik setelah menggunakan media materi seni melukis kuku(Nail Art). Media tersebut dapat digunakan sebagai sarana pendukung proses kegiatan belajar dan mengajar. Media ini dirancang dan dibuat dengan mengkombinasikan berbagai macam obyek multimedia seperti teks, gambar, animasi dan tombol interaktif. Materi pelajaran yang digunakan dalam media ini adalah teori-teori seni melukis kuku(Nail Art). Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dan model Pengembangan menggunakan model penelitian dan pengembangan research and development (R&D) dengan 7 tahapan yaitu : potensi dan masalah, mengumpulkan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk. Peneliti mencoba menghasilkan produk berupa media interaktif pembelajaran materi Seni melukis kuku. Validasi media dan uji coba dilaksanakan di SMKN 8 Surabaya, maka didapat kualitas, kelayakan media interaktif. Hasil validasi oleh ahli : 1) ditinjau dari segi kualitas media mendapatkan persentase sebesar ( 88,64% ), kualitas materi mendapat persentase sebesar ( 93,75% ), dan kualitas bahasa mendapatkan persentase sebesar ( 93,18% ), dari ketiga nilai validasi media dapat dinyatakan media sangat layak digunakan. 2) Respon Siswa setelah menggunakan media interaktif sangat layak terhadap media interaktif dengan persentase 93,33% dengan kategori sangat layak. Kesimpulan peneliti yaitu media interaktif materi seni melukis kuku ini sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Kata kunci1 : Media Interaktif , ICT, Seni melukis kuku (Nail Art) Abstract1 The purpose of this research is to Procedure of Designing ICT-Based Interactive media, worthiness of interactive media, and Student Response after using media of nail art matter. This media can used as and learning process fasilities. Thus learning media is designed and made with combain of several kinds multimedia object such as text, picture, animation, and interactive button. Learning matter this media is nail art theories.This research method uses qualitative research and model of Interactive Media Development material of this nail art using research and development (R & D) model with 7 steps are: potential and problems, collecting data, product design, design validation, design revision, product trial, product revision. Researchers try to produce products in the form of nail art interactive media and test the worthiness of the product. After validation of media and testing at Vocational High School State 8 Surabaya, it can be known the quality, worthiness of interactive media. The results of validator: 1) in terms of media quality get percentage of (88.64%), the quality of the material gets a percentage of (93.75%), and the quality of the language gets a percentage of (93.18%) of the three media validation values ??can be declared that its very feasible to use. 2) Student Response after using the interactive media student response is very good to the interactive media with 93,33% percentage with very feasible category. From the results of the analysis conducted, it is concluded that the interactive media of nail art term is very feasible to be used as a learning medium in the process of teaching and learning activities. Keywords: Interactive Media, ICT, Nail Art
KAJIAN BENTUK DAN MAKNA TATA RIAS TARI BEDHAYA BEDHAH MADIUN DI PURA MANGKUNEGARAN SURAKARTA DWI AGUSTIN, NANA; LUTFIATI, DEWI
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bentuk dan makna tata rias meliputi tata rias wajah dan penataan rambut (2) bentuk dan makna busana (3) bentuk dan makna aksesoris tari bedhaya bedhah Madiun. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian tata rias tari bedhaya bedhah Madiun adalah: (1) bedak warna kulit sawo matang, eyeshadow berwarna merah bermakna keberanian, biru melambangkan seseorang yang berwatak luas dan memiliki sifat pemberi maaf, dan kuning gading memiliki makna kemuliaan dan kemakmuran. Eyeliner berwarna hitam, alis nanggal sepisan berwarna hitam, blush on perpaduan warna merah dan orange, hidung mancung shading berwarna coklat, bibir ideal berwarna merah, laler menclok berbentuk segitiga dengan titik pada bagian bawah berwarna hitam. Penataan rambut menggunakan kantong gelung. Makna tata rias menonjolkan karakter putri luruh di medan peperangan. Kantong gelung digunakan untuk menghasilkan kesan rambut penari memiliki bentuk penataan yang sama dan rapi.(2) busana meliputi: rompi tanpa lengan warna biru melambangkan seorang prajurit wanita diadaptasi dari busana wayang orang, sampur cinde berwarna merah melambangkan kasepuhan (yang dianggap tua) mencerminkan sifat sabar, tidak terburu nafsu. Jarik motif parang kusumo seling lasem warna coklat bermakna kekayaan.(3) aksesoris meliputi: jamang Cirebon bentuk cringih melambangkan karakter prajurit, garuda mungkur bermakna sebagai sesuatu yang sakral. Cunduk jungkat, sumping, suweng, klat bahu, gelang, bross dan sabuk pending sebagai pelengkap penampilan. Kalung penanggalan berbentuk bulan sabit bermakna seseorang yang berwatak bulan, mampu memberikan sinar kebahagiaan, ketentraman, dan damai. Cundrik yang bermakna sebagai pusaka kyai gumarang milik Retno Dumilah. Kata Kunci: Tata Rias, Retno Dumilah, Bedhaya Bedhah Madiun, Pusaka Kyai Gumarang. Abstract This research is to know (1) the shape and meaning of makaeup include face makeup and hairdo. (2) shape and meaning of fashion (3) shape and meaning of accessories bedhaya bedhah Madiun. The research method uses a qualitative descriptive approach. Data collection techniques are interviews, observations, and documentation. The result of the makeup research bedhaya bedhah Madiun is: (1) The powder color is saw ripe skin colour, red eyeshadow means courage, blue symbolizes a person who is wide disposition and has a forgiving nature, and yellow ivory has meaning glory and prosperity. Black eyeliner, nanggal sepisan eyebrows black color, blush on the blend of red and orange colors, nose angular a brown shading, the ideal lip is red, a triangular-shaped laler menclok with dots on the bottom is black. Hairdouses a tramp bag. The meaning of makeup brings out the character of the princess in battle field. The tramp bag used to produce the impression of a dancers hair has the same and neat arrangement. (2) clothing includes: The blue sleeveless vest symbolize a woman soldier adapted from the fashion of wayang wong, red sampur cinde is symbolize the kasepuhan (which is considered old) reflects the nature of patience, not lust. Jarik parang kusumo seling lasem of brown color means wealth. (3) Accessories include: jamang Cirebon form of cringih used to symbolize the character of soldiers with a strict line shape. Garuda mungkur with tongues stretched red color means as something sacred. Cunduk jungkat, sumping, suweng, shoulder clings, bracelets, bross and the pending belts give meaning as a complement to appearance. A crescent-shaped penanggalan necklace means one who is a moon-disposition, is able to provide ray of happiness, tenderness, and peace. The weapons used is a meaningful cundrik as an inheritance of the Kyai Gumarang owned Retno Dumilah. Keywords: Cosmetology, Retno Dumilah, Bedhaya Bedhah Madiun, Kyai Gumarang weapon.
PENGARUH PENGAPLIKASIAN LEM BULU MATA SEBAGAI PENGGANTI CUKUR ALIS TERHADAP HASIL TATA RIAS MATA RATNASARI, ULFI; LUTFIATI, DEWI
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Lem bulu mata dari bahan lateks alami dan dari bahan lateks sintetis merupakan salah satu perkembangan dalam dunia industri kosmetik. Hal tersebut dapat membantu terciptanya sebuah inovasi dalam bidang tata rias. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengaruh pengaplikasian lem bulu mata dengan bahan lateks dan lateks sintetis sebagai pembentukan alis tanpa cukur; 2) hasil yang lebih diminati antara pengaplikasian lem bulu mata dengan bahan lateks dan lateks sintetis. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen. Variabel bebasnya adalah jenis lem bulu mata yang berbahan dasar lateks dan lateks sintetis. Variabel terikatnya yaitu hasil jadi tata rias mata dengan 6 aspek penilaian, yaitu kerapian bentuk alis; ketegasan karakter mata; kehalusan pada bagian highlight mata; proporsi dan keseimbangan dengan bentuk wajah; keseluruhan hasil riasan wajah; tingkat kesukaan observer. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dengan melibatkan 30 observer. Metode analisis data menggunakan uji statistik t dua sampel bebas (independent sample t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat pengaruh pengaplikasian dua jenis lem bulu mata terhadap hasil jadi pembentukan alis tanpa cukur pada tata rias mata. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil data yang diolah menunjukkan bahwa dari keenam aspek menunjukkan pengaruh yang signifikan. 2) pengaplikasian lem bulu mata sebagai pembentukan alis tanpa cukur memperoleh nilai t hitung 5,257 dengan signifikansi 0,000 pada aspek tingkat kesukaan observer. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pengaplikasian jenis lem bulu mata dengan bahan lateks lebih diminati dibanding hasil pengaplikasian jenis lem bulu mata dengan bahan lateks sintetis. Kata kunci : lateks, lateks sintetis, lem bulumata, pengganti cukur alis Abstact: Eyelash glue from natural latex and synthetic latex is one of the developments in cosmetics industry. This can help create an innovation in the field of cosmetology. The purpose of this research is to know 1) effect of eyelash glue application with latex material and synthetic latex as shapeless eyebrow formation; 2) the more desirable results between applying eyelash glue to latex and synthetic latex. This type of research is experiment. The free variable is a type of latex eyelash glue and synthetic latex. The dependent variable is the result of eye makeup with 6 aspects of assessment, including neat eyebrow shape; assertiveness of eye characters; smoothness at the highlighted eye; proportion and balance with face shape; overall facial makeup; observers favorite level. Methods of data collection using observations involving 30 observers. Methods of data analysis using t test statistics two independent samples (independent sample t-test). The results showed that 1) there is influence of applying two types of glue eyelashes to the finished result of formation of eyebrow without shaving on eye makeup. This can be seen from the results of the data processed showed that of the six aspects showed significant influence. 2) application of glue of eyelashes as shapeless eyebrow formation obtained t value of 5,257 with significance 0.000 on observers favorite level aspect. So it can be concluded that the application of eyelash glue type with latex material is more desirable than the application of eyelash glue type with synthetic latex material. Keywords: latex, synthetic latex, eyelash glue, eyebrow shaver alternate
PENGARUH PROPORSI MADU DAN BAHAN PEWARNA MAKANAN TERHADAP HASIL JADI SPECIAL EFFECT DARAH LUKA SAYATAN 3 DIMENSI NUR DIAHWATI, HILMA; LUTFIATI, DEWI
Jurnal Tata Rias Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Spesial efek darah dapat dibuat menggunakan bahan madu dan bahan pewarna makanan sering digunakan dalam make up karakter. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh proporsi madu dalam pembuatan spesial efek darah berbahan pewarna makanan pada make up karakter. Penelitian ini termasuk manipulasi True Experimental Design dengan variabel bebas proporsi madu dan bahan pewarna makanan. Penelitian ini dilakukan pembuatan efek luka madu, bahan pewarna makanan, menggunakan perbandingan A1 (3 ml : 7 ml), A2 (5 ml : 5 ml), A3 (7 ml : 3 ml). Variabel terikat hasil jadi spesial efek darah luka sayatan 3 dimensi meliputi warna, daya lekat pada kulit, tekstur, kesesuaian obyek asli dan pendapat umum observer. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan analisis data menggunakan anava tunggal dilanjutkan uji Duncan. Hasil analisis data terdapat pengaruh proporsi madu dan bahan pewarna makanan terhadap hasil spesial efek darah pada luka sayatan 3 dimensi ditinjau dari warna, daya lekat pada kulit, kesesuaian dengan objek asli pendapat umum observer yang signifikan dan nilai kurang dari 0,05. Hasil penelitian terdapat pengaruh proporsi madu dan bahan pewarna makanan dengan perbandingan A2 madu 5 ml : pewarna makanan 5 ml dengan nilai rata-rata 3,9 dan spesial efek darah paling menyerupai darah sesungguhnya yaitu perbandingan A2 ditinjau dari seluruh aspek. Kata Kunci : make up karakter, efek luka sayatan, madu dan bahan pewarna makanan.
PENELUSURAN PERAWATAN TUBUH YANG DILAKUKAN KEN DEDES DARI KERAJAAN SINGHASARI SUKMA INSANI, MAHAYU; LUTFIATI, DEWI
Jurnal Tata Rias Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ken Dedes adalah wanita cantik pada jamannya yang merupakan permaisuri dari Raja Kerajaan Singhasari pertama pada tahun 1222-1227 M yaitu Ken Arok. Ken Dedes memiliki kecantikan yang paripurna yaitu fisik dan perilaku yang cantik. Penelitian dilakukan untuk menggali informasi mengenai perawatan tubuh meliputi perawatan badan, rambut dan wajah. Untuk menggali informasi mengenai bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan Ken Dedes untuk melakukan perawatan tubuh. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan hasil penelitian berupa deskripsi. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi dengan analisis data menggunakan metode reduksi data. Hasil penelitian ini merupakan perspektif dari para ahli, dan diungkapkan bahwa Ken Dedes melakukan perawatan tubuhnya dengan berbagai bahan yang masih dapatdijumpai di lingkungan sekitar. Seperti yang terlihat terdapat banyak tanaman melati yang berada di sekitar pemandian Watu Gede yang di percaya merupakan pemandian Ken Dedes. Menurut beberapa ahli Ken Dedes melakukan perawatan badan dengan menggunakan lulur dan mengkonsumsi aneka jamu untuk perawatan tubuh dari dalam, dan melakukan perawatan rambut menggunakan Cem-ceman, Banyu Londo serta Ratus. Perawatan wajah dilakukan dengan mengoleskan masker buah-buahan dan bedak dingin beras dan sari kencur. Alat yang digunakan untuk melakukan perawatan antara lain pipisan, gendik, gendok, bokor dan alat sauna sederhana yang terbuat dari bambu dan kain. Kata kunci:Ken Dedes, Perawatan tubuh, Bahan, Alat.
PENINGKATAN KETERAMPILAN TATA RIAS WAJAH PANGGUNG MELALUI PELATIHAN PADA TIM PADUAN SUARA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA KARTIKAWATI, MELINDA; LUTFIATI, DEWI
Jurnal Tata Rias Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tata rias wajah panggung digunakan dalam kegiatan pementasan. Berdasarkan hasil observasi awal dalam salah satu pementasan paduan suara Universitas Airlangga ditemui beberapa kekurangan hasil riasan pada anggota tim yaitu kerataan foundation, pembentukan alis yang kurang proporsional dan pengaplikasian eyeshadow. Hal ini menimbulkan permasalahan untuk hasil pementasan yang optimal. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus tim diharapkan adanya pelatihan tata rias wajah panggung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) keterlaksanaan pelatihan, 2) peningkatan keterampilan, dan 3) respon peserta pelatihan tata rias wajah panggung. Jenis penelitian menggunakan pre experimental design dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Subyek penelitian 30 orang anggota wanita paduan suara. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes kinerja, dan angket. Teknik analisis data menggunakan tes rata-rata dan uji-t dengan hasil penelitian menunjukkan keterlaksanaan pelatihan memperoleh nilai rata-rata 3,78 (sangat baik). Peningkatan keterampilan memperoleh nilai rata-rata pretest 46,53 dan posttest 81,47, dengan hasil uji-t menunjukkan taraf signifikan 0,000<0,05 sehingga dapat dinyatakan terdapat peningkatan yang signifikan antara pretest dan posttest. Rata-rata respon keseluruhan memperoleh nilai 93,3% (sangat baik). Disimpulkan bahwa pelatihan tata rias wajah panggung dapat meningkatkan keterampilan merias wajah panggung pada tim paduan suara Universitas Airlangga. Kata Kunci: Pelatihan, Tata Rias Wajah Panggung, Tim Paduan Suara Universitas Airlangga ABSTRACT Stage makeup used in performance activities. Based on the result of preliminary observation in one of the Airlangga University choir performances encourated several drawbacksof the team members, flatness of the foundation, forming of eyebrows the are not ideal shape, and application of eyeshadow. This caused problems for optimal performance result. Based on the result of interviews with the team administrator, its hoped that there will be a stage makeup training. This research purposed to know: 1) the implementation of the training, 2) the improvement of skills, and 3) the response of the participants to stage makeup training. This type of research uses pre-experimental design with a research design of one group pretest-posttest. The subjects of the study were 30 female choir members. Data collection methods used were observation, performance tests, and questionnaires. The data analysis technique used the average test and the t-test with the results of the study showed that the implementation of the training obtained an average value of 3.78 (very good). Increased skills obtained an average value of pretest 46.53 and posttest 81.47, with the results of the t-test showing a significant level of 0,000 <0.05 so that it can be stated that there was a significant increase between pretest and posttest. The overall overall response score is 93.3% (very good). It was concluded that stage makeup makeup training could improve stage makeup skills on the Airlangga University choir team. Keyword: Training, Stage Makuep, Airlangga University Choir Team
PENGARUH PROPORSI EKSTRAK SARANG SEMUT (MYRMECODIA PENDANS) DAN EKSTRAK DAUN TEH HITAM (CAMELIA SINENSIS VARIETAS ASSAMICA) TERHADAP HASIL JADI LULUR TRADISIONAL MANGINAR HUTAPEA, NATALIA; LUTFIATI, DEWI
Jurnal Tata Rias Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lulur tradisional terbuat dari sarang semut dan daun teh hitam dengan bahan dasar tepung beras. Sarang semut dan daun teh hitam merupakan kombinasi bahan yang memiliki aktivitas antioksidan tertinggi. Tujuan darigcpenelitian inigcadalah untuk: 1) gcmengetahuigcpengaruhgcproporsi ekstrak sarang semut dan ekstrak daun teh hitam terhadap sifat organoleptik hasil jadi lulur tradisional dengan bahan dasar tepung beras yang meliputi aroma, gcwarna, gctekstur,gcdaya lekat, gcdan tingkat kesukaangcpanelis. 2) masa simpan dari hasil jadi lulur tradisional terbaik. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen proporsi ekstrakgcsaranggcsemut dan ekstrakgcdaungctehgchitam dengangctepunggcberas yaitu X1= 6g : 60g, X2= 4g : 50g, dan X3= 2g : 40g. Pengumpulan datagcmenggunakangcmetodegcobservasi yanggcdilakukan olehgc30gcpanelis. Data yang diperoleh dari hasil uji organoleptik diolah menggunakan SPSS dan dianalisis dengan uji anava tunggal dan uji duncan. Hasil uji anavagctunggal dan ujigcduncan menyatakan bahwa sampel X1, X2, dan X3 berpengaruhgcnyata terhadap hasilgcjadigclulurgctradisional. Pada tingkatgckesukaan panelis disimpulkangcbahwa panelis sangat suka sampel X2 dengan nilai 3,57, yaitu cukup beraroma tajam, warna kuning gading, tekstur cukup kasar, dan daya lekat yang cukup. Berdasarkan hasil uji mikrobiologi, ditemukan jumlah bakteri 3,8x103 kol/g di hari ke-1 pada sampel X2. Sehingga sampel X2 hanya dapat digunakan selama 1 hari karena jumlah mikroba tidak boleh lebih dari 103 kol/g sesuai peraturan BPOM. Kata Kunci: lulur tradisional, sarang semut, daun teh hitam, tepung beras
MINAT KONSUMEN PADA TENUN IKAT NTT DI SENTRA TENUN IKAT INA NDAO KOTA KUPANG FLORIDA NADEK, YERSI; LUTFIATI, DEWI
Jurnal Tata Busana Vol 7, No 2 (2018): Volume 7, Nomor 2, Edisi Yudisium Mei 2018
Publisher : Jurnal Tata Busana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tenun ikat NTT merupakan salah satu warisan budaya. Tenunan yang dikembangkan oleh setiap suku/etnis di NTT memiliki ciri khas ragam hias dan warna berbeda-beda, menjadikan kain tenun dari setiap daerah di NTT mempunyai daya tarik tersendiri bagi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat konsumen pada tenun ikat NTT yang paling diminati ditinjau dari ragam hias, warna dan harga di sentra tenun ikat Ina Ndao Kota Kupang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan obyek penelitian minat konsumen pada tenun ikat NTT meliputi ragam hias, warna dan harga.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan oleh 31 responden di sentra tenun ikat Ina Ndao. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis data statistik deskriptif berupa persentase.Penelitian terbukti bahwa, ragam hias yang paling diminati adalah ragam hias binatang, yang berasal dari daerah Sumba, warna yang paling diminati adalah warna tenun ikat yang berasal dari Timor, sedangkan harga yang terjangkau oleh para konsumen berkisar berkisar Rp. 500.000,- s/d Rp. 700.000,- Kata Kunci: Minat konsumen, tenun ikat NTT. Abstract NTT tie weaving are one of the cultural heritage. The weaving are developed by every tribe in NTT that has different decoration characteristic and color, that makes the weaving from every region in NTT has them own attractiveness to the consumer. This research aim to determine of consumer interest to the most popular NTT tie weaving are terms by decoration, color, and price at centra of tenun ikat Ina Ndao Kota Kupang. Type of this research is descriptive quantitative with object of research is consumer interest to NTT tie weaving including decoration, color, and price. The data collection methods are questionnaire, interview, and documentation. Data retrieval was conducted by 31 respondents in centra of tenun ikat Ina Ndao Kota Kupang. While data analysis used is descriptive statistics with form of percentage.Research proved that, the most popular decoration is the decoration that comes from Sumba, the most popular color is the color of the weaving comes from Timor, while the affordable weaving price is derived from Sabu that ranged 500.000,00 IDR ? 700.000,00 IDR Keywords: Consumer interest, NTT tie weaving
KAJIAN BENTUK DAN MAKNA TATA RIAS, BUSANA DAN AKSESORIS TARI OREK-OREK KHAS NGAWI ANGGITA SARI, PUTRI; LUTFIATI, DEWI
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tari Orek-orek adalah kesenian tradisional yang berasal dari Ngawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bentuk dan makna tata rias wajah dan penataan rambut (2) Busana (3) Aksesoris tari Orek-orek khas Ngawi. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian tata rias tari Orek-orek adalah: 1). Tata rias penari perempuan menggunakan warna eyeshadow kuning bermakna kelincahan, merah bermakna kebahagiaan dan hitam bermakna kekuatan. Alis nanggal sepisan berwarna hitam bermakna seperti bulan sabit (melengkung indah). Penataan rambut menggunakan ukel tekuk melambangkan perempuan ibarat bunga yang baru mekar. Tata rias penari laki-laki menggunakan warna eyeshadow biru bermakna kedamaian dan hitam bermakna kekuatan. Alis telengan dan godeg prengesan berwarna hitam bermakna kegagahan. Penataan rambut menggunakan iket modang bermakna kepercayaan diri yang kuat. (2) Busana penari perempuan meliputi kebaya kutu baru berwarna merah melambangkan kekuatan dan kebahagiaan, sampur sinomparijoto melambangkan enom (muda), jarik motif pring sedapur melambangkan kebersamaan. Busana penari laki-laki meliputi kemeja lengan panjang berwarna kuning melambangkan kejayaan, rompi dan celana cinde berwarna merah melambangkan kekuatan dan keberanian, sampur sinomparijoto melambangkan enom (muda), jarik motif pring sedapur melambangkan kebersamaaan (3) Aksesoris penari perempuan meliputi cundhuk mentul melambangkan matahari berpijar memberi kehidupan, ceplok melambangkan keharuman dari para leluhur, slepe berwarna merah melambangkan kebahagiaan. Aksesoris penari laki-laki epek timang melambangkan bekerja dengan sungguh-sungguh. Kata Kunci: Bentuk, Makna, Tata Rias, Tari Orek-Orek AbstractOrek-orek dance is traditional dance from Ngawi. This study aims to know (1) the meaning of hair do and make up look (2) costume (3) accessories of Orek-Orek dance from Ngawi. This study is using descriptive qualitative method. The data collected by interview, observation, and documentation. The study result of the makeup of the Orek-orek dance is 1.) the female dancer is using yellow eyeshadow that is means agility, the red eyeshadow means happiness, and black means strength. The black nanggal eyebrows means a half moon (that curved beautifully). The hair do is using ukel tekuk that symbolize of the flower blooming. The male dancer is using blue eyeshadow that is means peace and the black means strength. The black telegan eyebrows and godeg prengesan means brave. The hair do is using iket modang that means the confidence. (2) The costume of the female dancer is a red kutu baru kebaya symbolize strength and happiness, sampur sinomparijoto means enom (young), jarik pring sedapur that means togetherness. Then, the costume of male dancer is a yellow long sleeves shirt that means glory, and the red cinde pants and vest means strength and brave, sampur sinomparijoto means enom (young), jarik pring sedapur means togetherness. (3) The female accessories is cundhuk mentul symbolize the shine sun that gives life, ceplok means a good reputation that is always remembered, the red slepe means happiness. The accessories of male dancer is epek timang symbolize work hard. Keywords: Shape, Meaning, Cosmetology, Orek-Orek Dance