Yanuar Iman Santoso
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH SUPLEMEN VITAMIN D TERHADAP JUMLAH EOSINOFIL JARINGAN PARU PENDERITA ALERGI STUDI EKSPERIMENTAL PADA MENCIT BALB/C YANG DIINDUKSI OVALBUMIN Eka Yuli Padma Lestari; Yanuar Iman Santoso
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.964 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14340

Abstract

Latar Belakang : Alergi atau reaksi hipersensitivitas yang diperantarai IgE merupakan masalah kesehatan baik di negara berkembang maupun di negara maju. Vitamin D dapat menurunkan kejadian inflamasi dan penyakit infeksi saluran pernapasan, meningkatkan fungsi paru, mengurangi sensitivitas pernapasan dan mengurangi hipersensitivitas terhadap aeroalergen.Tujuan : Membuktikan ada pengaruh pemberian suplemen vitamin D terhadap jumlah eosinofil jaringan paru mencit Balb/c yang diinduksi ovalbumin.Metode : Penelitian ini berjenis True Experimental dengan desain Post Test Only Control Group Design. Sampel sebanyak 18 ekor mencit Balb/c dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif yang hanya diberi pakan standar, kelompok kontrol positif diinduksi ovalbumin, dan kelompok perlakuan diinduksi ovalbumin dan suplemen vitamin D per oral. Penelitian dilaksanakan selama 30 hari. Pada hari ke 31 mencit diterminasi untuk diamati histopatologi jaringan paru.Hasil : pada gambaran histopatologi jaringan paru Uji Shapiro-Wilk didapatkan data berdistribusi tidak normal. Kemudian dilakukan uji Kruskal-Wallis didapatkan data yang bermakna dengan nilai p = 0,006 (p<0,05 dilanjutkan dengan uji Mann Whitney dengan hasil rerata jumlah eosiofil menunjukan perbedaan yang bermakna antar kelompok kontrol positif dengan kontrol negatif yaitu p=0,008 (p<0,05). Selain itu ditemukan pula perbedaan bermakna antara kelompok kontrol positif dengan perlakuan dengan vitamin D yaitu p = 0,008 (p<0,05). Akan tetapi, didapatkan perbedaan tidak bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan vitamin D yaitu p =0,690 (p<0,05).Simpulan : Pemberian suplemen vitamin D berpengaruh menurunkan rerata jumlah eosinofil jaringan paru pada mencit Balb/c yang diinduksi ovalbumin
PENGARUH PAPARAN ASAPMESIN DIESEL TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI PARU PADA PENDERITA ALERGI (STUDY EXPERIMENTAL PADA MENCIT BALB/C) Chrisantus Ronald Bria Seran; Suprihati Suprihati; Yanuar Iman Santoso
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.326 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20672

Abstract

Latar Belakang : Alergi merupakan hasil dari interaksi antara faktor predisposisi genetik atopi dengan alergen lingkungan, infeksi dan polutan. Rinitis alergi adalah suatu gangguan pernapasan pada hidung yang disebabkan oleh reaksi peradangan mukosa yang diperantarai oleh imunoglobulin E (IgE) setelah terjadi paparan alergen. Partikel hasil pembakaran mesin diesel menyebabkan peningkatan IgE dengan berbagai mekanisme dan inflamasi lokal pada saluran pernafasan, sehingga terjadi peningkatan kontak antara jaringan dengan alergen sehingga timbul respon imun. Maka dapat diketahui pengaruh paparan asap mesin diesel terhadap struktur histopatologi paru mencit yang terpapar asap mesin diesel dengan jumlah eosinofil pada paru mencit tersebut.Tujuan : Mengetahui paparan asap mesin diesel yang mempengaruhi kerusakan epitel jaringan paru pada penyakit alergi.Metode : Sampel sebanyak 15 mencit dipilih secara simple random sampling. mencit dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok Kontrol Negatif(K) diberikan pakan standar dan air minum selama masa penelitian  Kelompok Kontrol Positif (K1) diinjeksi OVA secara intraperitoneal. Selanjutnya diberikan OVA 1% intranasal. Kelompok Perlakuan 1 (P1) diberikan paparan asap mesin diesel setelah diinduksi OVA.Hasil : Rata-rata jumlah eosinophil kelompok kontrol (-) 0,52, kontrol (+) 2,12 dan perlakuan 2,36. Perbandingan antara kelompok kontrol (-) dengan kelompok kontrol (+) dan perbandingan antara kelompok kontrol (-) dengan kelompok perlakuan diperoleh nilai p sebesar 0.008. perbandingan antara kelompok kontrol (+) dengan kelompok perlakuan diperoleh nilai p sebesar 0.246Kesimpulan : Jumlah eosinofil di jaringan peribronkhial paru pada kelompok control positif yang diinduksi ovalbumin lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok control negatif yang tidak diinduksi ovalbumin.