Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : TRIAGE

Hubungan Tingkat Nyeri Post Sectio Caesarea Dengan Kualitas Tidur Pasien Postpartum Devi Permata Sari; Chori Elsera; Arlina Dhian Sulistyowati
TRIAGE Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/triage.v9i2.599

Abstract

Gangguan tidur sering terjadi pada pasien postpartum dengan sectio caesarea (SC). Gangguan tidur ini kemungkinan dapat dipengaruhi oleh intensitas nyeri luka section. Dampak nyeri pada aktivitas sehari-hari diantaranya efek terhadap pola tidur, nafsu makan, konsentrasi, serta status emosional pasien. Masa nifas berkaitan dengan gangguan pola tidur, tiga hari pertama setelah melahirkan merupakan hari yang sulit bagi ibu karena persalinan dan kesulitan beristirahat. Penyebab kesulitan tidur diantaranya nyeri luka, rasa tidak nyaman di kandung kemih, serta gangguan bayi sehingga dapat mempengaruhi daya ingat dan kemampuan psikomotor. Pola tidur akan kembali normal dalam 2-3 minggu setelah persalinan. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tingkat nyeri dengan kualitas tidur ibu post partum SC di RSU Islam Klaten. Desain penelitian ini adalah kuantitatif korelasional menggunakan pendekatan crosssectional. Populasi ibu post sectio caesarea di RSU Islam Klaten bulan Juli Tahun 2022 sebanyak 33, dengan teknik total sampling didapatkan 33 responden. Instrumen penelitian menggunakan NRS untuk intensitas nyeri dan PSQS untuk kualitas tidur. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan kendall tau. Hasil penelitian menunjukkan rerata umur responden 29,9697 tahun, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, paritas primigravida dan frekuensi SC dengan rerata 1,3636 kali. Tingkat nyeri responden sebagian nyeri sedang dan kualitas tidur sebagian besar baik. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan tingkat nyeri dengan kualitas tidur pasien post SC di RSU Islam Klaten dengan nilai p value = 0,000.
STUDI INVESTIGASI MALNUTRISI PADA LANSIA Istianna Nurhidayati; Chori Elsera; Marwanti; Romadhani Tri Purnomo; Agus Murtana
TRIAGE Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/triage.v10i1.682

Abstract

Latar Belakang : Lansia (lanjut usia) tahap akhir perkembangan dalam dunia kehidupan manusia yang ditandai dengan kemunduran dari aspek fisik, biologis, psikologis, ekonomi dan sosial. Status nutrisi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan antara status gizi baik, kurang dan lebih. Meningkatnya populasi lansia mengakibatkan munculnya bebagai masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh gaya hidup, faktor genetik, usia, jenis kelamin. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi malnutrisi pada lansia di desa Brangkal Metode : Desain penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi penelitian adalan lansia dengan jumlah 494 lansia yang ada di Desa Brangkal Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 84 responden yang terdiri dari lansia yang berumur ≥ 60 tahun. Teknik sampling yang digunakan menggunakan metode cluster random sampling. Instrumen penelitian menggunakan instrument MNA (Mini Nutrional Assessment). Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan kendal tau. Hasil Dan Pembahasan : Hasil penelitian diperoleh berdasarkan usia mayoritas berada pada usia Elderly yaitu usia 60-74 tahun 61,9%. Jenis kelamin mayoritas perempuan yaitu 43 lansia (51,2%). Status nutrisi lanisa yang berisiko mengalami malnutrisi 65,5%. Teridentifikasi sebanyak 11,9% lansia mengalami malnutrisi. Hubungan jenis kelamin dengan status nutrisi lansia menunjukkan nilai p sebesar 0,022 (p<0,05). Umur dengan status nutrisi lansia menunjukkan nilai p sebesar 0,010 ( p<0,05). Kesimpulan : Status nutrisi lanisa mayoritas berisiko mengalami malnutrisi, sehingga perlu dilakukan pencegahan supaya lansia tidak mengalami malnutrisi . Ada hubungan yang signifikan jenis kelamin dan umur dengan status nutrisi lansia di desa Brangkal