Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS PENGGUNAAN BLOK PENYEKAT (BAFFLE BLOCK) UNTUK MEREDUKSI GERUSAN PADA ABUTMENT PILAR JEMBATAN: Bahasa Indonesia Lutfi Hair Djunur; Kasmawati Kasmawati
Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2021
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v5i2.1231

Abstract

Gerusan lokal merupakan proses alamiah yang terjadi disungai akibat perubahan morfologi sungai atau adanya bangunan air yang menghalagi aliran. Adanya bangunan air tersebut meyebabkan perubahan karakteristik aliran yang berpengaruh terhadap gerusan disekitar abutmen pilar jembatan. Untuk melindungi abutmen pilar jembatan dari penggerusan, diperlukan suatu desain bangunan blok penyekat yang mampu mereduksi gerusan dari derasnya aliran air sehingga abutmen pilar jembatan dapat terlindungi. Pada penelitian ini dibuat model berupa abutmen pilar jembatan dengan blok penyekat. Dengan menggunakan 3 model blok penyekat yang berbeda dimensi ini menggunakan tiga variasi debit yang berbeda dalam empat kali simulasi pengaliran. Berdasarkan hasil analisis dan perencanaan blok penyekat diperoleh efektifitas dalam mereduksi gerusan disekitar abutmen pilar jembatan, yaitu dimensi blok penyekat 1:1, blok penyekat 1:3 dan blok penyekat 1:5. Ketiga model blok penyekat untuk mengetahui perubhan penampang saluran. pola gerusan, volume gerusan dan parameter aliran yang terjadi disekitar abutmen pilar jembatan.Penelitian jembatan adalah tanpa blok penyekat yaitu 32,80%, blok penyekat 1:1 yaitu 43, 32%, blok penyekat 1:3 yaitu 10,01 % dan blok penyekat 1:5 yaitu 47,77 %. Hasil dari simulasi pengaliran menunjukkan gerusan maksimum bergantung pada kecepatan aliran , tinggi aliran,angka Froude, Reynold dan blok penyekat
STUDI PERUBAHAN DASAR SUNGAI PADA TIKUNGAN 60 AKIBAT PERUBAHAN PARAMETER ALIRAN Lutfi Hair Djunur; Kasmawati Kasmawati
TEKNIK HIDRO Vol 14, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v14i1.6013

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengkaji  perubahan dasar sungai pada tikungan sungai akibat perubahan parameter aliran. Penelitian ini dilakukan dengan uji model eksperimental di laboratoium dengan 4 macam variasi debit (Q), 4 variasi kecepatan (v), 4 variasi waktu (t), 4 variasi tinggi aliran (ht) dengan sudut 300 (α) dan jari-jari tikungan (Rc). Pada penelitian ini menggunakan  material dasar pasir sedang, dimana 50% material lolos lewat saringan atau d50 = 0,47 mm dengan kepadatan 1,47 gram/cm3 yang ditaburkan di sepanjang saluran tersebut. Kecepatan rata-rata pada percobaan ini bervariasi yaitu v = 0,65 cm/dtk , pada α = 400dan  v = 0,55 cm/dtk pada α = 600. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerusan dan endapan terbesar terjadi pada sudut dan jari-jari tikungan yang kecil. Dengan bertambahnya debit, bilangan Froude dan kecepatan aliran, maka volume gerusan menjadi lebih besar.  Pada sudut α = 600 volume gerusan  sebesar 31946 cm3 atau 42,19 % dan endapan sebesar 26539 cm2 atau 62,60 % untuk jari-jari Rc = 40 cm. Sedangkan pada jari-jari Rc = 80 volume gerusan sebesar 49534 cm3 atau 50,13 % dan endapan sebesar 43804 cm2 atau  61,28%.
ANALISIS GENANGAN BANJIR SUNGAI PADDANGENG KABUPATEN SOPPENG Indriyanti Indriyanti; Farida Gaffar; Kasmawati Kasmawati
TEKNIK HIDRO Vol 12, No 1 (2019): TEKNIK HIDRO Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.263 KB) | DOI: 10.26618/th.v12i1.2463

Abstract

Untuk menghindari pembahasan yang luas serta memudahkan dalam penyelesaian masalah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini dilakukan untuk membuat peta zona genangan banjir sungai Paddangeng Kab.Soppeng, Sulawesi Selatan. Analisis menggunakan simulasi aliran permanen (steady flow) data yang diolah menggunakan software HEC-RAS untuk menghasilkan simulasi genangan Sungai Paddangeng. Telah Dilakukan perhitungan debit kala ulang menggunakan Metode Distribusi Log Pearson Tipe III. Diperoleh hasil genangan pada kala ulang 2 Tahun debit 417.50 m3/det seluas 1353 Ha, kala ulang 5 Tahun nilai debit 503.38 m3/det seluas 1407 Ha, kala ulang 10 Tahun nilai debit 554.87 m3/det seluas 1430 Ha, kala ulang 25 Tahun nilai debit 615.42 m3/det seluas 1469 Ha, kala ulang 50 Tahun nilai debit 657.90 m3/det seluas 1469 Ha, kala ulang 100 Tahun nilai debit 698.44 m3/det seluas 1501 Ha, dan kala ulang 200 Tahun dengan nilai debit 737.85 m3/det seluas 1507 Ha. Pola genangan yang dihasilkan berada di 2 Kecamatan. Pertama Kecamatan Donri-donri tepatnya di Desa Kessing, Desa Leworeng, dan Desa Tottong. Kedua di Wilayah Kecamatan Marioriawa tepatnya di Desa Patampanua. Daerah yang memiliki genangan terluas berada di Kecamatan Donri-donri , Desa Kessing dikarenakan daerah tersebut memiliki aspek topografi yang relatif landai.Kata Kunci : Aliran Permanen, Debit, HEC-RAS. 
ANALISIS DEBIT ANDALAN UNTUK KEBUTAN AIR DAERAH IRIGASI AWO KABUPATEN WAJO Fausiah Latif; Muhammad Arifin; Alfrida Sari; Kasmawati Kasmawati
TEKNIK HIDRO Vol 14, No 2 (2021): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v14i2.6116

Abstract

Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, pembangunan saluran irigasi sangat diperlukan untuk menunjang penyediaan bahan pangan, sehingga ketersediaan air di Daerah Irigasi akan terpenuhi walaupun Daerah Irigasi tersebut berada jauh dari sumber air permukaan (sungai. Dalam perencanaan suatu sistem irigasi hal pertama yang perlu dikerjakan adalah analisis hidrologi termasuk mengenai kebutuhan air di sawah (GFR), Kebutuhan air pengambilan (DR), Kebutuhan bersih air disawah (NFR) juga faktor ketersediaan air, dimana jumlah kebutuhan air akan dapat menentukan terhadap perencanaan bangunan irigasi. Analisis hidrologi kebutuhan air di daerah irigasi Awo ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air, apakah mencukupi untuk mengairi daerah irigasi Awo yang luasnya 3.350 ha. Dari hasil analisis perhitungan diketahui kebutuhan air untuk luas areal 3350 Ha, debit air yang ada pada musim tanam dimusim kemarau sebesar 0.745 m3/dtk, sedangkan kebutuhan air sebesar 2,823 m3/dtk. Debit tersedia dapat diketahui pada musim kemarau dimana air yang tersedia dibendung lebih kecil dari pada kebutuhan sedangkan curah hujan sangat kecil, Defisit air terjadi karena pada periode tersebut dilakukan pengolahan tanah sehingga kebutuhan irigasi cenderung tinggi. Penentuan pola tanam Padi-Palawija-Padi-Palawija. musim tanam I dimulai pada Oktober II dan musim tanam II dimulai pada April II. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan air tidak terpenuhi, nilai debit andalan yang nilainya lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan air pada daerah irigasi Awo.
PENGARUH LUBANG PERFORASI DINDING CAISSON TERHADAP GAYA GELOMBANG Kasmawati Kasmawati
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 1 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.947 KB) | DOI: 10.26618/th.v11i1.2438

Abstract

Sebagai struktur pantai yang dipengaruhi oleh faktor internal struktur dan kondisi eksternal yang mengikutinya, maka model Caisson diharapkan dapat mengurangi tinggi gelombang datang pada struktur, sehingga gaya yang bekerja pada struktur juga berkurang dengan semakin besarnya nilai porositas pada struktur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lubang porositas dinding Caisson terhadap gaya  gelombang pada struktur dan untuk mengetahui hubungan parameter lubang pori dengan besaran gaya gelombang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model dengan variasi diameter lubang dan variasi jarak antar lubang pada setiap model yang diteliti untuk melihat pengaruhnya terhadap besarnya gaya gelombang. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya gaya gelombang dipengaruhi oleh luasnya daerah terpaan gelombang dalam hal ini luas penampang model, selain itu tinggi gelombang datang juga sangat berpengaruh terhadap besarnya gaya gelombang. Semakin luas penampang model yang diterpa gelombang maka semakin besar gaya yang bekerja pada model, dalam hal ini bahwa semakin besar nilai porositas model, maka gaya yang bekerja akan semakin kecil. Model tanpa Porositas  nilai gayanya 1,46 sedangkan model dengan porositas paling besar yaitu porositas 0,21 m2 nilai gayanya hanya 0.47. Hal ini terjadi karena semakin besar porositas maka disipasi gelombang datang akan semakin besar. Kata Kunci : Defleksi, Gaya gelombang, Porositas
PENGARUH POROSITAS DINDING CAISSON TERHADAP GAYA SERET GELOMBANG Kasmawati Kasmawati; Indriyanti Indriyanti; Fauziah Latif
TEKNIK HIDRO Vol 13, No 2 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v13i2.4240

Abstract

Struktur-struktur yang dibebani oleh gelombang laut perlu dilakukan analisa dengan cermat, terutama pada saat terjadinya respons struktur yang didominasi oleh interaksi antara struktur dengan fluida di sekelilingnya. Interaksi struktur dengan fluida tersebut dimanifestasikan oleh munculnya massa tambahan (added mass) dalam dinamika responsnya. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengkaji pengaruh lubang pori dinding Caisson terhadap gaya seret gelombang struktur. Dari penelitian ini didapatkan bahwa besarnya gaya seret yang terjadi pada suatu struktur dipengaruhi oleh luasnya penampang yang diterpa gelombang, hal ini disebabkan karena disipasi gelombang yang dipantulkan lebih kecil. Selain itu, gaya seret juga dipengaruhi oleh tinggi gelombang dan kedalaman air.
UJI EKSPERIMENTAL STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN AMPAS BATU GAMPING INDUSTRI MARMER Indriyanti Indriyanti; Kasmawati Kasmawati
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 2 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v11i2.2443

Abstract

Stabilisasi kimiawi pada tanah lempung biasanya memakai bahan semen atau kapur, pada penelitian ini digunakan serbuk marmer hasil limbah olahan industri pemotongan marmer dan larutan asam akrilat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik limbah marmer. Menganalisis kekuatan tanah lempung sebelum dan sesudah distabilisasi dengan limbah marmer (serbuk marmer), menganalisis pengaruh asam akrilat sebagai cairan aktivator stabilisasi tanah lempung dengan serbuk marmer, serta mengetahui mikrostruiktur tanah setelah distabilisasi dengan serbuk marmer dan larutan asam akrilat. Pengujian laboratorium dilakukan dengan metode pengujian pencampuran serbuk marmer 5%-30% terhadap tanah lempung dan untuk pengujian dengan larutan asam akrilat  5%-15% terhadap campuran air. Pengujian mikrostruktur tanah menggunakan SEM dan XRDyang dicampurkan kedalam sampel tanah, semakin meningkatkan nilai CBR (20%-30% serbuk marmer, CBR 6%). Untuk pengujian UCS penambahan larutan asam akrilat pada kadar optimum serbuk marmer dan dilakukan pemeranam 3 dan 7 hari, terjadi peningkatan kekuatan tanah menjadi konsistensi medium. Kandungan senyawa pada serbuk marmer adalah CaO 97,15% lebih dominan kandungan kapurnya yang merupakan bahan efektif untuk stabilisasi tanah lempung. Hal ini menunjukkan bahwa campuran serbuk marmer dan larutan asam akrilat sebagai bahan stabilisasi untuk tanah lempung dapat meningkatkan daya dukung tanah untuk subgrade pada konstruksi jalan. Kata kunci : Tanah lempung, serbuk marmer, asam akrilat, CBR dan UCS.   
MODEL PEMANENAN DAN PENGOLAHAN AIR HUJAN MENJADI AIR MINUM Amalia Nurdin; Desi Lembang; Kasmawati Kasmawati
TEKNIK HIDRO Vol 12, No 2 (2019): TEKNIK HIDRO Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v12i2.2806

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena kurangnya air bersih pada lokasi penelitian, pemanfaatan sumber daya air yang tidak maksimal dan kurangnya kemampuan warga dalam memenuhi kebutuhan air minum. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui berapa besar potensi air hujan yang dapat di panen, bagaimana kualitas air hujan setelah pengolahan dan bagaimana kuantitasnya. Besarnya potensi air hujan yang akan di panen ditentukan dengan menggunakan data rata-rata curah hujan yang terjadi pada lokasi penelitian sedangkan pada sistem pengolahan air hujan ini digunakan metode eksperimen. Hasil dari penelitian ini didapatkan volume potensi hujan yang terjadi pada lokasi penelitian adalah 284,75mm/bulan dengan kualitas air hujan setelah pengolahan dengan melalui proses penyaringan dan penambahan sodium bicarbonate 1gr/10liter menghasilkan kualitas air hujan yang memenuhi syarat sebagai air minum. Sebelum dilakukan penampungan air hujan sebaiknya di lakukan pembersihan awal (first flushing) agar debu dan sedimen yang menumpuk selama musim kering tidak ikut tertampung dan sebelum dilakukan pengolahan sebaiknya tangki berisi air hujan sebanyak ±2000 liter agar terjadi pengenceran terhadap parameter yang berpengaruh terutama pada parameter warna dan kekeruhan.
ANALISIS GERUSAN DI SEKITAR PILAR JEMPATAN SUNGAI PAPPA’ AKIBAT PERUBAHAN KECEPATAN ALIRAN Kasmawati Kasmawati; Muhammad Yunus Ali; Doni Pradana; Nur Afifah Khumairah
HEXAGON Vol 6, No 2 (2021): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v6i2.6093

Abstract

Morfologi sungai merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam proses terjadinya gerusan. Proses penggerusan yang terjadi dapat diakibatkan karena kondisi morfologi sungai dan adanya bangunan sungai seperti pilar jembatan yang menghalangi aliran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan aliran terhadap gerusan di sekitar pilar jembatan. Penelitian ini menggunakan metode empiris dilakukan untuk mengetahui besarnya kedalaman gerusan. Bentuk pilar yang dianalisis adalah pilar lenticular atau pilar kapsul dengan lebar pilar 1 m. Hasi penelitian pengaruh kecepatan aliran terhadap gerusan lokal dengan perhitungan menggunakan metode empiris yang untuk kedalaman gerusan (ds) : metode Laursen dan Toch = 1,56 m, dan metode Colorado State University (CSU) = 1,95 m.
Perencanaan Instalasi Air Bersih Desa Lembangloe Kabupaten Gowa Kasmawati Kasmawati; Fausiah Latif; Indriyanti Indriyanti; Farida G; Lutfi Hair Djunur
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 8 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.395 KB) | DOI: 10.33506/rb.v8i1.1533

Abstract

Instalasi air bersih merupakan perencanaan pembangunan alur air bersih dari sumber air melalui komponen penyalur dan penyambungnya ke bak – bak penampungan air maupun kran-kran yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk setiap tahun, maka Desa Lembangloe setiap tahun harus meningkatkan jumlah ketersediaan air bersihnya dalam pemenuhan kebutuhan masyarakatnya. Di mana Desa Lembangloe ini jauh dari jangkauan proiritas pemenuhan air yag disediakan Pemerintah, dalam hal ini PDAM, sehingga diperlukan adanya perencanaan instalasi air bersih. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui berapa proyeksi jumlah kebutuhan air selama 10 tahun mendatang dan kapasitas tampungan yang dibutuhkan berapa kubik dalam pemenuhan kebutuhan air serta jarak dan alur pipa yang akan dilalui. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pengambilan data secara secara langsung kemudian menghitung proyeksi kebutuhan dengan metode aritmetik dan metode geometric. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyeksi kebutuhan air di Desa Lembangloe meningkat 1% setiap tahun, kapasitas tampungan Reservoir/PMA sebesar 9,44 m3 serta jarak pipa yang dilalui dari PMA sampai ke rumah-rumah warga yaitu sejauh 2000 meter.