Robby Firmansyah
Universitas Muhammadiyah Bengkulu Doctoral Student of Graduate School, Indonesia Institute of the Art Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Depiction of Pandemic in Indonesia Local Election 2020 Political Advertising Robby Firmansyah; Dwi Marianto
IJCAS (International Journal of Creative and Arts Studies) Vol 8, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Graduate School of Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijcas.v8i2.6306

Abstract

Abstract In the last quartal of 2020, during the Covid-19 pandemic, local elections were held in various cities and provinces in Indonesia. As a result of the public awareness of the pandemic situation and the urgent need for solutions to its implications, the Covid-19 pandemic became a suitable theme to be addressed on election campaign media. This paper aims to generate various patterns on how candidates utilized Covid-19 pandemic imageries in their political advertising to establish their personal brand. Thematic analysis was employed to identify the various patterns on how candidates utilized Covid-19 pandemic imageries in their political advertising. 329 Covid-19 related political advertisements from various candidates were reviewed to generate patterns on candidates’ personal brand establishment. The study found that promoting Covid-19 safety protocols, candidates' strategies, and appreciation toward frontline workers became three major themes in depicting the pandemic in Indonesia local elections 2020 political advertising. Covid-19 pandemic-related imageries are employed to perform their informative functions and as a context in which political advertising can perform its persuasive function.Penggambaran Pandemik pada Iklan Politik Pemilihan Kepala Daerah 2020 di Indonesia Abstrak Pada akhir tahun 2020, di tengah merebaknya pandemi Covid-19, dilakukan pemilihan kepala daerah di berbagai kota dan provinsi di Indonesia. Sebagai hasil dari kesadaran masyarakat terhadap situasi pandemi dan pentingnya solusi-solusi dalam menghadapi implikasinya, pandemi Covid-19 menjadi tema yang sesuai untuk dibahas pada media kampanye. Karya tulis ini ditujukan untuk membentuk tema-tema dari penggambaran pandemi Covid-19 yang digunakan oleh kandidat pemilihan pada iklan kampanye dalam membentuk citra dirinya. Analisis tematis digunakan untuk membentuk berbagai pola mengenai penggambaran pandemi Covid-19 yang digunakan oleh para kandidat pada iklan kampanyenya. 329 iklan kampanye terkait pandemi Covid-19 dari berbagai kandidat dikaji untuk menghasilkan pola-pola pembentukan citra diri kandidat pemilihan. Kajian ini membentuk tiga tema dari penggambaran pandemi pada iklan kampanye politik pemilihan kepala daerah 2020 yang berupa: mempromosikan protokol keamanan Covid-19, strategi kandidat, dan apresiasi terhadap pekerja garda depan Covid-19. Penggambaran terkait Covid-19 pada iklan kampanye tidak hanya digunakan untuk menjalankan fungsi informatif iklan kampanye, tetapi juga untuk menjalankan fungsi persuasifnya.
PERSEPSI VISUAL ELEMEN NILAI PERSONAL BRAND PADA MEDIA KAMPANYE RIDWAN KAMIL Robby Firmansyah; Agung Eko Budiwaspada; Agus Sachari
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.5

Abstract

Personal brand merupakan citra yang tertanam di pikiran publik mengenai individu tertentu. Beberapa dekade terakhir, kegiatan personal branding marak digunakan oleh kandidat kampanye politik untuk membentuk citra dirinya di pikiran publik dan diharapkan dapat meningkatkan elektabilitas pada saat pemilihan. Penelitian ini mengkaji elemen nilai personal brand yang dibentuk melalui proses persepsi visual terhadap media kampanye tahap kedua pemilihan walikota Bandung 2013, Ridwan Kamil. Elemen nilai personal brand yang diteliti berupa citra mengenai hal-hal yang menjadi landasan berpikir dan berperilaku Ridwan Kamil di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode campuran. Metode kuantitatif digunakan untuk melihat kecenderungan citra nilai yang terbentuk di dalam pikiran kelompok khalayak pemilih pertama melalui elemen visual media kampanye Ridwan Kamil. Metode kualitatif dengan analisis visual semiotika sosial digunakan untuk mendeskripsikan pembentukan citra elemen visual media kampanye tahap kedua Ridwan Kamil melalui proses persepsi visual terhadap elemen visual media kampanye Ridwan Kamil. Berdasarkan hasil olah data kuesioner penelitian, citra nilai Ridwan Kamil yang memiliki skor tertinggi berupa citra cinta yang terbentuk melalui elemen visual artwork ikon hati. Citra Ridwan Kamil terbentuk melalui proses persepsi visual audience untuk memaknai elemen visual (stimuli) yang dipengaruhi oleh pengetahuan audience mengenai stimuli yang dilihat dan kemudahan audience untuk menerima informasi yang disampaikan elemen visual untuk dihubungkan dengan sosok Ridwan Kamil. Personal brand defined as a well-formed public image of particular person. In the past few decades, personal branding activity is used by politicians or electoral candidates to build their public image which is expected to be able to increase their electability. This research analyzed the visual perception of personal brand value element that was formed by visual elements in Ridwan Kamil's second phase campaign media for Bandung City Mayoral Election in 2013. Personal brand value element is an image to represent Ridwan Kamil's thought and behavior in the society. This study utilized mixed method, namely quantitative and qualitaive. The quantitative method was used to identify the voters' perception of Ridwan Kamil's image established through the visual elements disseminated during the campaign. The qualitative method of visual social semiotic analysis was used to describe the development of Ridwan Kamil's image through his campaign media visual element and visual perception process. The results of the questioner data analysis indicated that the image which gained the highest score was the image of love which was illustrated by the visual element of an artwork depicting a heart. Ridwan Kamil's image was established through audience's perceptual process in interpreting the visual element (stimulus) and associate it with Ridwan Kamil influenced by the audience knowledge upon the stimulus and the absence of difficulty to perceive the information.