Tira Hamdillah Skripsa
Diponegoro University

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE RELATIONSHIP BETWEEN AWARENESS AND KNOWLEDGE LEVEL OF CLINICAL DENTAL STUDENTS ABOUT ORAL CANCER DISEASE Stefani Marlene Tarius; Tira Hamdillah Skripsa; Diah Rahayu Wulandari
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 4 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v10i4.30151

Abstract

Background: Oral cancer is the sixth most common type of cancer with two out of three cases occurring in developing countries. As clinical dental students, knowledge and awareness about oral cancer should also be improved with the aim of helping them as future dentists to be more ready to act immediately in prevention phase and early diagnosis of oral cancer.Objective: This study aims to analyze the relationship between the level of knowledge and the level of awareness of dental students about oral cancer.Methods: An observational analytic study with a cross sectional study design. A total of 91 clinical dental students participated in this study. Oral cancer awareness and knowledge level were measured using a pre-validated questionnaire. Spearman’s rho correlation test was used to determine the association between oral cancer awareness and knowledge level of clinical dental students.Results: Out of 91 clinical dental students, 61 (67%) students got excellent-graded awareness and 57 (62,6%) students got good-graded knowledge. Spearman rho correlation test showed oral cancer awareness were significantly associated (p=0,007) with oral cancer knowledge level. Significant positive linear correlations (r=0,279) between oral cancer awareness and knowledge level were also observed from the study results.Conclusion: Clinical dental students’ oral cancer awareness and knowledge level are significantly associated.
Hubungan pengetahuan serta dukungan keluarga dengan dental anxiety pada usia dewasa muda Relationship of knowledge and family support with dental anxiety in young adulthood Tira Hamdillah Skripsa; Haniifa Yusiani Mumtaz; Ira Anggar Kusuma; Yoghi Bagus Prabowo
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 33, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v33i2.33253

Abstract

Pendahuluan: Dental anxiety merupakan respon psikologis dan fisiologis terhadap tindakan perawatan gigi. Penyebab timbulnya dental anxiety diantaranya adalah pengetahuan dan dukungan keluarga, kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut dapat menjadi pemicu munculnya anxiety, sedangkan dukungan keluarga dipercaya dapat meningkatkan semangat individu, tingkat keberhasilan dalam perawatan, serta mengurangi anxiety. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan serta dukungan keluarga dengan dental anxiety pada usia dewasa muda. Metode: Jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian golongan usia dewasa adalah mahasiswa Universitas Diponegoro program studi kesehatan dan non kesehatan berjumlah 603 mahasiswa. Berdasarkan perhitungan besar sampel menggunakan rumus lameshow, didapatkan jumlah sampel 234 dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan dan dukungan keluarga, serta kuesioner Modified Dental Anxiety Scale dengan skala ordinal. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: Mild anxiety lebih banyak dialami responden dengan pengetahuan kurang baik. Persentase mild anxiety hampir sama bagi responden yang mendapat dukungan (56,9%) atau tidak (61,2%). Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan dental anxiety (p=0,012) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan dukungan keluarga dengan dental anxiety (p=0,471). Simpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan dental anxiety dan tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan dental anxiety. Kata kunci: Dental anxiety; pengetahuan; dewasa muda ABSTRACTIntroduction: Dental anxiety is a psychological and physiological response to dental treatment. The causes of dental anxiety include family knowledge and support, lack of knowledge about dental and oral health can trigger anxiety, while family support is believed to increase individual enthusiasm and success rates in treatment, thus reducing anxiety. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and family support with dental anxiety in young adulthood. Methods: This research was analytic observational with a cross-sectional design. The research population was the young adult age group, 603 students of Diponegoro University from the health and non-health study programs. Based on the sample size calculation with the lameshow formula, the number of samples obtained was 234 with consecutive sampling technique. The research instrument used was the knowledge and family support questionnaire and a Modified Dental Anxiety Scale questionnaire with an ordinal scale. Data were analyzed using the Mann-Whitney test. Results: Mild anxiety was more experienced by respondents with poor knowledge. The percentage of mild anxiety was almost similar for respondents who received support (56.9%) or not (61.2%). The analysis results showed a significant relationship between knowledge and dental anxiety (p=0.012), and there was no significant relationship between family support and dental anxiety (p=0.471). Conclusions: There is a relationship between knowledge and dental anxiety. However, there is no relationship between family support and dental anxiety. Keywords: dental anxiety; knowledge; young adults
PERBEDAAN DERAJAT KEASAMAN (pH) SALIVA PADA PEROKOK ELEKTRIK DAN NON-PEROKOK Yuni Uli Silalahi Uli Silalahi; Tira Hamdillah Skripsa; Suharto Suharto; Yoghi Bagus Prabowo
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2021.005.02.2

Abstract

Latar Belakang: Saliva merupakan suatu cairan di dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi yang penting terhadap kesehatan rongga mulut yang dapat terpapar langsung rokok elektrik. Nikotin yang terdapat pada e-liquid rokok elektrik dapat menurunkan sekresi saliva. Adanya penurunan sekresi saliva tersebut dapat mengakibatkan pH saliva menurun dapat mengakibatkan terjadinya karies pada gigi, periodontitis, infeksi mulut, dll. Tujuan: Mengetahui perbedaan pH saliva pada perokok elektrik dan non-perokok. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian cross-sectional. Sebanyak 60 orang subjek penelitian dibagi menjadi 30 orang perokok elektrik dan 30 orang non-perokok. Subjek penelitian diwajibkan untuk mengisi informed consent sebelum mengisi kuesioner yang ditentukan. Saliva setiap subjek dikumpulkan di tabung sampel sebanyak ± 15 ml dalam keadaan istirahat. pH saliva kemudian diukur menggunakan alat pH meter. Hasil: Berdasarkan analisis menggunakan uji t tidak berpasangan diketahui bahwa perokok elektrik dan non-perokok memiliki perbedaan yang signifikan (p < 0,05) dengan rerata pH saliva pada perokok elektrik 6,98 ± 0,24 dan rerata pH saliva non-perokok 7,37 ± 0,27. Simpulan: pH saliva yang antara perokok elektrik dan non-perokok memiliki perbedaan yang signifikan. Perokok elektrik mempunyai pH saliva yang bernilai lebih rendah daripada non-perokok.
Perbedaan pengetahuan dokter gigi umum dan spesialis terhadap pengendalian infeksi COVID-19The difference in knowledge of COVID-19 infection control among general dentists and specialists Adellia Ninda Pratama; Avina Anin Nasia; Diah Ajeng Purbaningrum; Tira Hamdillah Skripsa
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 34, No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v34i2.34202

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: COVID-19 merupakan penyakit dengan jenis baru yang belum pernah ditemukan dan diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Terjadinya penularan pada praktik kedokteran gigi dikarenakan adanya beberapa faktor dimana profesi dokter gigi umum dan spesialis merupakan salah satu profesi yang sangat rentan terhadap terjadinya penularan infeksi silang penyakit menular yang disebabkan adanya kontak pada cairan tubuh seperti saliva maupun darah sehingga diperlukan pengetahuan yang baik dalam pengendalian infeksi COVID-19. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dokter gigi umum dan spesialis terhadap pengendalian infeksi COVID-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang (cross-sectional). Seluruh sampel berjumlah 130 orang terdiri dari dokter gigi umum sebanyak 80 orang dan dokter gigi spesialis sebanyak 50 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner online melalui platform google form untuk mengetahui karakteristik sampel dan tingkat pengetahuan terhadap pengendalian COVID-19 yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dokter gigi umum dan spesialis terhadap pengendalian infeksi COVID-19 menggunakan uji Mann-Whitney dan dilanjutkan uji regresi logistik untuk mengetahui pengaruh karakteristik terhadap tingkat pengetahuan. Hasil: Uji Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan dokter gigi umum dan spesialis terhadap pengendalian infeksi COVID-19 (p=0,018). Presentase dokter gigi spesialis yang memiliki pengetahuan sangat baik (88%) lebih besar dari kelompok dokter gigi umum (70%). Uji multivariat regresi logistik untuk menguji variabel yang berpengaruh terhadap pengetahuan menunjukkan bahwa dokter gigi spesialis cenderung berpengetahuan lebih baik daripada dokter gigi umum (OR=3,496, p=0,013). Simpulan: Terdapat perbedaan pengetahuan dokter gigi umum dan spesialis terhadap COVID-19 dan karakteristik profesi memiliki pengaruh terhadap tingkat pengetahuan pengendalian COVID-19.Kata kunci: COVID-19; dokter gigi umum; dokter gigi spesialis; pengetahuan; pengendalian infeksi ABSTRACT Introduction: COVID-19 is a new type of disease that has never been previously discovered and identified in humans. The occurrence of transmission in dental practice is due to several factors where the general dentist and specialist profession is one of the professions that are very susceptible to cross- infection transmission in infectious diseases caused by contact with fluids in the body such as saliva or blood.Therefore good knowledge needed in the COVID-19 infection control. This study aimed to find the differences in the knowledge between general dental practitioners and dental specialists in controlling COVID-19 infection. Methods: This was an analytical observational research with a cross-sectional design. The total sample was 130 dentists, consisting of 80 general dental practitioners and 50 dental specialists. The sampling technique used quota sampling. Instrument in this research used an online questionnaire via google forms platform to know the characteristics of the sample and the level of knowledge regarding the control of COVID-19. The instrument had been tested for its validity and reliability. The statistical tests used to find the difference in the knowledge between general dental practitioners and dental specialists in controlling COVID-19 infection were the Mann-Whitney test and continued with logistic regression test to determine the effect of characteristics on the level of knowledge. Results: Mann-Whitney Test showed differences in the knowledge of general dental practitioners and dental specialists in controlling COVID-19 infection (p=0,018). Conclusion: There were differences in the knowledge of general dental practitioners and dental specialists in COVID-19. In addition, the profession’s characteristics affect knowledge level of COVID-19 control.Keywords: COVID-19; general dentist; specialist dentist; knowledge; infection control