Yulian Andriyani
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakteristik sifat sensoris dan kimia pada kue kering hasil dari formulasi tepung beras merah (Oryza nivara L.) dan mocaf (modified cassava flour) Maulida Rachmawati; Hudaida Syahrumsyah; Yulian Andriyani; Meggy Dewantara; Ronita Pane
Journal of Tropical AgriFood Volume 2, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.2.2.2020.4734.59-65

Abstract

Konsumsi protein dan karbohidrat dalam bentuk kue kering diharapkan mampu menambah asupan gizi masyarakat. Mocaf (Modified Cassava Flour) menjadi salah satu komoditas lokal yang dapat menggantikan tepung trigu dalam pembuatan kue kering. Walaupun demikian, mocaf mengandung protein yang rendah yaitu 1,2%, sehingga penambahan tepung beras merah (TBM) dapat menghasilkan kue kering dengan mutu yang lebih baik sekaligus mendukung diversifikasi pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi TBM dan mocaf terhadap sifat kimia dan karakteristik sensoris kue kering. Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan untuk perbandingan TBM (g) dan mocaf (g), yaitu 0:100, 25:75, 50:50, 75:25, dan 100:0, dengan 4 ulangan digunakan pada penelitian ini. Parameter yang diamati adalah sifat sensoris dan kimia. Data sifat kimia dianalisis mengunakan sidik ragam, sedangkan data sensoris diolah mengunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi TBM dan mocaf berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air, abu dan lemak, namun berpengaruh nyata terhadap kadar protein, karbohidrat, serta sifat sensoris hedonik dan mutu hedonik. Perlakuan terbaik diperlihatkan pada formulasi TBM 75 g dan mocaf 25 g yang menghasilkan cookies dengan kadar air 2,16%, kadar abu 1,99%, kadar lemak 14,97%, kadar protein 9,66%, dan kadar karbohidrat 70,27%, sedangkan sifat sensoris hedoniknya untuk warna, aroma, tekstur, dan rasa berada pada kisaran suka. Sifat sensoris mutu hedonik cookies yang dihasilkan adalah berwarna agak coklat, agak beraroma TBM, tekstur renyah dan agak berasa TBM.
Pengaruh Suhu Dan Lama Pengeringan Terhadap Sifat Kimia Dan Organoleptik Sale Pisang Kapas (Musa Comiculata) Marwati Marwati; Yuliani Yuliani; Yulian Andriyani; Mentari Mentari
JURNAL KIMIA MULAWARMAN Vol 15 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v15i1.494

Abstract

Banana “kapas” is an original banana cultivar from Samarinda, with the characteristics at the time of mature is yellow fruit skin color, flesh color yellowish white and has a sweet taste. During this time the banana kapas has not been utilized properly. Based on the characteristics possessed by banana kapas can be processed into the processed products sale banana. This study aims to determine the effect of temperature and drying time on the chemical properties of sale of banana kapas produced, the level of panelist reception at organoleptic test and to get the time and temperature of the dryer that produces a quality banana sale based on chemical properties and organoleptic. The results showed that the temperature and duration of the dryer and its interactions had the significant effect on water content, ash content, vitamin C and reducing sugar content. Treatment with temperature 75oC and 21 hours drying time gave the best result with water content, ash content, vitamin C and reducing sugar are 32.80%, 1.13%, 60.65 mg/g and 16.08% respectively. For hedonic test, hedonic values of color, flavor, aroma and texture is like the hedonic quality of brown, sweet taste, rather banana flavored and hard texture.
Karakterisasi maltodekstrin dari pati umbi ganyong (Canna edulis Ker.), enthik (Colocasia esculenta L.) dan kentang hitam (Plectranthus rotundifolius) menggunakan metode hidrolisis enzimatis Yulian Andriyani; Yudi Pranoto
Journal of Tropical AgriFood Volume 4, Nomor 1, Tahun 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.4.1.2022.6696.9-15

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam jenis umbi lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan selain sebagai sumber pangan. Pengolahan umbi menjadi pati merupakan produk antara yang kemudian dapat dikembangkan menjadi berbagai macam produk, salah satunya adalah maltodekstrin yang pada penelitian ini dihasilkan dari proses hidrolisis pati dengan cara enzimatis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik maltodekstrin yang dihasilkan dari pati umbi ganyong, entik dan kentang hitam dengan metode hidrolisis ezimatis meliputi rendemen, kadar air, nilai Dexstrose Equivalent (DE), derajat keasaman, kelarutan dan warna maltodekstrin. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental deskriptif skala laboratorium dengan variabel sumber pati yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maltodekstrin dari entik menghasilkan rendemen dan kelarutan yang paling tinggi sebesar 90,8% dan 98,2% dengan nilai DE paling rendah sebesar 11,19. Maltodekstrin kentang hitam menghasilkan kadar air dan derajat asam terendah sebesar 4,6% dan 5,9%, sedangkan maltodekstrin ganyong menghasilkan warna yang lebih putih dibandingkan kedua sampel lainnya. Karakteristik maltodekstrin yang dihasilkan pada penelitian ini bisa menjadikan acuan produksi maltodekstrin yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI).