Priyo Nugroho
Departemen Teknik Sipil Jl.Prof.Ir. Soedarto, Tembalang Semarang. 50275

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERENCANAAN PERLINDUNGAN PANTAI TANJUNG NIPAH KALIMANTAN TENGAH Muhammad Noer Ichsan; Vira Anesya; Priyo Nugroho; Hari Nugroho
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1482.334 KB)

Abstract

Permasalahan yang terjadi pada wilayah pesisir Pantai Tanjung Nipah meliputi mundurnya garis pantai, sedimentasi pada Muara Sungai dan kerusakan konstruksi bangunan pengaman pantai eksisting berupa jetty. Permasalahan tersebut diakibatkan tingginya gelombang. Penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk memodelkan dan merencanakan pengaman pantai yang tepat terhadap bahaya erosi dan pengendalian sedimentasi muara sungai di Pantai Tanjung Nipah. Wilayah pantai yang direncanakan yaitu sekitar 1,2 km termasuk area muara Sungai. Hasil analisis dari data angin yang diolah selama 23 tahun didapat angin dominan dari arah selatan dengan prosentase kejadian 29,43%. Tinggi gelombang pecah yang didapat dari gelombang representatif yaitu 0,6 m dan dari gelombang signifikan yaitu 2,1 m. Pengolahan data pasang surut menggunakan metode admiralty. Kemudian dilakukan pemodelan arus pantai dan pasang surut menggunakan aplikasi MIKE 21 Flow Model FM dan pemodelan perubahan garis pantai menggunakan aplikasi GENESIS (Generalized Model For Simulating Shoreline Change). Berdasarkan analisis perhitungan dan pemodelan disimpulkan bahwa bangunan perlindungan pantai yang dipilih yaitu jetty dan breakwater. Jetty yang direncanakan terbagi menjadi dua yaitu pada sisi timur dengan kedalaman 0,8 m – 1,1 m dan 1,1 m – 1,8 m dan sisi barat dengan kedalaman 0,8 m – 1,1 m. Breakwater direncanakan total 5 buah dengan panjang masing-masing 50 m, jarak antar breakwater 100 m, dan jarak dari garis pantai 100 m.
PERENCANAAN DERMAGA KAPAL PERINTIS DI PULAU KURUDU, PAPUA Agung Adyawardhana; Laras Atikasari; Priyo Nugroho; Ilham Nurhuda
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.118 KB)

Abstract

Transportasi merupakan sarana yang penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian dan perkembangan di suatu wilayah. Pulau Kurudu yang terletak di Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua adalah salah satu pulau yang belum memiliki sarana perhubungan laut yang memadai. Hal ini menjadi salah satu penghambat perkembangan ekonomi yang perlu diperhatikan. Dalam rangka menunjang perkembangan ekonomi di Pulau Kurudu maka perlu dilakukan pembangunan maupun peningkatan fasilitas dermaga untuk menunjang pelayanan transportasi laut di daerah tersebut. Dermaga kapal perintis ini dibangun di sisi Timur Laut Pulau Kurudu. Perencanaan dermaga ini menggunakan data gelombang dengan periode ulang 50 tahun dan data pasang surut selama 31 hari yang dianalisis dengan metode admiralty. Pemodelan gelombang dilakukan dengan program Mike21. Data kapal terbesar yang rutenya melewati Pulau Kurudu, yaitu kapal dengan bobot 2000 GT digunakan sebagai acuan dalam menentukan dimensi dermaga. Dalam perencanaan struktur dermaga ini, sistem struktur dianalisis dengan menggunakan program SAP2000 dengan model 3D. Dari hasil perencanaan layout ditentukan panjang jetty head 84 m dengan lebar 8 m yang dihubungkan dengan trestle sepanjang 148 m dan lebar 6 m, serta causeway dengan panjang 28 m dan lebar 6 m.
PERENCANAAN DERMAGA KAPAL PERINTIS DI PULAU WAKDE, PAPUA Ambarisqia Dining Dwifa; Hanzalah Noufal; Priyo Nugroho; Hardi Wibowo
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.961 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan (Archipelago Country) terbesar di dunia. Negara kepulauan ini memiliki lebih dari 17.000 pulau di mana sekitar 92 pulau merupakan pulau terluar di Indonesia. Salah satu pulau terluar adalah Pulau Wakde di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Pulau Wakde memiliki potensi di sektor hasil laut dan sektor pariwisata berupa wisata sejarah dan bahari. Namun saat ini sarana dan prasarana di Pulau Wakde masih tergolong tertinggal. Hal tersebut mengakibatkan aktivitas sosial, perekonomian, dan pariwisata Pulau Wakde kurang berkembang secara optimal. Pembangunan Dermaga Perintis Wakde merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Dermaga kapal perintis ini dibangun di sisi barat daya Pulau Wakde. Perencanaan dermaga ini menggunakan data gelombang dengan periode ulang 50 tahun dan data pasang surut selama 15 hari yang dianalisis dengan metode admiralty. Pemodelan gelombang dilakukan dengan program Mike21. Kapal dengan bobot 200 DWT merupakan kapal rencana. Dalam perencanaan struktur dermaga ini, sistem struktur dianalisis dengan menggunakan program SAP2000 dengan model 3D. Layout jettyhead direncanakan dengan panjang 60 m dengan lebar 8 m yang dihubungkan dengan trestle sepanjang 19 m dan lebar 6 m, serta causeway dengan panjang 15 m dan lebar 6 m. Dari hasil analisis struktur dan perhitungan direncanakan balok dengan dimensi 40×60 cm, plat lantai dengan tebal 300 mm, pile cap dengan tebal 800 mm, dan tiang pancang dengan diameter luar 40 cm dan tebal 17 mm. Sedangkan hasil perencanaan untuk causeway, menggunakan struktur pemecah gelombang sisi miring dengan berat batuan berkisar antara 55-60 kg.Pada perencanaan struktur sandar, yang digunakan adalah fender V 150–2000L serta struktur tambat yang dipakai adalah bitt dengan kapasitas 25 ton. Biaya pembangunan dermaga ini sebesar Rp 30.880.929.000,00.
PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN RAKYAT SAMBER, PAPUA Clara Devina; Bondan Kristi; Priyo Nugroho; Sriyana Sriyana
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.315 KB)

Abstract

Transportasi laut merupakan sarana penting dalam menunjang perekonomian dan pemerataan kesejahteraan masyarakat di wilayah-wilayah terpencil di Indonesia. Samber yang terletak di Disitrik Yendidori, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua adalah salah satu daerah yang belum memiliki sarana perhubungan laut yang memadai. Hal ini menjadi salah satu penghambat perkembangan ekonomi yang perlu diperhatikan. Dalam rangka menunjang perkembangan ekonomi di Samber, maka perlu dilakukan perencanaan dan pembangunan fasilitas pelabuhan untuk menunjang pelayanan transportasi laut di daerah tersebut. Dermaga Pelabuhan Rakyat ini dibangun di sisi selatan Samber. Perencanaan dermaga tersebut menggunakan data angin tahun 1999-2017 dengan metode peramalan gelombang SMB, data gelombang dengan periode ulang 50 tahun dan data pasang surut selama 29 hari yang dianalisis menggunakan metode Admiralty. Pemodelan gelombang dilakukan dengan program Mike21. Data kapal pelayaran rakyat yang digunakan untuk perencanaan dermaga, yaitu kapal ikan dengan bobot 100 GT digunakan sebagai acuan dalam menentukan dimensi dermaga. Dalam perencanaan struktur dermaga ini, perhitungan struktur dianalisis dengan menggunakan program SAP2000. Perhitungan untuk perencanaan pondasi menggunakan metode Meyerhof, Vesic dan Brom. Dari hasil perencanaan layout ditentukan panjang pier 51 m dengan lebar 7 m yang dihubungkan dengan trestle sepanjang 65 m dengan lebar 5 m, serta causeway dengan panjang 3 m dan lebar 5 m. Dari hasil analisis struktur dan perhitungan direncanakan balok dengan dimensi 300 x 500 mm, plat lantai dengan tebal 300 mm, pile cap dengan tebal 800 mm, dan tiang pancang menggunakan pipa baja JIS A5525 SKK490 dengan diameter luar 350 mm. Sedangkan hasil perencanaan untuk causeway, menggunakan 2 lapis struktur rubble mound dengan berat batuan berkisar 17,7 kg. Pada perencanaan struktur sandar, yang digunakan adalah fender SLP Type V 150H 2000L, serta struktur tambat yang dipakai adalah bollard dengan kapasitas 15 ton. Biaya yang direncanakan untuk pembangunan dermaga Samber yaitu sebesar Rp. 13.403.064.000,00.
PERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI BARON YOGYAKARTA As'ad Izul Falah; Akhmad Khirzy Mawarid; Priyo Nugroho; Hari Nugroho
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK            Gelombang swell yang terjadi pada daerah Samudera Hindia, menyebabkan kerusakan pada fasilitas pariwisata dan mundurnya garis pantai pada pantai Baron.            Pantai Baron sangat memerlukan bangunan pelindung pantai untuk mengurangi dampak gelombang swell yang masuk ke daerah pesisir pantai. Dari analisis, didapat gelombang dominan dari arah Selatan dengan tinggi gelombang signifikan 1,284 m dan tinggi gelombang pecah sebesar 1,408 m pada kedalaman 1,6 m. Di samping itu, dengan mengamati karakteristik wilayah pantai Baron, maka dipilih perlindungan pantai yang akan digunakan adalah tipe shore-connected breakwater.            Breakwater yang direncanakan tersusun dari kombinasi batu pecah dan tetrapod. Lapis inti  menggunakan batu pecah dengan dimensi  diameter 4-13 cm, lapis kedua menggunakan batu pecah dengan dimensi diameter 32-36 cm dan lapis luar breakwater menggunakan tetrapod dengan berat butir 500 kg, mutu f’c=26,4 MPa (K300) slump 12±2 cm. Panjang breakwater rencana 250 m dengan tinggi breakwater 3,4 m dan elevasi mercu +2,452 m. Pelaksanaannya direncanakan selama 37 minggu dengan biaya sebesar Rp 12.478.400.000,00. 
PERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI BARON YOGYAKARTA As'ad Izul Falah; Akhmad Khirzy M; Priyo Nugroho; Hari Nugroho
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK            Gelombang swell yang terjadi pada daerah Samudera Hindia, menyebabkan kerusakan pada fasilitas pariwisata dan mundurnya garis pantai pada pantai Baron.            Pantai Baron sangat memerlukan bangunan pelindung pantai untuk mengurangi dampak gelombang swell yang masuk ke daerah pesisir pantai. Dari analisis, didapat gelombang dominan dari arah Selatan dengan tinggi gelombang signifikan 1,284 m dan tinggi gelombang pecah sebesar 1,408 m pada kedalaman 1,6 m. Di samping itu, dengan mengamati karakteristik wilayah pantai Baron, maka dipilih perlindungan pantai yang akan digunakan adalah tipe shore-connected breakwater.            Breakwater yang direncanakan tersusun dari kombinasi batu pecah dan tetrapod. Lapis inti  menggunakan batu pecah dengan dimensi  diameter 4-13 cm, lapis kedua menggunakan batu pecah dengan dimensi diameter 32-36 cm dan lapis luar breakwater menggunakan tetrapod dengan berat butir 500 kg, mutu f’c=26,4 MPa (K300) slump 12±2 cm. Panjang breakwater rencana 250 m dengan tinggi breakwater 3,4 m dan elevasi mercu +2,452 m. Pelaksanaannya direncanakan selama 37 minggu dengan biaya sebesar Rp 12.478.400.000,00.