Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Representasi pesan lingkungan dalam Sexy Killers Muhammad Ariq Anhasdio Faiz; Aceng Abdullah; Rangga Saptya Mohamad Permana
ProTVF Vol 5, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ptvf.v5i2.30681

Abstract

Sexy Killers merupakan sebuah film dokumenter mengenai dampak dari penggunaan PLTU dan permasalahan lingkungannya. Penelitian pada artikel ini bertujuan untuk mengetahui representasi pesan lingkungannya melalui analisis dampak, sisi pesan dampak, tendensi pesan, fungsi komunikasi lingkungan yang digunakan, dan penggunaan critical rhetoric. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode penelitian deskriptif dengan menganalisis isi. Hasil penelitian menunjukkan dampak biologis pada unit sosial individu paling banyak dimunculkan sebanyak 40,54 persen adegan, sedangkan pada unit sosial masyarakat yang paling banyak adalah dampak lingkungan hidup yakni sebanyak 70,27 persen adegan. Sisi pesan paling banyak dimunculkan berupa satu sisi pesan sebanyak 91,89 persen adegan. Tendensi pesan paling banyak memiliki tendensi pesan negatif dengan porsi 91,89 persen adegan. Sexy Killers memiliki kedua fungsi komunikasi lingkungan yakni pragmatic dan constitutive yang ada dalam 95 persen adegan. Selain itu, Sexy Killers merupakan film dokumenter yang memuat critical rhetoric karena terdapat tindakan mengkritisi kebijakan penggunaan batu bara sebagai sumber energi pembangkit listrik dan penggunaan PLTU dalam 94,59 persen adegan. Hadirnya Sexy Killers membuktikan usaha pelestarian lingkungan. Hal ini tidak terbatas pada film yang mengandung critical rhetoric saja, namun dengan adanya film tersebut diharapkan mampu menjadi pemicu untuk menyadarkan khalayak dalam melestarikan alam di sekitar kita dengan turut berkontribusi untuk mengurangi penggunaan sumber energi batu bara dan kemudian mulai mengganti dengan energi surya yang lebih ramah lingkungan.