Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Simulasi Numerik untuk Menentukan Gaya Gravitasi Bawah Permukaan Pada Model Prisma Segiempat Indra Gunawan; Susanti Alawiyah
Indonesia Journal on Computing (Indo-JC) Vol. 1 No. 2 (2016): September, 2016
Publisher : School of Computing, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21108/INDOJC.2016.1.2.88

Abstract

Resolusi model bawah permukaan menggunakan data gaya berat dengan pendekatan prisma segi-empat ditentukan oleh ukuran dari prisma tersebut. Semakin kecil ukuran prisma, maka semakin tinggi resolusi yang dihasilkan. Sayangnya, ukuran dari prisma berkorelasi langsung dengan jumlah prisma pada volume model. Jumlah dari prisma juga akan berhubungan dengan harga komputasi yang harus dibayar untuk menghitung area yang sedang dikaji. Untuk mengatasi hal ini, dalam penelitian ini digunakan beberapa metode perhitungan pemodelan kedepan melalui pendekatan prisma segi-empat sebagai akibat dari model objek massa jenis yang homogen. Selanjutnya dilakukan analisa terhadap efisiensi, akurasi dan kemampuan dari setiap metode menggunakan bahasa pemrograman C++ dengan presisi ganda. Sebagai contoh objek dan titik observasi, digunakan standard cubic model untuk membandingkannya dengan hasil perhitungan. Berdasarkan hasil perhitungan, terdapat beberapa titik observasi yang tidak bisa dihitung karena adanya sifat singularity. Paper ini memberikan informasi benchmark dan review metode berdasarkan pada pengujian yang dilakukan.
Study on the Significance of Reduction to the Equator (RTE), Reduction to the Pole (RTP), and Pseudogravity in Magnetic Data Interpretation Mira Nailufar Rusman; Susanti Alawiyah; Indra Gunawan
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 8 (2023): August
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i8.4705

Abstract

Interpretation of geomagnetic anomaly data is challenging, due to the influence of the Earth's dipole magnetic field. In this study, we investigate the significance of employing methods to transform dipole anomalies into monopoles, aiming to enhance the interpretability of the data. Four methods were examined: Reduce to Pole (RTP), Reduce to Equator (RTE), and Pseudo-Gravity. The RTP method was implemented using general equations for RTP, Pseudo-inclination (PI), and Nonlinear thresholding (NTRTP). The computation programs for RTP and RTE were developed using the Matlab programming language. Synthetic models were constructed to investigate the effects of inclination values, object dimensions, and positions on the resulting magnetic anomaly response. The result shows that NTRTP methods give the best result with coefficient correlation >0.9. It can be used in every condition (low or high inclination). The implementation was conducted utilizing magnetic data in the Gunung Pandan geothermal area. The application of the reduced to the pole (RTP) technique on the field data successfully remove the dipole effects, and make interpretation process easier. Based on RTP map, the range of anomaly values spanning from -800 nT to 1000 nT. High anomalies were observed at the Gunung Pandan site, indicative of a probable intrusion of andesitic igneous rock.
PEMODELAN TIME-LAPSE MICROGRAVITY UNTUK ESTIMASI PERUBAHAN MUKA AIRTANAH DI BANDUNG, JAWA BARAT Eko Januari Wahyudi; Wawan Gunawan A. Kadir; Susanti Alawiyah; Setianingsih Setianingsih; Indra Gunawan; Dadi Abdurrahman
JURNAL SUMBER DAYA AIR Vol 19, No 2 (2023)
Publisher : Bina Teknik Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32679/jsda.v19i2.858

Abstract

ABSTRACT Studies related to groundwater monitoring using geophysical methods have been carried out since the 1990s. Surface gavity data with a scheme of relative gravimeter measurements is chosen for monitoring in urban areas because it is quite fast, easy, affordable, and relatively low-impact on the environment. The significance of the time-lapse microgravity method for the target of this study depends on changes in the mass of water in the aquifer layer below the surface. The research area in this study covers the city of Bandung and several surrounding areas with an interpolated grid coverage of (18 x 17) km2. Gravity changes were determined by six repeated surveys at the same observation points from 2010 to 2021. The aim of this research is to develop a method for estimating groundwater table changes based on time-lapse microgravity data modeling. The complexity of subsurface density changes is simplified for two parts related to near surface density changes and density changes in the intermediate aquifer layer. The trend of groundwater table data in 2010 is used as a reference to determine estimates for 2015, 2016 (February and August), 2019, and 2021. Modeling results for intermediate aquifers (confined groundwater system) provide changes in groundwater levels from 2010 with estimates reached ±23 meters, while the results of modeling at near surface (shallow groundwater level) indicate a groundwater level change of approximately ±8 meters from the year 2010.Keywords:       microgravity, groundwater, modeling, hydrology, aquifer. ABSTRAKStudi terkait pemantauan airtanah dengan metode geofisika telah dilakukan sejak tahun 1990-an. Data gravity di permukaan dengan skema pengukuran gravimeter relatif dipilih pada pemantauan di area perkotaan karena cukup cepat, mudah, murah, dan relatif tidak merusak lingkungan. Signifikansi metode time-lapse microgravity pada target studi ini bergantung pada perubahan massa air pada lapisan akuifer di bawah permukaan. Area penelitian pada studi ini mencakup Kota Bandung dan beberapa area di sekitarnya dengan cakupan luasan interpolasi grid (18 x 17) km2. Perubahan gravitasi ditentukan oleh enam kali survei berulang pada beberapa titik pengamatan yang sama sejak 2010 sampai 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan metode untuk mengestimasi perubahan muka airtanah berdasarkan pemodelan data time-lapse microgravity. Kompleksitas perubahan densitas di bawah permukaan disederhanakan untuk dua bagian terkait perubahan densitas dekat permukaan dan perubahan densitas pada lapisan akuifer menengah. Kecenderungan dari data muka airtanah pada tahun 2010 digunakan sebagai acuan untuk menentukan estimasi pada tahun 2015, 2016 (Februari dan Agustus), 2019, dan 2021. Hasil pemodelan pada akuifer menengah (sistem airtanah tertekan) memberikan perubahan muka airtanah dari tahun 2010 dengan estimasi mencapai ±23 meter, sedangkan hasil pemodelan pada kedalaman yang lebih dangkal (muka airtanah dangkal) menunjukkan perubahan muka airtanah mencapai ±8 meter dari tahun 2010.Kata Kunci:             microgravity, airtanah, pemodelan, hidrologi, akuifer