Nathalia Tiara Mulia Kartika
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KUALITAS DAN KUANTITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA KASUS PENYAKIT DALAM SEBELUM DAN SETELAH PENYULUHAN PPRA DI RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO Nathalia Tiara Mulia Kartika; Endang Sri Lestari; Helmia Farida; V. Rizke Ciptaningtyas
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.565 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25491

Abstract

Latar Belakang: Salah satu penyebab penggunaan antibiotik yang tidak tepat adalah kurangnya pengetahuan dari tenaga medis. Edukasi yang efektif dapat meningkatkan pengetahuan tenaga medis dalam menggunakan antibiotik secara bijak. Edukasi tersebut dapat berupa penyuluhan tentang PPRA (Program Pengendalian Resistensi Antimikroba). Tujuan: Menganalisis kualitas dan kuantitas penggunaan antibiotik pada kasus penyakit dalam sebelum dan setelah penyuluhan PPRA di Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND). Metode: Penelitian ini menggunakan desain suatu studi intervensi. Sampel adalah 68 rekam medis pasien RSND dengan kasus penyakit dalam yang diterapi antibiotik, masing-masing 34 sampel sebelum dan setelah penyuluhan. Kualitas dan kuantitas penggunaan antibiotik dibandingkan periode sebelum dan setelah penyuluhan. Penilaian kualitas penggunaan antibiotik berdasarkan kriteria van der Meer – Gyssens dengan menggunakan uji Chi-square. Penilaian kuantitas penggunaan antibiotik berdasarkan klasifikasi Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) dan satuan Defined Daily Dose/ 100 pasien-hari dengan menggunakan uji independent t test atau uji Mann-Whitney. Hasil: Kualitas penggunaan antibiotik kategori bijak meningkat dari 28,0% menjadi 33,3%, kategori tidak bijak menurun dari 26,0% menjadi 4,8%, dan kategori tanpa indikasi meningkat dari 46,0% menjadi 61,9% setelah penyuluhan (p = 0,022). Defined Daily Dose/ 100 pasien-hari sebelum penyuluhan adalah 103,65 dan setelah penyuluhan adalah 99,63 (p = 0,092). Kesimpulan: Penyuluhan yang diberikan tidak cukup untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas penggunaan antibiotik, diperlukan intervensi lain pada faktor pendukung seperti kebijakan rumah sakit, sistem reward and punishment serta pemberian umpan balik.Kata Kunci: Kualitas, kuantitas, penggunaan antibiotik, penyakit dalam, penyuluhan, PPRA