Yosafat Aji Pranata
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jalan Suria Sumantri 65 Bandung 40164, Jawa Barat.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kekuatan Tekan Sejajar Serat dan Tegak Lurus Serat Kayu Ulin (Eusideroxylon Zwageri) Yosafat Aji Pranata; Bambang Suryoatmono
Jurnal Teknik Sipil Vol 21 No 1 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2014.21.1.2

Abstract

Abstrak. Kayu Ulin (Eusideroxylon Zwageri) termasuk salah satu kayu dengan kekuatan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kekuatan tekan sejajar serat dan tegak lurus serat kayu Ulin dengan pengujian eksperimental. Hasil yang diperoleh adalah kekuatan tekan sejajar serat pada beban proporsional sebesar 50,53 MPa (deviasi standar 11,35 MPa dan koefisien variasi 22,47%), kekuatan tekan sejajar serat pada beban ultimit 55,64 MPa (deviasi standar 11,17 MPa dan koefisien variasi 20,07%), kekuatan tekan tegak lurus serat pada beban proporsional sebesar 20,26 MPa (deviasi standar 2,10 MPa dan koefisien variasi 10,31%), dan kekuatan tekan tegak lurus serat pada beban ultimit 29,74 MPa (deviasi standar 4,62 MPa dan koefisien variasi 15,52%). Modulus elastisitas tekan sejajar serat yang diperoleh sebesar 10155,05 MPa, dan modulus plastisitas tekan sejajar serat sebesar 1317,83 MPa. Modulus Elastisitas tekan sejajar serat yang diperoleh sebesar 1381,84 MPa, danĀ  modulus plastisitas tekan tegak lurus serat sebesar 195,77 MPa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah untuk basis data sifat mekanika kayu Indonesia dan khususnya untuk perencanaan komponen struktur tekan dan lentur.Abstract. Ulin (Eusideroxylon Zwageri) is one of wood species with high strength. This study aims to obtain the compressive strength parallel and perpendicular to the grain carry by experimental tests. The result obtained are the compressive strength parallel to the grain at proportional load 50.53 MPa (standard deviation 11.35 and coefficient of variation 22,47%), the compressive strength parallel to the grain at ultimate load 55.64 MPa (standard deviation 11.17 and cov 20,07%), the compressive strength perpendicular to the grain at proportional load 20.36 MPa (standard deviation 2.10 MPa and cov 10,31%), and the compressive strength perpendicular to the grain at ultimate load 29.74 MPa (standard deviation 4.62 MPa and cov 15,52%). Modulus of elasticity compression parallelĀ  to the grain obtained from this research is 10155.05 MPa, and modulus of plasticity compression parallel to the grain 1317,83 MPa. Modulus of elasticity compression perpendicular to the grain is 1381,84 MPa, and modulus of plasticity compression perpendicular to the grain is 195,77 MPa. The result is expected to contribute to general scientific databases mechanical properties of wood in Indonesia and particularly in the design of the compressive and flexural structural components.
Pengembangan Sambungan Hubungan Join Balok-Kolom Kayu dengan Ring-Modifikasi dan Perkuatan-Paku Yosafat Aji Pranata; Anang Kristianto; Olga Catherina Pattipawaej
Jurnal Teknik Sipil Vol 22 No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2015.22.1.5

Abstract

Abstrak. Sambungan antar komponen struktur, khususnya hubungan join balok-kolom memberikan kontribusi yang dominan terhadap perilaku struktur bangunan gedung. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku kekuatan dan kekakuan sambungan kayu dengan alat sambung baut, yaitu hubungan join balok-kolom. Dalam penelitian ini dikembangkan model perkuatan sambungan dengan adanya ring-modifikasi dan perkuatan-paku (selanjutnya disebut sambungan PRP) untuk meningkatkan tingkat daktilitas sambungan. Ruang lingkup penelitian antara lain jenis kayu yang digunakan yaitu Meranti (Shorea spp.), Rengas (Gluta spp.), dan Keruing (Dipterocarpus spp.) dengan rentang berat jenis berkisar antara 0,47-0,72. Pengujian eksperimental dilakukan di laboratorium dengan tipe pembebanan monotonik. Model benda uji yang digunakan mengacu pada metode uji baut pada sambungan kayu ASTM D5652-95. Penggunaan ring-modifikasi dan perkuatan paku memberikan kontribusi positif terhadaphasil pengujian sambungan khususnya perilaku kinerja kekuatan dan kekakuan sambungan kayu, yaitu beban batas proporsional yang dapat dicapai sambungan PRP meningkat berkisar 3,09-19,89% lebih tinggi dibandingkan dengan sambungan standar (tanpa perkuatan), beban batas ultimit yang dapat dicapai sambungan PRP 3,47-28,94% lebih tinggi dibandingkan dengan sambungan standar. Secara umum tingkat daktilitas yang dapat dicapai sambungan PRP adalah 3,69-11,03% lebih tinggi dibandingkan dengan sambungan standar. Abstract. The connection between the structural members, especially the beam-column joints provide a dominant contribution to the behavior of the building structure. The aim of this research is to study the behavior of strength and stiffness of timber connection with a bolt connection, which are the beam-column joints. In this study is developed a reinforcement connection model with the ring-modification and nail-strengthening (hereinafter referred to as the PRP connection) to improve the connection ductility. The scope of the study is the types of timber used such as Meranti (Shorea spp.), Rengas (Gluta spp.), and Keruing (Dipterocarpus spp.) with Specific Gravity ranged from 0.47 to 0.72. Experimental tests are performed in the laboratory using the monotonic loading type. The use of specimens are based on a standard test method for bolts connections in wood ASTM D5652-95. The use of ringmodification and nail-strengthening give a positive contribution to the test results, especially the connection strength and stiffness performance behavior of timber connections, i.e., the proportional limit load can be achieved the PRP connection ranged from 3.09 to 19.89% that increases higher than the standard connection (without reinforcement), ultimate limit loads that can be achieved the PRP connection from 3.47 to 28.94% which is higher compared to the standard connection. In general, the level of ductility can be achieved the PRP connection between 3.69 and 11.03% which is higher compared to the standard connection.