Faizah Ibrahim Bakoban
Universitas Negeri Medan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS DI SMP NEGERI 35 MEDAN Faizah Ibrahim Bakoban; Zul . Amry
INSPIRATIF : JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 3, No 2 (2017): Inspiratif : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.384 KB) | DOI: 10.24114/jpmi.v3i2.8907

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments pada materi persamaan linear dua variabel. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Semester II SMP N 35 Medan  yang terdiri dari 8 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 318 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 8 kelas secara acak yaitu kelas eksperimen 1 yang berjumlah 36 orang dan kelas eksperimen 2 yang berjumlah 36 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa adalah tes kemampuan pemecahan masalah yang telah divalidasi dalam bentuk uraian. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan selisih data pretest post test dari kelas eksperimen 1 dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 1 sebesar 27,61 dan nilai rata-rata kelas eksperimen 2 sebesar 20,083. Hasil uji t  pihak kanan dengan dk = 70 dan a = 0,05, diperoleh thitung = 2,935 dan ttabel = 1,668 sehingga thitung > ttabel yaitu 2,935 > 1,668 maka Ha diterima, dengan demikian  diperoleh kesimpulan bahwa hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa STAD lebih efektif untuk matematika dibandingkan dengan TGT .Karena penyediaan untuk keterlibatan belajar yang lebih tinggi, ini terbukti menjadi strategi pembelajaran aktif. Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Teams Games Tournaments (TGT), Pemecahan Masalah Matematika ABSTRACTThis study aims to see that students' mathematical problem solving ability using cooperative learning model of Student Teams Achievement Division is better than cooperative learning model of Teams Games Tournaments on two variable linear equations. This type of research is a quasi experiment. The population in this study is all students of class VIII Semester II SMP N 35 Medan consisting of 8 classes with total students 318 people. Sampling was done by simple random sampling by taking 2 classes from 8 classes at random that is experiment class 1 which amounted to 36 people and experiment class 2 which amounted to 36 people. The instrument used to determine students' mathematical problem solving abilities is a validated problem-solving test in the form of a description. The result of this research shows that with the difference of pretest post test data from experimental class 1 with STAD type cooperative learning model and experiment 2 class with cooperative learning model type TGT obtained average value of experiment class 1 is 27,61 and experiment class average value 2 by 20,083. The result of right side t test with dk = 70 and (= 0,05, obtained thitung = 2,935 and ttable = 1,668 so thitung> t table that is 2,935> 1,668 Ha accepted, thus obtained conclusion that end result of research indicate that STAD is more effective for math than TGT. Because of the provision for higher learning engagement, this proves to be an active learning strategy. Keywords: Cooperative learning model of Student Teams Achievement Division (STAD) and Teams Games Tournaments (TGT), Mathematical Problem Solving 
Pengembangan Media Pembelajaran Buku Digital dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa di SMPN 13 Medan Faizah Ibrahim Bakoban; Edi Syahputra; Nerli Khairani
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i3.1645

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan media pembelajaran buku interaktif dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik pada materi segiempat (persegi dan persegi panjang) yang valid, praktis, dan efektif sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa; 2) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan media pembelajaran buku digital interaktif berbasis pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik pada materi segiempat (persegi dan persegi panjang). Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE dengan subjek penelitian 15 orang siswa/i kelas VII-2 dan 15 orang siswa/i kelas VII-3 di SMP Negeri 13 Medan. Objek dalam penelitian ini adalah media pembelajaran buku interaktif dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik pada materi segiempat (persegi dan persegi panjang). Kevalidan media pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari analisis hasil validitas media pembelajaran oleh para validator dengan nilai rata-rata total sebesar 3,73 (kategori “Valid”). Sementara itu, kepraktisan media pembelajaran dilihat dari skor observasi keterlaksanaan pembelajaran pada uji coba II yaitu sebesar 3,8 (kategori “Terlaksana dengan Baik”). Keefektifan media pembelajaran ditinjau dari aspek yaitu ketuntasan klasikal dan respon siswa. Ketuntasan klasikal kemampuan pemecahan masalah siswa pada uji coba II sebesar 86,67% (13 siswa). Rata-rata respon siswa pada uji coba II adalah 3,76 (kategori “Tertarik). Berdasarkan indeks gain ternormalisasi, diperoleh bahwa pada uji coba II terjadi peningkatan nilai dengan skor 0,23 (kriteria “rendah”) menjadi skor 0,35 (kriteria “sedang”).