Anggra Paramita
Kelompok Keilmuan Biologi Farmasi, Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia, 40132

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SKRINING TOKSISITAS AKUT LIMA RIMPANG SUKU ZINGIBERACEAE MENGGUNAKAN EMBRIO IKAN ZEBRA Anggra Paramita; Indra Wibowo; Muhamad Insanu
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. 46 No. 2 (2021)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/api.v46i2.16093

Abstract

Tumbuhan suku Zingiberaceae dikenal sebagai sumber obat tradisional. Pemanfaatan sebagai tanaman obat sudah dikenal secara turun temurun dari generasi ke generasi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengujian toksisitas untuk mengevaluasi dan memprediksi keamanan penggunaan tanaman obat tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas akut dari ekstrak dan fraksi temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), temu mangga (Curcuma mangga Roxb.), jahe merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum), bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) dan kencur (Kaempferia galanga L.) berdasarkan nilai LC50 (Lethal concentration 50). Proses ekstraksi rimpang dari tanaman temu hitam, temu mangga, jahe merah, bangle, dan kencur dengan ekstraksi sinambung menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak yang dihasilkan difraksinasi menggunakan pelarut bertingkat (n-heksan, etil asetat dan air). Pengujian toksisitas akut dilakukan menggunakan ikan zebra. Dari pengamatan diperoleh perbedaan morfologi embrio dan larva ikan zebra yang dipaparkan dengan ekstrak etanol, fraksi etil asetat maupun fraksi air jika dibandingkan dengan kontrol negatif yang berisi media E3 1X. Perbedaan tersebut antara lain edema perikardial, edema kantong kuning telur (yolk sac), tulang belakang lengkung, tulang ekor lengkung, koagulasi dan malformasi rahang. Hasil nilai LC50  diperoleh melalui perhitungan regresi probit  kemudian data diekstrapolasi ke dalam golongan sesuai dengan kategori toksisitasnya. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa ekstrak, fraksi etil asetat maupun fraksi air dari sampel tergolong dalam toksisitas sedang, sedikit beracun, dan praktis tidak beracun.