Parlindungan Manik
Departement Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisa Stabilitas Dan Olah Gerak TK. Permata Barito 460 DWT Setelah Penambahan Crawler Crane Dengan Variasi Posisi Sudut Angkat dan Rotasi Najma Hozilah; Parlindungan Manik; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stabilitas kapal adalah kemampuan kapal untuk kembali keposisi semula setelah mengalami oleng. Stabilitas merupakan hal yang penting dalam perencanaan pembangunan dan pengoperasian kapal, karena dapat berpengaruh pada keselamatan penumpang, muatan dan kapal itu sendiri. [1] Salah satu appendage pada TK. Permata Barito 460 DWT adalah crane. tujuan dari penambahan crane tersebut untuk memaksimalkan pengambilan batu bara yang tersisa pada Tongkang yang akan dipindahkan ke mother vessel yaitu dengan menambahkan crawler crane pada deck barge. Dalam penelitian ini, akan dianalisa pengaruh penambahan crawler crane dengan penempatan posisi sudut rotasi dan sudut angkat yang terbaik untuk stabilitas kapal dan olah gerak yang memenuhi kriteria. Metode penelitian ini adalah menganalisa data yang ada menggunakan Software Maxsurf Stability dan Maxsurf Motion. Setelah penambahan crawler crane dilakukan perhitungan analisa stabilitas pada 5 model 13 kondisi, maka didapatkan hasil dengan variasi posisi sudut rotasi dan sudut angkat crane pada kondisi equilibrium kritis yaitu saat posisi sudut rotasi  dan . Dimana kedua sudut rotasi tersebut memiliki titik equilibrium yang tidak sesuai dengan kriteria apabila beban angkat crane sebesar 55 Ton. Untuk mencapai titik equilibrium yang sesuai dengan aturan IMO MSC.267(85) Code on intacts stability Part B For Pontoons maka perlu adanya pengurangan beban angkat dari 55Ton menjadi 31,70 Ton. Sedangkan, perhitungan olah gerak kapal didapatkan RAO tertinggi heave  pada sudut masuk , rolling pada 900 (Beam) , 1350 (Bow Quartering) dan 1800 (Head) tampak sama, dan untuk RAO pitching kedua tertinggi terdapat pada sudut 900 (Beam). Semua kondisi tersebut memiliki hasil yang telah memenuhi kriteria penerimaan olah gerak kapal.