Bambang Witjahyo
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN MENGONSUMSI MAKANAN OLAHAN CABAI TERHADAP KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA MAHASISWA Aghnila Fasza Gita Tsuraya; Puguh Riyanto; Widyawati Widyawati; Bambang Witjahyo
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.812 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21187

Abstract

Latar Belakang. Akne vulgaris atau jerawat, adalah penyakit kulit pada unit poli sebasea yang sering terjadi pada masa remaja. Penyebab utama akne sampai sekarang belum diketahui dengan pasti, merupakan penyakit multifaktorial. Penderita akne memiliki kadar androgen serum dan kadar sebum lebih tinggi dibandingkan dengan orang normal. Salah satu tanaman bahan makanan yang diduga mempunyai kandungan androgen adalah cabai.Tujuan. Mengetahui hubungan antara mengonsumsi makanan olahan cabai dengan angka kejadian akne vulgaris.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional dengan populasi penelitian mahasiswa di kota Semarang. Dengan metode cluster random sampling didapatkan 90 responden dengan rentang usia 19-25 tahun. Data yang didapatkan adalah data primer dari kuesioner. Uji analisis yang digunakan adalah chi square.Hasil. Terdapat hubungan antara makan cabai dengan kejadian akne vulgaris dan tidak ada hubungan antara jumlah makan cabai dan frekuensi makan cabai dengan kejadian akne vulgaris.Kesimpulan. Terdapat hubungan antara makan olahan cabai dengan kejadian akne vulgaris.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK CABAI RAWIT (CAPSICUM FRUTESCENS L.) TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL MENCIT BALB/C Lia Ernawati; Bambang Witjahyo; Akhmad Ismail
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.555 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22259

Abstract

Latar Belakang: Cabe rawit merupakan salah satu tanaman yang memiliki kekhasan rasa pedas memberikan kesegaran dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. cabai rawit mengandung senyawa utama yaitu kapsaisin. Kapsaisin bersifat iritan terhadap mamalia termasuk manusia dan memunculkan sensasi nyeri terbakar, jika di konsumsi berlebihan bisa menyebabkan toksik. Dilihat dari efek tosiknya organ ginjal merupakan salah satu organ sasarannya.Tujuan: Membuktikan adanya pengaruh ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L)  terhadap mikroskopis ginjal mencit Balb/c.Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true eksperimental laboratorik dengan Post test only with control group design. Sampel sebanyak 20 ekor mencit Balb/c jantan yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diadaptasi selama 7 hari. Kelompok K hanya diberi pakan dan minum standar. Kelompok P1, P2, dan P3 diberi pakan dan pemberian ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L.) dengan dosis 10, 20, dan 40 mg/kgBB/hari selama 14 hari. Setelah 15 hari, mencit Balb/c dianestesi lalu dideterminasi kemudian dilakukan pemeriksaan histopatologi ginjal berupa degenerasi dan nekrosis.Hasil: Rerata degenerasi dan nekrosis tertinggi sel epitel tubulus proksimal ginjal terdapat pada kelompok P3. Pada degenerasi, terdapat perbedaan yang bermakna (p<0.05) antara seluruh kelompok perlakuan, kecuali K-P1 dan P1-P2 tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Pada nekrosis, tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (p>0.05) antara kelompok kontrol dengan seluruh kelompok perlakuan maupun antar seluruh kelompok perlakuan.Simpulan: Pemberian ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) dosis bertingkat  menyebabkan terjadinya perubahan gambaran mikroskopis ginjal mencit Balb/c.Kata Kunci: ekstrak cabai rawit, kapsaisin, ginjal, degenerasi, nekrosis