Idham Riyando Moe
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan terhadap Debit Banjir di Daerah Aliran Sungai Ciliwung Hulu Mohammad Farid; Maryo Inri Pratama; Arno Adi Kuntoro; Mohammad Bagus Adityawan; Faizal Immaddudin Wira Rohmat; Idham Riyando Moe
Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2021.28.3.8

Abstract

Abstrak Jakarta yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan bisnis Indonesia seringkali mengalami permasalahan bencana banjir. Kejadian banjir yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh tingginya intensitas hujan yang terjadi namun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, khususnya perubahan tutupan lahan yang memperkecil daerah resapan air hujan.. Studi ini merupakan suatu upaya untuk memprediksi dampak perubahan tutupan lahan yang terjadi terhadap dinamika banjir yang melanda ibu kota Negara Indonesia ini. Penelitian ini terbagi dalam 3 bagian yaitu pengumpulan data, pemodelan hidrologi dan analisis sensitivitas banjir terhadap perubahan tutupan lahan. Hidrograf Sintetis SCS CN digunakan untuk analisis hidrologi untuk mendapatkan peningkatan debit dan volume limpasan. Analisis hidrologi menunjukkan perubahan tutupan lahan berdasarkan tren yang tercatat menyebabkan peningkatan debit puncak dan volume limpasan pada tahun 2030 masing-masing sebesar 26% dan 24%. Namun demikian, dengan mengikuti Rencana Tata Ruang Kabupaten Bogor dan sekitarnya, peningkatan pengaruh banjir terhadap debit puncak dan volume limpasan dapat diminimalisir  hingga berturut-turut sebesar 5.26% dan 4.94%. Setiap 13 km2 kawasan hutan atau pertanian yang diubah menjadi kawasan perkotaan atau tanah kosong, debit puncak banjir dan volume limpasan meningkat sebesar 4.63% dan 4.34%. Kata-kata Kunci: Ciliwung, banjir, SCS-CN. Abstract Jakarta, serves as the center of government and business in Indonesia, often experiences flood problems. The floodings that occur is not only caused by the high intensity of rain but is also influenced by other factors, especially changes in land cover that reduce the rainwater catchment area. This study is an attempt to predict the impact of land cover changes on the dynamics of floods that hit the capital city of Indonesia. This research is divided into 3 parts, namely data collection, hydrological modeling and analysis of flood sensitivity to land cover changes. SCS CN Synthetic Hydrograph was used for hydrological analysis to obtain increased discharge and runoff volume. Hydrological analysis shows that changes in land cover based on trends will cause an increase in peak discharge and runoff volume in 2030 by 26% and 24%, respectively. However, by following the Spatial Plan for Bogor Regency and its surroundings, the increase in the influence of flooding on peak discharge and runoff volume can be minimized to 5.26% and 4.94%, respectively. Every 13 km2 of forest or agricultural areas that are converted into urban areas or urban area, the peak flood discharge and runoff volume increase by 4.63% and 4.34%. Keywords: Ciliwung, flood, SCS-CN.  
PLTS Terapung: Review Pembangunan dan Simulasi Numerik Untuk Rekomendasi Penempatan Panel Surya di Waduk Cirata Ivan Marupa; Idham Riyando Moe; Airlangga Mardjono; Duki Malindo
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol. 13 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pengairan.2022.013.01.05

Abstract

PLTS Terapung adalah salah satu proyek strategis nasional dari pemerintah Indonesia. Review teknis dan sosial adalah hal yang perlu dipertimbangkan.  Dalam hal teknis, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penempatan panel PLTS Terapung adalah inflow, velocity, tinggi gelombang, distribusi sediment melayang dan angin kencang. Selain itu, lokasi penempatan PLTS terapung tidak dekat dengan lokasi spillway pada Bendungan. Pada aspek sosial, keterlibatan dan pelaksanaan koordinasi yang baik antara stakeholder dan pihak terkait sangat perlu dalam tahap perencanaan, terutama meyakinkan masyarakat terhadap penerimaan PLTS Terapung. Sebagai evaluasi teknis, simulasi numeris dilakukan dalam memberikan rekomendasi area panel PLTS Terapung di area Waduk Cirata. Simulasi numerik dilakukan untuk memahami kondisi terberat yang akan dialami oleh PLTS Terapung khususnya pada kondisi ekstrim dan angin kencang. Hasil simulasi akan menunjukkan lokasi dengan kecepatan aliran dan konsentrasi sedimen paling kecil untuk penempatan PLTS Terapung. Sebagai hasil analisa didapatkan area seluas 242.93 Ha atau ± 4.1% dari total luas genangan Waduk Cirata. Area ini adalah area genangan dengan kecepatan aliran air minimal, yakni < 5 cm/s, dan konsentrasi sedimen layang < 10 gr/m3. Nilai tersebut dapat dijadikan penilaian awal dalam melakukan rekomendasi penempatan panel PLTS Terapung di area Waduk Cirata.