Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENURUNAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA LIMBAH CAIR LABORATORIUM KUALITAS LINGKUNGAN UII DENGAN MENGGUNAKAN TUMBUHAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) Siswoyo, Eko; Kasam, Ir; Widyanti, Dian
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 1, No 1 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air limbah laboratorium yang dihasilkan dari kegiatan pengujian dengan menggunakan bahan-bahan kimiamerupakan salah satu jenis limbah yang cukup berbahaya karena mengandung beberapa komponenberbahaya. Salah satu komponen tersebut adalah logam berat Timbal (Pb) dengan konsentrasi yang cukuptinggi. Untuk mencegah dampak negatif dari air limbah ini, maka diperlukan suatu upaya pengolahan yangmampu menurunkan kadar dari logam berat tersebut. Pada penelitian ini dipergunakan sistem constructedwetland dengan memanfaatkan tumbuhan air Eceng gondok dan sistem aliran secara batch dan waktupengamatan selama 12 hari. Reaktor yang dipergunakan terbuat dari kayu yang dilapisi plastik denganukuran 1,0 x 0,5 x 0,5 meter. Variasi air limbah yang dibuat adalah 0 %, 25 %, 50 %, 75 % dan 100 %.Untuk mengetahui peran Eceng gondok, maka dibuat reaktor kontrol yaitu reaktor tanpa tumbuhan air ini.Untuk analisis konsentrasi Pb pada pengujian ini dipergunakan alat Atomic Absorbtion Spectrophotometer(AAS). Dari hasil pengujian diperoleh bahwa efisiensi penurunan tertinggi terjadi pada hari ke-12. Semakinrendah konsentrasi Pb dalam limbah, maka tingkat penurunan yang terjadi semakin tinggi. Pada konsentrasilimbah 25 % dan 50 % dengan input 0,0318 mg/l dan 0,0675 mg/l diperoleh output kurang dari 0,001 mg/lyang merupakan batas terendah pembacaan AAS yang dipergunakan. Pada konsentrasi air limbah 75 %kemampuan penurunan mencapai 88,86 % sedangkan pada konsentrasi limbah 100 % tingkat penurunanyang terjadi hanya 17,31 %. Peran Eceng gondok terlihat dari adanya perbedaan tingkat penurunan Pbantara reaktor uji dengan reaktor kontrol.Kata Kunci : Air Limbah laboratorium, constructed wetland, eceng gondok, , timbal (Pb)
Pengaruh Ukuran dan Fraksi Organik Terhadap Kuantitas dan Kualitas Timbulan Lindi ., Kasam; ., Sarto; Syamsiah, Siti; Prasetyo, Agus
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 5, No 1 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Timbunan sampah pada landfill (TPA) akan mengalami degradasi dan akan menghasilkan cairan (lindi) baik kuantitas maupun kualitasnya. Kuantitas dan kualitas timbulan lindi dari sampah perkotaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: komposisi dan karakteristik sampah, kadar air, umur sampah dan kondisi cuaca (iklim). Pada kegiatan studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi sampah (jumlah fraksi organik) dan karakteristik sampah (ukuran butiran) terhadap karakteristik timbulan lindi. Dalam rangka untuk mendapatkan tujuan studi, maka metode yang diterapkan adalah melakukan percobaan laboratorium menggunakan reaktor biodegradasi volume 1500 mL. Dalam percobaan ini digunakan dua kelompok reaktor yaitu; kelompok pertama, digunakan untuk pengujian pengaruh persentase fraksi organik, sedangkan kelompok kedua dimaksudkan untuk pengujian pengaruh ukuran butiran sampah terhadap karakteristik lindi. Sebagai parameter kualitas lindi ditentukan TSS, BOD, dan COD, sedangkan parameter kuantitas lindi adalah volume cairan yang keluar dari reaktor. Berdasarkan hasil percobaan diketahui bahwa jumlah (persentase) fraksi organik dan ukuran butiran sampah dapat berpengaruh terhadap karakteristik timbulan lindi. Secara keseluruhan konsentrasi TSS, BOD, dan COD semakin besar sejalan dengan bertambahnya persentase fraksi organik. Hal yang sama terjadi untuk ukuran butiran samaph semakin kecil, maka TSS, BOD, dan COD semakin besar. Adapun volume timbulan lindi Kata Kunci : Sampah perkotaan, degradasi, karakteristik lindi
PENGGUNAAN MEMBRAN KERAMIK UNTUK MENURUNKAN BAKTERI E. COLI DAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA AIR PERMUKAAN kasam, Ir; Siswoyo, Eko; Agustina, Rina Ayu
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 1, No 1 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

digunakan sebagai air minum. Adapun parameter yang cukup tinggi pada air permukaan adalah bakteri E.Coli dan Total Suspended Solid (TSS). Salah satu alternative pengolahan untuk parameter bakteri E. Colidan TSS adalah dengan filtrasi dengan membran filter. Membran keramik adalah salah satu alat yang bisadigunakan sebagai filter pada air permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja membrankeramik dalam menurunkan E.Coli dan TSS pada air permukan. Metode penelitian dilakukan denganmenggunakan membran keramik ukuran diameter 10 cm dan tinggi 20 cm yang terbuat dari tanah lempung,pasir kwarsa dan serbuk gergaji dengan komposisi 7,5% (membran 1) dan 10% (membran 2) bertujuanuntuk membuat porositas dan pembakaran pada temperatur 900 – 1200 oC. Selanjutnya air permukaandialirkan pada membran keramik secara kontinyu. Pengujian E.Coli dan TSS dilakukan pada menit ke 30,60, 90, 120, 150, dan 180 dari waktu pengaliran. Dari hasil pengujian E. Coli dan TSS, diketahui bahwamembran keramik dapat menurunkan parameter E.Coli dan TSS pada air permukaan. E. Coli menurunhingga 98% untuk kedua membran 7,5% dan 10 % serbuk gergaji. Sedangkan TSS menurun hingga 72,55%pada membran keramik 7,5 % dan 65,22% pada membran 10%.Kata kunci : Air permukan, Membran keramik, E.Coli, TSS.
Strategi Penurunan Pencemaran Limbah Domestik di Sungai Code DIY B, Widodo; ., Kasam; L, Ribut; A, Ike
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 5, No 1 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas air sungai terutama yang terletak di kawasan urban saat ini kondisinya semakin memprihatinkan. Upaya mengatasi permasalahan pencemaran air yang paling efektif adalah mencegah masuknya bahan pencemaran ke dalam badan air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pencemaran limbah dometik, menganalisis potensi pencemar air yang masuk ke Sungai Code, serta menganalisis strategi pengelolaan Sungai Code untuk menurunkan beban pencemaran yang masuk dari sumber domestik. Pengambilan sampel air limbah untuk uji laboratorium dari sumber pencemar domestik untuk 12 IPAL komunal. Parameter yang dianalisis antara lain COD, TSS, dan NH 3 . Penentuan responden didasarkan pada pendekatan penentuan sampel secara acak pada wilayah tertentu (area random sampling). Analisis Data terdiri dari analisa pencemaran limbah domestik, analisis potensi sumber pencemar, serta analisis strategi penurunan bebab pencemaran. Hasil penelitian menunjukkan kondisi yang baik, dimana konsentrasi outlet lebih rendah daripada inlet antara lain untuk COD di titik 2,3,4, dan 8, TSS di titik 2,3,4,5,6,11, dan 12 serta untuk NH 3 di titik 2,3,4,8, dan 9. Artinya, IPAL pada titik selain itu perlu dicek kembali optimalisasi fungsinya. Strategi sosial penurunan pencemaran limbah domestik antara lain dengan pemberdayaan masyarakat, penguatan komunitas lokal, serta optimalisasi kelembagaan formal. Kata Kunci : Limbah Domestik, Strategi Penurunan, Sungai Code, Yogyakarta
Penurunan Logam Timbal (Pb) pada Limbah Cair TPA Piyungan Yogyakarta dengan Constructed Wetlands Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) Siswoyo, Eko; Kasam, Ir; Subhan Abdullah, L.M.
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 3, No 1 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu permasalahan lingkungan yang ditimbulkan dari adanya lindi di TPA Piyungan yaitupencemaran pada badan air, sungai dan air tanah. Untuk mengatasi permasalahan ini salah satunyadengan sistem Constructed Wetlands dengan menggunakan tumbuhah eceng gondok. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penurunan konsentrasi Timbal (Pb) yang terdapat dalamlimbah cair TPA Piyungan dengan Constructed Wetlands menggunakan tumbuhan eceng gondok danuntuk mengetahui seberapa besar kapasitas serapan tumbuhan eceng gondok terhadap kandunganTimbal (Pb) dalam limbah cair TPA Piyungan.Dalam penelitian ini digunakan reaktor yang terbuat dari kayu yang dilapisi plastik dengan ukuran 0,5 mx 1,0 m. Setiap reaktor diberi media tanah 5 cm, dan diberi tumbuhan sebanyak 14 buah. Reaktor tersebutdiberi perlakuan dengan konsentrasi limbah yang bervariasi (100%, 75%, 50%, 25%, dan 0%), danwaktu pengambilan sampel (0, 3, 6, 9, 12 hari). Dengan menggunakan metode SSA (SpektrofotometriSerapan Atom)Berdasarkan pengujian diperoleh bahwa penurunan logam Pb pada limbah cair TPA Piyungan hari ke-12, yaitu sebesar 0.0501mg/L pada konsentrasi 100%, 0.0295mg/L pada konsentrasi 75%, 0.0267mg/Lpada konsentrasi 50% dan 0.0041 mg/L pada konsentrasi 25%.Kata kunci: constructed wetlands, eceng gondok, lindi, 73imbale (Pb),
Analisis Resiko Lingkungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah (Studi Kasus: TPA Piyungan Bantul) Kasam, Ir
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 3, No 1 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuangan sampah perkotaan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah cara yang paling banyakditerapkan di beberapa kota di Indonesia termasuk di Kota Yogyakarta. Timbulan sampah di wilayahperkotaan Yogyakarta sampai saat ini dilakukan di TPA Piyungan Kabupaten Bantul. Meskipun hal inimerupakan metode yang paling konvesional dan tidak sesuai dengan beberapa alternative yang lebih baikdalam rangkaian teknologi manajemen sampah perkotaan. Dengan adanya TPA maka akan diikutidampak negatif terhadap lingkungan. Dampak negatif tersebut adalah dihasilkan timbulan gas dan lindiyang sangat berpotensi merusak lingkungan. Risiko lingkungan ini muncul jika Instalasi Pengolahan AirLimbah (IPAL) tidak mampu mengolah lindi sehingga melebihi standard baku mutu serta lapisan dasarTPA yang tidak memenuhi syarat sehingga lindi merembes kedalam tanah.Oleh karena itu dibutuhkan aplikasi sistematis dalam meminimasi kemungkinan terjadinya risikoterhadap lingkungan. Dalam studi ini dilakukan identifikasi dan analisis risiko lingkungan berdasarkankonsep manajemen risiko lingkungan dengan menggunakan metode kualitatif dan metode semi kuntitatif.Berdasarkan hasil identifikasi risiko dan analisis risiko terdapat empat komponen lingkungan yangmempunyai risiko tinggi yaitu pencemaran udara, pencemaran air tanah, berkurangnya estetikalingkungan dan pencemaran air permukaan yang disebabkan adanya timbulan gas, aliran lindi,rembesan lindi pada tanah serta bau.Kata kunci: Sampah perkotaan, TPA, Resiko Lingkungan
Strategi Penurunan Pencemaran Limbah Domestik di Sungai Code DIY Widodo Brontowiyono; Kasam Kasam; Ribut L; Ike A
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 5 No. 1 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol5.iss1.art5

Abstract

Kualitas air sungai terutama yang terletak di kawasan urban saat ini kondisinya semakin memprihatinkan. Upaya mengatasi permasalahan pencemaran air yang paling efektif adalah mencegah masuknya bahan pencemaran ke dalam badan air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pencemaran limbah dometik, menganalisis potensi pencemar air yang masuk ke Sungai Code, serta menganalisis strategi pengelolaan Sungai Code untuk menurunkan beban pencemaran yang masuk dari sumber domestik. Pengambilan sampel air limbah untuk uji laboratorium dari sumber pencemar domestik untuk 12 IPAL komunal. Parameter yang dianalisis antara lain COD, TSS, dan NH 3 . Penentuan responden didasarkan pada pendekatan penentuan sampel secara acak pada wilayah tertentu (area random sampling). Analisis Data terdiri dari analisa pencemaran limbah domestik, analisis potensi sumber pencemar, serta analisis strategi penurunan bebab pencemaran. Hasil penelitian menunjukkan kondisi yang baik, dimana konsentrasi outlet lebih rendah daripada inlet antara lain untuk COD di titik 2,3,4, dan 8, TSS di titik 2,3,4,5,6,11, dan 12 serta untuk NH 3 di titik 2,3,4,8, dan 9. Artinya, IPAL pada titik selain itu perlu dicek kembali optimalisasi fungsinya. Strategi sosial penurunan pencemaran limbah domestik antara lain dengan pemberdayaan masyarakat, penguatan komunitas lokal, serta optimalisasi kelembagaan formal. Kata Kunci : Limbah Domestik, Strategi Penurunan, Sungai Code, Yogyakarta.
PENURUNAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA LIMBAH CAIR LABORATORIUM KUALITAS LINGKUNGAN UII DENGAN MENGGUNAKAN TUMBUHAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) Eko Siswoyo; Ir Kasam; Dian Widyanti
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol1.iss1.art4

Abstract

Air limbah laboratorium yang dihasilkan dari kegiatan pengujian dengan menggunakan bahan-bahan kimia merupakan salah satu jenis limbah yang cukup berbahaya karena mengandung beberapa komponen berbahaya. Salah satu komponen tersebut adalah logam berat Timbal (Pb) dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Untuk mencegah dampak negatif dari air limbah ini, maka diperlukan suatu upaya pengolahan yang mampu menurunkan kadar dari logam berat tersebut. Pada penelitian ini dipergunakan sistem constructed wetland dengan memanfaatkan tumbuhan air Eceng gondok dan sistem aliran secara batch dan waktu pengamatan selama 12 hari. Reaktor yang dipergunakan terbuat dari kayu yang dilapisi plastik dengan ukuran 1,0 x 0,5 x 0,5 meter. Variasi air limbah yang dibuat adalah 0 %, 25 %, 50 %, 75 % dan 100 %. Untuk mengetahui peran Eceng gondok, maka dibuat reaktor kontrol yaitu reaktor tanpa tumbuhan air ini. Untuk analisis konsentrasi Pb pada pengujian ini dipergunakan alat Atomic Absorbtion Spectrophotometer (AAS). Dari hasil pengujian diperoleh bahwa efisiensi penurunan tertinggi terjadi pada hari ke-12. Semakin rendah konsentrasi Pb dalam limbah, maka tingkat penurunan yang terjadi semakin tinggi. Pada konsentrasi limbah 25 % dan 50 % dengan input 0,0318 mg/l dan 0,0675 mg/l diperoleh output kurang dari 0,001 mg/l yang merupakan batas terendah pembacaan AAS yang dipergunakan. Pada konsentrasi air limbah 75 % kemampuan penurunan mencapai 88,86 % sedangkan pada konsentrasi limbah 100 % tingkat penurunan yang terjadi hanya 17,31 %. Peran Eceng gondok terlihat dari adanya perbedaan tingkat penurunan Pb antara reaktor uji dengan reaktor kontrol.
PENGGUNAAN MEMBRAN KERAMIK UNTUK MENURUNKAN BAKTERI E. COLI DAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA AIR PERMUKAAN Ir kasam; Eko Siswoyo; Rina Ayu Agustina
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol1.iss1.art5

Abstract

digunakan sebagai air minum. Adapun parameter yang cukup tinggi pada air permukaan adalah bakteri E. Coli dan Total Suspended Solid (TSS). Salah satu alternative pengolahan untuk parameter bakteri E. Coli dan TSS adalah dengan filtrasi dengan membran filter. Membran keramik adalah salah satu alat yang bisa digunakan sebagai filter pada air permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja membran keramik dalam menurunkan E.Coli dan TSS pada air permukan. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan membran keramik ukuran diameter 10 cm dan tinggi 20 cm yang terbuat dari tanah lempung, pasir kwarsa dan serbuk gergaji dengan komposisi 7,5% (membran 1) dan 10% (membran 2) bertujuan untuk membuat porositas dan pembakaran pada temperatur 900 – 1200 oC. Selanjutnya air permukaan dialirkan pada membran keramik secara kontinyu. Pengujian E.Coli dan TSS dilakukan pada menit ke 30, 60, 90, 120, 150, dan 180 dari waktu pengaliran. Dari hasil pengujian E. Coli dan TSS, diketahui bahwa membran keramik dapat menurunkan parameter E.Coli dan TSS pada air permukaan. E. Coli menurun hingga 98% untuk kedua membran 7,5% dan 10 % serbuk gergaji. Sedangkan TSS menurun hingga 72,55% pada membran keramik 7,5 % dan 65,22% pada membran 10%.
Analisis Resiko Lingkungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah (Studi Kasus: TPA Piyungan Bantul) Ir Kasam
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol3.iss1.art2

Abstract

Pembuangan sampah perkotaan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah cara yang paling banyak diterapkan di beberapa kota di Indonesia termasuk di Kota Yogyakarta. Timbulan sampah di wilayah perkotaan Yogyakarta sampai saat ini dilakukan di TPA Piyungan Kabupaten Bantul. Meskipun hal ini merupakan metode yang paling konvesional dan tidak sesuai dengan beberapa alternative yang lebih baik dalam rangkaian teknologi manajemen sampah perkotaan. Dengan adanya TPA maka akan diikuti dampak negatif terhadap lingkungan. Dampak negatif tersebut adalah dihasilkan timbulan gas dan lindi yang sangat berpotensi merusak lingkungan. Risiko lingkungan ini muncul jika Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tidak mampu mengolah lindi sehingga melebihi standard baku mutu serta lapisan dasar TPA yang tidak memenuhi syarat sehingga lindi merembes kedalam tanah.Oleh karena itu dibutuhkan aplikasi sistematis dalam meminimasi kemungkinan terjadinya risiko terhadap lingkungan. Dalam studi ini dilakukan identifikasi dan analisis risiko lingkungan berdasarkan konsep manajemen risiko lingkungan dengan menggunakan metode kualitatif dan metode semi kuntitatif. Berdasarkan hasil identifikasi risiko dan analisis risiko terdapat empat komponen lingkungan yang mempunyai risiko tinggi yaitu pencemaran udara, pencemaran air tanah, berkurangnya estetika lingkungan dan pencemaran air permukaan yang disebabkan adanya timbulan gas, aliran lindi, rembesan lindi pada tanah serta bau.