Puti Praharypha Rizkhy
Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ADAPTASI PROGRAM KETAHANANAN PANGAN TERHADAP PANDEMI COVID-19 DI KOTA BANDUNG Puti Praharypha Rizkhy; Ida Widianingsih; Ramadhan Pancasialwan
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 13, No 2 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Februari 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v13i2.37996

Abstract

 ABSTRACT This article explains how the City of Bandung adapts to the food security situation in the era of the Covid-19 pandemic. The City of Bandung has been implementing the Urban Agriculture program since 2014. The Urban Agriculture Program, also known as “Buruan Sae”, is a program that focuses on increasing public awareness to be able to provide some parts of their own food. The initiation of this program came as an answer to food challenges in the city of Bandung, including the low food accessibility index in the city of Bandung and inflation in the city of Bandung which is often caused by rising food prices. The City of Bandung through this program has successfully implemented it in almost 151 urban villages in the City of Bandung, and based on periodic reports submitted to the Ministry of Home Affairs regarding the availability of food, the City of Bandung has not experienced problems since the beginning of the pandemic, which shows the City of Bandung can adapt to food security stability in society. ABSTRAK Artikel ini menjelaskan bagaimana Kota Bandung melakukan adaptasi terhadap situasi ketahanan pangan di era pandemi Covid-19. Kota Bandung telah melaksanakan program Pertanian Perkotaan sejak tahun 2014. Program Pertanian Perkotaan yang juga dikenal dengan istilah “Buruan Sae”, merupakan salah satu program yang fokus pada peningkatan kesadaran masyarakat untuk dapat menyediakan beberapa bagian dari pangannya sendiri. Inisiasi program ini hadir sebagai jawaban atas tantangan pangan di Kota Bandung, antara lain rendahnya indeks aksesibilitas pangan Kota Bandung dan inflasi di Kota Bandung yang seringkali diakibatkan oleh kenaikan harga pangan. Kota Bandung melalui program ini telah berhasil melaksanakannya di hampir 151 kelurahan yang ada di Kota Bandung, serta berdasarkan laporan berkala yang disampaikan pada Kementerian Dalam Negeri terkait ketersediaan panga, Kota Bandung tidak mengalami kendala sejak awal terjadinya pandemi, yang menunjukan Kota Bandung dapat melakukan adaptasi terhadap stabilitas ketahanan pangan di masyarakat.