Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Strategi SCTV memikat pemirsa dan pengiklan pada tayangan sinetron prime time Rubiyanto Rubiyanto
ProTVF Vol 6, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ptvf.v6i1.36931

Abstract

Banyak strategi yang dilakukan oleh stasiun televisi untuk memikat pemirsa dan pengiklan lewat tayangan program. Misalnya, strategi SCTV menayangkan sinetron Buku Harian Seorang Istri dan dilanjutkan dengan Love Story The Series pada saat prime time, sejak 12 Januari 2021. Menariknya sebagai sinetron baru kedua program ini berhasil masuk dalam sepuluh besar program televisi di Indonesia pada Januari 2021 dengan meraih rating dan share yang baik. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemrograman dan alur cerita di kedua sinetron, hingga disukai pemirsa dan pengiklan. Metode yang digunakan adalah analisis isi untuk mengidentifikasi hal-hal spesifik terkait pemrograman dan alur cerita pada masing-masing sinetron sebanyak dua puluh episode. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemrogram berhasil mempertahankan sebagian besar pemirsa untuk tetap menyaksikan Love Story The Series setelah melihat tayangan Buku Harian Seorang Istri. Hal spesifik yang dapat mengikat pemirsa untuk terus menyaksikan adalah tema pada alur cerita yang akrab dengan kehidupan mereka, tentang dendam kesumat dan percintaan. Juga didukung dengan promosi program sinetron tersebut. Ditemukan beberapa kemiripan pada dua sinetron tersebut, yaitu: (1) Pada saat awal alur cerita salah satu tokoh dipenjara karena kasus pembunuhan, (2) konflik pada alur cerita saling terkait di antara para tokoh seperti jaring laba-laba yang membentuk sebuah sirkuit cerita, dan (3) pengiklan dapat memasukkan pesan iklan produk mereka dalam alur cerita. 
Literasi Desa: Pelatihan Public Speaking Kepada Ibu-Ibu PKK Sebagai Tenaga Penyuluh Penanggulangan Banjir di Desa Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor Dewi Widowati; Rubiyanto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani (JPMM)
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi Bisnis Syariah Bina Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51805/jpmm.v2i1.52

Abstract

Seiring dengan datangnya musim hujan, banjir menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Indonesia. Tidak terkecuali masyarakat desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Daerah ini seringkali mengalami banjir setiap tahun. Hal ini mendorong Kepala Desa Bojong Kulur berusaha keras untuk menangani banjir dan juga menggiatkan ibu-ibu PKK untuk ikut membantu memberikan penyuluhan kepada warga mengenai banjir. Untuk itu Institut Komunikasi Dan Bisnis LSPR menjalin kerjasama dengan desa Bojong Kulur melalui pelatihan public speaking secara daring kepada ibu-ibu PKK sebanyak 36 (tiga puluh enam) peserta. Tujuan kegiatan ini agar ibu-ibu PKK lebih komunikatif dan mampu untuk menyampaikan informasi mengenai banjir kepada warga. Metode yang digunakan adalah komunikasi secara virtual dikarenakan masa pandemi COVID-19 belum sepenuhnya berakhir. Materi yang diberikan terkait proses komunikasi, dan simbol verbal maupun nonverbal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta sangat antusias mengikuti pelatihan dan pemahaman mereka tentang public speaking meningkat. Hal ini diketahui dari hasil jawaban pretest dan posttest serta diskusi dan praktik selama pelatihan. Pelatihan ini menyeleksi 4 (empat) peserta terbaik.
ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY EDU VISIT PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY AEROASIA, TBK Sella Lovityo Aulia; Chrisentia Flavia Dwianjani; rubiyanto rubiyanto
Commed : Jurnal Komunikasi dan Media Vol. 5 No. 1 (2020): Commed : Jurnal Komunikasi dan Media
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33884/commed.v5i1.2411

Abstract

PT Garuda Maintenance Facility, AeroAsia, Tbk (GMF) is a state-owned company engaged in the aircraft maintenance and repair service industry in Indonesia, or Maintenance, Repair, and Overhaul abbreviated as MRO. One of the activities carried out is Corporate Social Responsibility / CSR, which is named ‘edu visit’. Since 2002, edu visits have provided opportunities for the public, especially students and university students to visit GMF, who want to know about aerospace. The purpose of this study is to provide an overview to readers about the activity of edu visits, the constraints and solutions undertaken. The method used is qualitative with a descriptive approach. The data were obtained through interviews, observation, and documentation. Researchers use Legitimacy Theory and the concept of CSR to answer the research objectives. The results can be illustrated that the edu visit activity has been carried out by the company implementing the legitimacy effectiveness and the right CSR concept. External and internal obstacles can be resolved through communication and coordination with other divisions within the company. Keyword: Corporate Social Responsibility, Legitimacy Theory
STRATEGI MEMBIDIK KETERSEDIAAN AUDIENS DALAM INDUSTRI TELEVISI (Studi Deskriptif Tayangan Film India ANTV) Rubiyanto Rubiyanto
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 4, No 01 (2018): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 28/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.291 KB) | DOI: 10.30813/bricolage.v4i01.1654

Abstract

ABSTRACTThe success of ANTV captured the attention of the audience through the Indian Movie show influenced ANTV's position to television in the first rank. The television, which used to be in the last number among rival televisions, tried the first time to broadcast an Indian movie called Mahabharata, which had been successfully aired by TPI in the 1990s. The latest version of the Indian movie gets a great reception from the audience. This article aims to describe ANTV's strategy in the television industry through Indian movie to win the competition. According to Pringle and Starr (2006: 123-125), when planning a program to be aired, the television managers should pay attention to the nine factors, namely (1) Strength or Weakness of Competing Stations, (2) Building Audience Flow, (3) Building Audience Habit, (4) Available Audience, (5) Audience Interest, (6) Advertiser Interest, (7) Budget, (8) Inventory Program, and (9) Local Production Capabilities. The authors limit this study to the available audience and the scheme programing of ANTV. The research method used qualitative descriptive with data collection technique, consist of interview, observation, and documentation. Based on the results of research and data analysis can be concluded that the Indian movie impressions in accordance with the ANTV audience target, so this show succeeded in drawing the attention of the audience, and became the top program. Scheme of ANTV programs illustrate the suitability of the broadcast time slot division and the available audience. These two conclusions refer to Pringle and Starr's thoughts. ANTV's strategy review to win the competition in the television industry opens up a new idea. In this research describe not only on-air programs but also strengthened by off-air program.Keywords: Program, Indian Movie, ANTV, Available AudienceABSTRAKKeberhasilan ANTV merebut perhatian audiens melalui tayangan Film India memengaruhi posisi ANTV menjadi televisi di peringkat pertama. Televisi yang tadinya berada di nomor buncit di antara televisi saingan, mencoba kali pertama menayangkan film India berjudul Mahabharata, yang pernah sukses ditayangkan TPI tahun 1990-an. Versi terbaru film India ini mendapat sambutan luar biasa dari audiens. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan strategi ANTV dalam industri televisi melalui tayangan film India untuk memenangkan persaingan. Menurut Pringle dan Starr (2006:123-125), ketika merencanakan sebuah program yang akan ditayangkan hendaknya pengelola televisi memperhatikan Sembilan faktor, yaitu: (1) Strength or Weakness of Competing Stations, (2) Building Audience Flow, (3) Building Audience Habit, (4) Available Audience, (5) Audience Interest, (6) Advertiser Interest, (7) Budget, (8) Program Inventory, dan (9) Local Production Capabilities. Penulis membatasi kajian pada ketersediaan audiens (available audience) dikaitkan dengan daypart pada pola pemrograman ANTV. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data, terdiri dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa tayangan film India sesuai dengan target audiens yang diusung ANTV, sehingga tayangan iniberhasil menyedot perhatian penonton, dan menjadi program unggulan. Penjadwalan program acara di ANTV menggambarkan kesesuaian pembagian slot waktu siaran dan ketersediaan audiens. Kedua simpulan ini sesuai dengan pemikiran Pringle dan Starr. Kajian strategi ANTV untuk memenangkan persaingan dalam industri televisi ini membuka sebuah pemikiran baru, yaitu gambaran strategi yang tidak hanya terpaku pada tayangan on-air, namun juga diperkuat dengan kemasan program off-air.Kata kunci: Program, Film India, ANTV, Ketersediaan Audiens
Pengaruh Penggunaan Instagram terhadap Pembentukan Citra CNN Indonesia bagi Followers Rubiyanto Rubiyanto; Dwi Tri Yuliani
PRoMEDIA Vol 6, No 2 (2020): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v6i2.4338

Abstract

AbstractCompanies use Instagram accounts to communicate with the public, both internal and external public. Similarly the CNN Indonesia news media company. This company uses the Instagram account @cnnindonesia, in addition to being a means to communicate with followers, but also to shape the image of CNN Indonesia. The theory used in research, namely Joseph Walther's social information processing theory. The research methodology used is quantitative. While data collection using surveys through questionnaires, distributed to 100 respondents, who are followers of the Instagram account @cnnindonesia. The research findings state that there is a positive influence on the use of Instagram on the image of CNN Indonesia among followers, by 47.4%. It is recommended to account managers to optimally utilize the features available on Instagram @cnnindonesia, so that CNN Indonesia's image as a news media company in Indonesia can be realized more quickly.Keywords: Instagram, Image, CNN Indonesia, Social Information Processing Theory.AbstraksiPerusahaan biasanya menggunakan akun Instagram untuk melakukan komunikasi dengan publiknya, baik publik internal ataupun eksternal. Begitu pula perusahaan media berita CNN Indonesia. Perusahaan ini menggunakan akun Instagram @cnnindonesia, selain sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan followers, tetapi juga untuk membentuk citra CNN Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh penggunaan Instagram terhadap pembentukan citra CNN Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian, yaitu teori pemrosesan informasi sosial Joseph Walther. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Sedangkan pengumpulan data menggunakan survei melalui kuesioner, disebarkan kepada 100 responden, yang merupakan followers akun Instagram @cnnindonesia. Temuan penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan Instagram terhadap citra CNN Indonesia bagi followers, sebesar 47,4%. Disarankan kepada pengelola akun untuk lebih optimal memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia di Instagram @cnnindonesia, agar lebih cepat terwujud citra CNN Indonesia sebagai perusahaan media berita di Indonesia.Kata kunci: Instagram, Citra Perusahaan, CNN Indonesia
Komodifikasi Dangdut Empat Generasi di Televisi: (Analisis Perluasan Pasar Media) RUBIYANTO
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 8 No. 1 (2020): Lontar: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.429 KB) | DOI: 10.30656/lontar.v8i1.1546

Abstract

The aim of this study is to provide readers insight into the practice of capitalism in the television industry, as their efforts seek profits through the expansion of the media market. Especially the practice of capitalism, which is represented by television content creators, in commodifying dangdut through program that are aired. To facilitate analysis, the author divides the study into four generations, namely monopoly, oligopoly, monopolistic compet ition, and perfect competition, which is related to the audience market and the advertiser's market. The approach used is qualitative with a critical paradigm, and historiography method. Data from interviews result of informants involved in the dangdut industry on television, participation observation, personal source documentation and the internet, the authors of the analysis to answer the purpose of this study. The result was found that in diffrent ways in each generation, dangdut as a culture of society was made commodity by television capitalists. The way through various genres of programs that are aired, they are looking for profits to expand the audience market and advertisers. Not only that, they also use television to spread their influence in society, to maintain their dominant position in the social order.
Adaptasi Interaksi Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Isyarat Indonesia di Pusbisindo Jakarta rubiyanto rubiyanto; Cindy Clara
Nyimak: Journal of Communication Vol 3, No 1 (2019): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.534 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v3i1.1226

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memberikan pemahaman tentang adaptasi interaksi antara guru tuli dan murid mendengar, pada kegiatan belajar mengajar bisindo di Pusbisindo, Jakarta. Adapun masalah yang dikaji: 1) Bagaimana persyaratan, harapan, dan keinginan dalam adaptasi interaksi antara guru tuli dan murid mendengar, pada kegiatan belajar mengajar bisindo di Pusbisindo? 2) Bagaimana pola interaksi antara guru tuli dan murid mendengar berdasarkan posisi interaksi dan perilaku aktual, yang terdapat pada kegiatan belajar mengajar bisindo di Pusbisindo? Penulis menggunakan Teori Adaptasi Interaksi Judee Burgoon. Teori ini memberi penjelasan lebih komprehensif tentang interpersonal adaptasi dan proses interaksi diadik dengan penekanan pada pengaruh biologis dan sosiologis individu. Terdapat sembilan prinsip panduan dan lima konsep dasar dalam teori ini. Metode yang digunakan, yaitu  kualitatif dengan triangulasi: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) bahwa antara guru tuli dan siswa mendengar ada kebutuhan bersama, yaitu untuk dapat berkomunikasi dengan orang tuli (persyaratan); (2) ada pola interaksi ketika kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung (harapan); dan (3) guru tuli dan murid mendengar bahwa mereka memiliki kesamaan untuk memahami keinginan (keinginan). Sementara itu, posisi interaksi dan perilaku aktual yang terkait dengan persyaratan, harapan dan keinginan menunjukkan bahwa apa yang dibutuhkan lebih diperhatikan daripada yang diharapkan atau diinginkan.Kata Kunci: Interaksi adaptasi, bahasa isyarat Indonesia (bisindo), komunikasi nonverbal The purpose of this study is to provide an understanding of the interaction adaptation between deaf teachers and student hears, in learning activities to teach bisindo at Pusbisindo, Jakarta. The problems studied: 1) How do requirements, expectations, and desires in the interaction adaptation between deaf teachers and student hears, in the teaching activities of bisindo at Pusbisindo? 2) How does the pattern of interaction between deaf teachers and student hears based on the position of interaction and actual behavior, which is found in the teaching activities of bisindo at Pusbisindo? The author uses the Judee Burgoon Interaction Adaptation Theory. This theory provides a more comprehensive explanation of interpersonal adaptation and dyadic interaction processes with an emphasis on individual biological and sociological influences. There are nine guiding principles and five basic concepts in this theory. The method used is qualitative with triangulation: interviews, observation, and documentation. The results of the study show (1) that between teachers are deaf and students hear there is a common need, namely to be able to communicate with deaf people (requirements); (2) there is a pattern of interaction when teaching and learning activities can take place (hope); and (3) both deaf and pupil teachers hear that they have something in common to understand wants (desires). Meanwhile, the position of interactions and actual behavior related to requirements, expectations and desires shows that what is needed is more attention than expected or desired.Keywords: Adaptation interaction, Indonesian sign language (bisindo), nonverbal communication
PERAN BADAN EKONOMI KREATIF DALAM MENGOMUNIKASIKAN NATION BRANDING BATIK INDONESIA PADA LIBERTY FAIRS Leola Chandra; Rubiyanto Rubiyanto
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jikq.v5i1.135

Abstract

Sejak dipatenkannya batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO pada 2009, batik menjadi salah satu identitas nation branding Indonesia. Bluesville menjadi salah satu dari empat brand yang berhasil terpilih oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)—Kemenparekraf—untuk mengikuti pameran Liberty Fairs di Amerika Serikat. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis peran Bekraf dalam mengomunikasikan nation branding batik Indonesia di Amerika Serikat melalui brand Bluesville. Pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif dengan paradigma post-positivistik. Teknik triangulasi data dipakai untuk menganalisis hasil wawancara dengan mantan kepala Bekraf dan co-founder Bluesville (data primer), dan observasi, dokumentasi, media sosial, dan situs berita (data sekunder). Kemudian data dianalisis menggunakan competitive identity hexagon yang terdiri dari aspek culture, policy, brands, people, tourism, dan investment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Bluesville sebagai media komunikasi Bekraf untuk terlaksananya nation branding budaya batik Indonesia di pameran Liberty Fairs sangat efektif. Bekraf memiliki peran sebagai kurator dan fasilitator dalam mengirimkan brand lokal ke pameran internasional. Selain itu, peran Bekraf ini juga mencakup keenam aspek competitive identity yang juga mampu meningkatkan kapasitas dan kompetensi brand lokal bersaing di pasar global untuk jangka panjang. Oleh karena itu, upaya ini harus dilanjutkan oleh Bekraf pada pameran berikutnya, dan disarankan untuk mempertimbangkan keikutsertaan batik pada pameran sejenis dan lainnya.
PERSONAL BRANDING BARBIE KUMALASARI UNTUK MERAIH POPULARITAS MELALUI INSTAGRAM Rubiyanto Rubiyanto; Meisianita Fildyanti
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Volume 20, No. 1 June 2021
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v20i1.1253

Abstract

Kumalasari's personal branding efforts through instagram @barbiekumalasari often get harsh comment, bullying, and negative stigma from followers. In fact, it made her known and gained popularity. The purpose of this study was to analyze the Kumalasari personal brand through content on Instagram account @barbiekumalasari, as a form of personal branding to gain popularity. The author uses qualitative methods with an interpretive paradigm, and an intrinsic case study approach. The results showed that the uploaded content has met the ten guidelines for forming a personal brand, as a form of personal branding put forward by Keller, Parameswaran, and Jacob. Even though the content received positive and negative comments from followers, Kumalasari was able to gain popularity. In fact, she was given the title “Ratu Halu” because she identified herself with a Barbie doll as a form of strong personal brand. The personal brand that is attached to Kumalasari is a unique and different identity in the minds of followers, society, and media, which leads to the creation of popularity. In this study, the authors interpreted the new concept of Kumalasari as a 'Halu Barbie'