Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pengembangan dan menghasilkan perangkat pembelajaran matematika konteks lahan basah berorientasi HOTS untuk siswa SMP. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Plomp dengan kriteria valid, praktis dan efektif untuk mengetahui terpenuhi atau tidak kriteria valid, praktis dan efektif maka dilakukan validasi dan uji coba. Hasil uji validasi oleh dua orang validator menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran matematika (LKPD dan THB) yang dikembangkan memenuhi kriteria valid. Hasil uji coba untuk kepraktisan perangkat pembelajaran, tingkat keterlaksanaan LKPD untuk setiap pertemuan berada pada kategori tinggi sehingga disimpulkan bahwa LKPD yang dikembangkan adalah praktis. Untuk keefektifan, semua indikator yakni ketuntasan belajar, aktivitas siswa dan respon siswa memenuhi kriteria yang ditetapkan. Dalam hal ketuntasan belajar sekitar 84,5% siswa yang mendapatkan skor minimal 70. Semua aktivitas siswa berada dalam kriteria keefektifan yang ditetapkan, dan respon siswa berdasarkan beberapa pertanyaan yang diberikan adalah positif. Konteks lahan basah pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu makanan, flora fauna, budaya, alat transportasi dan tempat wisata di Kalimantan Selatan. Kata kunci: pengembangan, perangkat pembelajaran, lahan basah, HOTS Abstract: The purpose of this study was to describe the process of developing and producing HOTS-oriented wetland context mathematics learning tools for junior high school students. This development research using the Plomp development model with valid, practical and effective criteria. To determine whether valid, practical and effective criteria are met or not, validation and trials are conducted. The results of the validation test by two validators showed that the mathematics learning tools (LKPD and THB) developed met the valid criteria. The results of the trial for the practicality of learning tools, the level of implementation of the LKPD for each meeting were in the high category, so it was concluded that the LKPD developed was practical. For effectiveness, all indicators, namely learning completeness, student activities and student responses meet the established criteria. In terms of learning completeness, about 84.5% of students get a minimum score of 70. All student activities are within the effectiveness criteria set, and student responses based on some of the questions given are positive. The wetland context in the learning tools developed are food, flora and fauna, culture, transportation and tourist attractions in South Kalimantan.Keywords: Keywords: development, learning tools, wetland, HOTS.