Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEMANDIRIAN IBU NIFAS DALAM PERAWATAN DIRI SELAMA EARLY POSTPARTUM Yuniar Safitri; Ratnasari Dwi Cahyanti
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.049 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.16033

Abstract

Latar Belakang: Masa nifas merupakan masa setelah plasenta keluar, yang merupakan waktu untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil berlangsung sekitar enam minggu. Periode postpartum terdiri dari periode immediate postpartum, early postpartum dan late postpartum. Kemandirian dalam perawatan diri selama masa nifas penting agar pemulihan kesehatan segera tercapai. Perawatan ibu selama masa nifas dipengaruhi beberapa faktor diantaranya pengetahuan, motivasi, budaya, kepercayaan, pengalaman dan usia.Tujuan: mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan motivasi terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum.Metode:Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret – Mei 2016 kepada ibu early postpartum dengan metode pengambilan sampel totally sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner, meliputi pengetahuan, motivasi dan kemandirian dalam perawatan diri masa nifas. Analisa dengan menggunakan uji spearman dengan kemaknaan p<0.05.Hasil: subjek terdiri 47 sampel, karakteristik responden mayoritas berada pada rentang umur 20-35 tahun (87.2%), pendidikan SMA (44.7%), riwayat persalinan multipara (68.1%), tidak bekerja (80.9%), suku bangsa Jawa (93.6%), dan pembiayaan persalinan umum (70.2%). Hasil analisa bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum dan terdapat hubungan antara tingkat motivasi terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum.Simpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum dan tidak ditemukan hubungan antara pengetahuan terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum.
Vegetative Propagation of Peat Forest Tree’s Geronggang (Cratoxylon arborescens (Vahl) Blume.) By Shoots Cutting Istomo Istomo; Atok Subiakto; Yuniar Safitri
Jurnal Silvikultur Tropika Vol 13 No 01 (2022): Jurnal Silvikutur Tropika
Publisher : Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/j-siltrop.13.01.87-93

Abstract

Sistem stek merupakan sistem perbanyakan tanaman yang relatif sederhana dan menghasilkan bahan tanaman yang berkualitas baik dengan karakteristik yang sama dengan induknya dan membutuhkan waktu yang lebih singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan persentase stek hidup Cratoxylon arborescens dan mempelajari pengaruh zat pengatur tumbuh IBA 100 ppm, NAA 100 ppm dan IBA 50 ppm+NAA 50 ppm terhadap pertumbuhan stek pucuk Cratoxylon arborescens. Materi yang digunakan adalah pucuk bibit Cratoxylon arborescens dengan tinggi <1–1,5 m, IBA 100 ppm, NAA 100 ppm, IBA 50 ppm+NAA 50 ppm, dan alkohol 70% dengan media berupa cocopeat, sekam dan vermikulit. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu IBA 100 ppm, NAA 100 ppm, IBA 50 ppm+NAA 50 ppm, dan kontrol. Setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan (masing-masing 50 stek). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pertumbuhan stek hidup Cratoxylon arborescens berkisar antara 51,11–70,37%. Perlakuan tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap lima parameter yaitu persentase stek hidup, panjang stek, berat basah akar, berat kering akar, dan berat kering pucuk. Namun pengaruh nyata ditunjukkan pada jumlah akar dan berat basah pucuk. Uji jarak berganda Duncan yang dilakukan untuk jumlah akar dan NAA 100 ppm menunjukkan pengaruh yang lebih baik daripada kontrol, sedangkan untuk berat basah pucuk pada IBA 100 ppm memiliki pengaruh yang sama dengan kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah persentase hidup stek Cratoxylon arborescens mencapai 70,37% dan penggunaan NAA 100 ppm dapat meningkatkan jumlah akar. Kata kunci: Cratoxylon arborescens (Vahl) Blume.), IBA, NAA, perbanyakan tanaman secara vegetative, sistem pemotongan