Sriyana Sriyana
Departemen Teknik Sipil Jl.Prof.Ir. Soedarto, Tembalang Semarang. 50275

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

RESTORASI SUNGAI DOMBO SAYUNG STA 0+000 – 3+800 KABUPATEN DEMAK Mayasari Mayasari; Riris Dwi Astuti; Sri Sangkawati; Sriyana Sriyana
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang terjadi pada daerah disekitar wilayah Sungai Dombo Sayung adalah banjir akibat rob dan pendangkalan sungai serta alur sungai yang dijadikan tempat parkir nelayan masyarakat kecamtan Sayung tidak tertata dengan baik. Perencanaan restorasi Sungai Dombo Sayung bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai debit banjir rencana, dimensi penampang efektif sungai, mewujudkan restorasi dari segi morfologi dan sosial ekonomi. Debit banjir rencana dihitung dari DAS Dombo Sayung dengan metode Haspers, Melchior dan Rasional ditambah dengan debit banjir yang masuk ke hulu Sungai Dombo Sayung melalui pintu Bendung Pucanggading, kemudian hasil ketinganya diambil yang terbesar dan dilakukan running dengan aplikasi HEC-RAS untuk mengetahui apakah kapasitas sungai mampu menampung debit banjir rencana. Berdasarkan hasil analisa menggunakan software HEC-RAS dengan nilai debit kala ulang 100 tahun total sebesar 749,19 m3/dt pada STA 8+800 – 0+000 elevasi air lebih tinggi dari elevasi tanggul. Penampang sungai yang sudah direncanakan, dicek kestabilan lerengnya menggunakan aplikasi Geostudio Slope W/ dan kemiringan lereng sungai cukup stabil dengan nilai FS 1,134. Hasil perencanaan yaitu dilakukan pengerukan sedalam ± 1,5 m, kemiringan dasar sungai rencana 0,000016,  perbandingan lereng sungai 1:2 dan tinggi jagaan tidak kurang dari 0,7 m. Restorasi dari segi sosial ekonomi direncanakan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar dan daerah dengan direncanakan pariwisata di alur sungai Dombo Sayung STA 0+000 ( Pantai Morosari ) hingga STA 3+800 ( Desa Bedono ). Perencanaan dermaga wisata, dermaga nelayan dan jalur pelayaran kapal dilakukan pada STA 0+800 – 0+000. Rencana anggaran biaya untuk melaksanakan restorasi Sungai Dombo Sayung yaitu sebesar Rp. 58.710.504.000,-.
ANALISIS KINERJA DERMAGA 3 PELABUHAN CITRANUSA KABIL, BATAM Harry J Pangaribuan; Resi Ayu Agettis; Slamet Hargono; Sriyana Sriyana
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBatam merupakan suatu daerah atau kawasan yang potensial untuk dapat dikembangkan. Sehingga untuk kepentingan industri dan ekonomi Pemerintah Indonesia menetapkan Batam menjadi kawasan perdagangan bebas (free trade zone) dan pelabuhan bebas (free port). Otorita Batam sebagai lembaga pusat pemerintahan di Batam memberikan hak pengelolaannya kepada PT Sarana Citranusa Kabil dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 261 tahun 2005 tentang Pengoperasian Pelabuhan Umum Kawasan Industri Kabil yang berlokasi di Desa Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.Evaluasi dilakukan dengan melakukan analisis data lalu lintas kapal dan bongkar muat barang pada tahun 2010 hingga tahun 2016, untuk mendapatkan nilai berth occupancy ratio (BOR), berth throughput (BTP) dan kapasitas alat yang ada di dermaga 3. Hasil analisis data selama peneltian diperoleh bahwa nilai BOR (berth occupancy ratio) bulanan terkecil 1,60% dan terbesar adalah 67,41% di mana nilai ini telah melebihi nilai BOR UNCTAD, akan tetapi masih di bawah standar nilai BOR Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: UM.002/38/18/DJPL-11. Untuk barang yang lewat dermaga (BTP/berth throughput) 1.763,07 ton/meter/bulan dan kapasitas alat 614.892,19 ton/bulan. Berdasarkan analisis regresi arus kedatangan kapal dan arus barang pada dermaga 3 menunjukkan penurunan, hal ini dapat disimpulkan bahwa fasilitas dermaga 3 sudah cukup untuk dapat melayani arus barang dan kedatangan kapal yang ada.
PERENCANAAN SUBMERGED DAN NON SUBMERGED BREAKWATER UNTUK PENANGANAN ABRASI, DI PANTAI MOROSARI DEMAK Zhafarina Hafizha Kautsar; Tubagus Nauval Dzaki; Sriyana Sriyana; Slamet Hargono
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Perubahan garis pantai dapat disebabkan oleh faktor alam maupun ulah manusia. Pantai Morosari Demak salah satu pantai yang mengalami abrasi disetiap tahunnya sehingga menenggelamkan pemukiman warga serta ekosistem mangrove. Tujuan dari perencanaan bangunan pelindung pantai ini adalah mengembalikan daratan pantai beserta eksistensi dari mangrove yang tenggelam akibat abrasi dengan merencanakan bangunan pelindung pantai. Bangunan pelindung pantai inilah yang nantinya berfungsi untuk meredam energi gelombang dan membuat garis pantai maju akibat sedimentasi. Dari analisa windrose dengan data angin selama 10 tahun 5 bulan (2007 - Bulan Mei 2017) diketahui arah angin dominan berasal dari barat laut. Gelombang rencana menggunakan periode ulang 25 tahun. Simulasi terhadap tinggi gelombang dan periode gelombang maksimum menggunakan program Mike21. Perbandingan perubahan garis pantai sebelum dan sesudah adanya bangunan pantai menggunakan program Genesis. besarnya deformasi bangunan pelindung pantai menggunakan program Plaxis. Besarnya kedalaman cerucuk bambu pada bangunan pelindung pantai menggunakan program Foundation Pro V1. Perencanaan bangunan pelindung pantai berupa bangunan submerged dan non submerged breakwater yang ditempatkan rangkap pada dua lokasi, yaitu dari arah barat laut garis pantai sebagai lokasi 1 dan dari arah barat daya garis pantai sebagai lokasi 2. Susunan lapisan dari yang paling bawah sampai ke lapisan yang paling atas pada bangunan pelindung pantai submerged dan non submerged breakwater adalah lapisan geoteknik berupa cerucuk bambu dengan kedalaman 12 m untuk non submerged breakwater dan kedalaman 20 m untuk submerged breakwater, matras bambu dengan tebal 3 lapisan atau setebal 0,5 m, lapisan geogrid setebal 20 cm; dilanjutkan pada lapisan diatasnya terdapat tumpukan batu mulai dari lapisan inti dan berm kaki, untuk lapis lindung kedua dari kedua bangunan tersebut menggunakan tumpukan batu kasar dengan berat 50 kg per butir, pada lapisan yang paling atas terdapat lapis lindung luar menggunakan struktur tetrapod dengan berat 500 kg per butir. Rekapitulasi rencana anggaran biaya untuk pembangunan submerged dan non submerged breakwater pada lokasi 1 sebesar Rp. 71.252.574.500, sedangkan rekapitulasi rencana anggaran biaya untuk pembangunan submerged dan non submerged breakwater pada lokasi 2 sebesar Rp. 30.727.219.500.
PERENCANAAN DERMAGA PELABUHAN RAKYAT SAMBER, PAPUA Clara Devina; Bondan Kristi; Priyo Nugroho; Sriyana Sriyana
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.315 KB)

Abstract

Transportasi laut merupakan sarana penting dalam menunjang perekonomian dan pemerataan kesejahteraan masyarakat di wilayah-wilayah terpencil di Indonesia. Samber yang terletak di Disitrik Yendidori, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua adalah salah satu daerah yang belum memiliki sarana perhubungan laut yang memadai. Hal ini menjadi salah satu penghambat perkembangan ekonomi yang perlu diperhatikan. Dalam rangka menunjang perkembangan ekonomi di Samber, maka perlu dilakukan perencanaan dan pembangunan fasilitas pelabuhan untuk menunjang pelayanan transportasi laut di daerah tersebut. Dermaga Pelabuhan Rakyat ini dibangun di sisi selatan Samber. Perencanaan dermaga tersebut menggunakan data angin tahun 1999-2017 dengan metode peramalan gelombang SMB, data gelombang dengan periode ulang 50 tahun dan data pasang surut selama 29 hari yang dianalisis menggunakan metode Admiralty. Pemodelan gelombang dilakukan dengan program Mike21. Data kapal pelayaran rakyat yang digunakan untuk perencanaan dermaga, yaitu kapal ikan dengan bobot 100 GT digunakan sebagai acuan dalam menentukan dimensi dermaga. Dalam perencanaan struktur dermaga ini, perhitungan struktur dianalisis dengan menggunakan program SAP2000. Perhitungan untuk perencanaan pondasi menggunakan metode Meyerhof, Vesic dan Brom. Dari hasil perencanaan layout ditentukan panjang pier 51 m dengan lebar 7 m yang dihubungkan dengan trestle sepanjang 65 m dengan lebar 5 m, serta causeway dengan panjang 3 m dan lebar 5 m. Dari hasil analisis struktur dan perhitungan direncanakan balok dengan dimensi 300 x 500 mm, plat lantai dengan tebal 300 mm, pile cap dengan tebal 800 mm, dan tiang pancang menggunakan pipa baja JIS A5525 SKK490 dengan diameter luar 350 mm. Sedangkan hasil perencanaan untuk causeway, menggunakan 2 lapis struktur rubble mound dengan berat batuan berkisar 17,7 kg. Pada perencanaan struktur sandar, yang digunakan adalah fender SLP Type V 150H 2000L, serta struktur tambat yang dipakai adalah bollard dengan kapasitas 15 ton. Biaya yang direncanakan untuk pembangunan dermaga Samber yaitu sebesar Rp. 13.403.064.000,00.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN DERMAGA KARTINI JEPARA Afif Bani Buchori; Sriyana Sriyana; Hari Nugroho
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.562 KB)

Abstract

Dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas dan kenyamanan Pelabuhan Kartini, diperlukan pengembangan dermaga karena destinasi pariwisata sudah menarik berbagai macam kalangan turis dari dalam maupun mancanegara yang mengakibatkan tingkat kunjungan meningkat dan perubahan bobot kapal yang bersandar ke dermaga kartini semakin besar.Perencanaan Pengembangan Dermaga Kartini Jepara ini memerlukan data - data meliputi : data bathimetri, oceanografi, data frekuensi kapal dan data tanah. Data - data tersebut diperlukan sebagai dasar perhitungan dan perencanaan dermaga. Dari hasil penyelidikan tanah dan laporan kepemilikan dari Pemda Tkt. II Jepara, lokasi pantai sekitar pelabuhan kartini merupakan tanah berpasir dan koral dengan rentang kedalaman mencapai  21,00 - 30,00 m.Pada perhitungan elevasi lantai dermaga didapat 6 m. Panjang dermaga direncanakan sepanjang 71 m. Lebar dermaga diakomodasikan untuk naik turunnya penumpang dan barang direncanakan dengan lebar 10 meter. Dari perhitungan daya dukung tiang pancang didapatkan nilai sebesar 151,185 ton. Fender yang dipakai adalah fender karet adalah ”SumitomoHyper Ace (V Shape)” Type V 250 H x 1500L (CV4). Menyesuaikan dengan kondisi lapangan, digunakan bollard sebesar 25 ton. Diberi perkuatan setiap Breasting Dolphin dengan 2 tiang pancang dan perpanjangan dermaga sebesar 1 Mooring Dolphin. Pengembangan konstruksi Dermaga memerlukan waktu 24 minggu dengan total anggaran Rp. 10.780.727.000 (Sepuluh Milyar Tujuh Ratus Delapan Puluh Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Rupiah).
STUDI PEMANFAATAN BANGUNAN PANTAI SEBAGAI PROTEKSI JALAN TOL SEMARANG – DEMAK Agung Kristian; Siek Stefanus Hendra Wijaya; Sriyana Sriyana; Salamun Salamun
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.05 KB)

Abstract

Jalan Nasional Semarang – Demak merupakan jalan nasional di bagian utara Pulau Jawa yang menghubungkan antara Kota Semarang dengan Kabupaten Demak. Pertumbuhan arus lalu lintas yang pesat menimbulkan kepadatan di Jalan Nasional Semarang – Demak, sehingga pemerintah memberikan respon dengan adanya perencanaan Jalan Tol Semarang – Demak. Jalan Tol Semarang – Demak tersebut direncanakan melewati garis Pantai Morosari, Kabupaten Demak. Garis Pantai Morosari sangat terpengaruh oleh aspek hidrodinamika kelautan seperti abrasi, erosi, dan sedimentasi. Karena permasalahan tersebut, perlu adanya bangunan perlindungan pantai yang berguna melindungi garis Pantai Morosari serta dapat melindungi trase rencana Jalan Tol Semarang – Demak nantinya. Perencanaan bangunan pantai pelindung jalan tol Semarang – Demak ini mempertimbangkan gejala – gejala kelautan akibat gelombang laut dan pasang surut air laut. Data yang digunakan adalah data angin dari Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Semarang pada jangka waktu Januari 2007 sampai Mei 2017; data pasang surut dari Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Semarang pada tanggal 11 Mei 2017 – 25 Mei 2017; data tanah dari Laboratorium Mekanika Tanah, Fakultas Teknik, Departemen Teknik Sipil, Universitas Diponegoro; dan peta batimetri dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah. Metode analisis yang digunakan adalah metode Admiralty untuk menghitung elevasi pasang surut air laut; metode SMB untuk menghitung kedalaman dan ketinggian gelombang di perairan dalam dan perairan dangkal; program GENESIS untuk memprediksi perubahan garis pantai; dan program PLAXIS untuk mengetahui daya dukung tanah dan penurunan tanah; serta dilakukan pemilihan dan perencanaan bangunan pelindung pantai untuk proteksi jalan tol Semarang – Demak. Berdasarkan hasil analisis tugas akhir ini, didapatkan elevasi pasang surut adalah HHWL = +154,07 cm, MHWL = +122,49 cm, MSL = +83,46 cm, MLWL = +44,42 cm, dan LLWL = +12,85 cm; jenis pasang surut adalah campuran condong ke harian ganda; kedalaman gelombang pecah sebesar 2,12 m dengan ketinggian gelombang pecah 1,7 m; didapatkan jenis bangunan pelindung terpilih adalah kombinasi antara offshore submerged breakwater dan revetment; ketinggian gelombang di area bangunan offshore submerged breakwater adalah 1,864 m; ketinggian gelombang di area bangunan revetment adalah 0,49 m; offshore submerged breakwater direncanakan 4 (empat) buah pada kedalaman – 3,5 m dengan dimensi panjang 400 m; lebar 19,35 m; tinggi 3,1 m; dengan jarak antar breakwater 150 m; revetment sepanjang garis pantai yang terdapat trase jalan tol sebesar 2300 m pada kedalaman – 0,5 m dengan dimensi panjang 2300 m; lebar 9 m; dan tinggi 2,4 m. Terjadi penurunan sebesar 5,371 cm pada bangunan breakwater dan sebesar 5,008 cm pada bangunan revetment dengan menggunakan bantuan program PLAXIS.
STUDI PERENCANAAN SUBMERGED DAN NON SUBMERGED BREAKWATER UNTUK PENANGANAN ABRASI DI PANTAI MOROSARI DEMAK Zhafarina Hafizha Kautsar; Tubagus Nauval Dzaki; Sriyana Sriyana; Slamet Hargono
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pantai Morosari, Kevamatan Sayung, Kabupaten Demak adalah salah satu pantai yang mengalami abrasi disetiap tahunnya ditambah dengan penurunan tanah menyebabkan banjir rob, sehingga menenggelamkan pemukiman warga serta ekosistem mangrove. Tujuan studi yaitu mengembalikan daratan pantai yang tenggelam akibat abrasi dengan merencanakan bangunan pelindung pantai. Perencanaan bangunan pelindung pantai berupa bangunan submerged dan non submerged breakwater yang ditempatkan rangkap sejajar pada dua lokasi, yaitu dari arah barat laut garis pantai sebagai lokasi 1 dan dari arah barat daya garis pantai sebagai lokasi 2. Simulasi terhadap tinggi gelombang dan periode gelombang maksimum menggunakan program MIKE21, menunjukkan bahwa reduksi gelombang oleh submerged breakwater sebesar 80% sedangkan submerged breakwater sebesar 66,67%. Simulasi perubahan garis pantai menunjukkan kemajuan garis pantai sejauh +100m. Simulasi terhadap deformasi tanah pada dasar bangunan menunjukkan deformasi tanah terbesar setelah pembangunan adalah 31,41 mm. Penentuan kedalaman cerucuk bambu pada bangunan pelindung pantai menggunakan program FoundationProV1 menghasilkan kedalaman cerucuk 20m untuk non submerged breakwater dan 12m untuk submerged breakwater. Hasil perhitungan dimensi menunjukkan konstruksi pada Lokasi 1 akan mempunyai cost yang relatif jauh lebih besar dibandingkan Lokasi 2, namun efektivitas dalam melindungi wilayah pantai pada Lokasi1 lebih baik dibandingkan Lokasi2
ANALISIS KINERJA DAN PENINGKATAN FUNGSI BENDUNG GUNTUR KABUPATEN DEMAK JAWA TENGAH Aisha Cahya Wulansari; yohanes gylberd paringhan; Hari Nugroho; Sriyana Sriyana
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1742.227 KB)

Abstract

Bendung Guntur terletak di Sungai Wonokerto Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah. Bendung ini berfungsi untuk penyedia air irigasi. Sejak sekitar tahun 2004, kondisi bendung mengalami penurunan dan tidak lagi berfungsi optimal disebabkan oleh tingginya sedimentasi yang berasal dari Sungai Jragung. Hal tersebut diperparah dengan tidak adanya kantong lumpur di sisi kanan dan kiri bendung sehingga makin memperparah kondisinya.Untuk mengembalikan fungsi Bendung Guntur dilakukan penilaian kinerjanya. Penilaian kinerja bendung dilakukan mengacu pada Peraturan Menteri No. 32 tahun 2007. Dari hasil penilaian kinerja bendung tersebut diharapkan dapat dilakukan perbaikan pada parameter yang nilainya masih kurang. Penilaian kinerja dilakukan dengan pengamatan kondisi bendung secara langsung dan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pihak pengelola bendung, petani pemakai air dan stakeholder yang lain.Dari hasil penilaian diketahui bahwa kinerja Bendung Guntur didapat skor 69,05%  masuk dalam kategori kondisi 3 dimana kinerja : kurang dan perlu perhatian. Parameter yang kurang adalah prasarana fisik bendung yaitu tidak adanya kantong lumpur sebagai pengendali sedimentasi. Untuk meningkatkan kinerja perlu dibuat kantong lumpur, tetapi karena keterbatasan lahan yang ada tidak memungkinkan pembuatan kantong lumpur. Sebagai pengganti dibuat chekdam untuk menahan sedimentasi masuk ke bendung. Cekdam diletakkan 250 m dihulu bendung dengan data: tinggi efektif maindam 2 m, kedalaman pondasi 2,5 m, lebar mercu pelimpah 2,15 m dengan debit rencana periode ulang 50 tahun sebesar 471,211 m3/dt. Disamping itu dilakukan normalisasi untuk mengangkat sedimen di bendung. Normalisasi sungai dilakukan sepanjang 1 km dari bendung ke arah hulu.