Karim Karim, Karim
FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Teori Belajar van Hiele terhadao Hasil Belajar Geomteru Siswa Kelas VII SMP Amrina, Rusyda; Karim, Karim
EDU-MAT Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu pembelajaran yang dapat mengatasi masalah geometri adalah pembelajaran dengan teori belajar van Hiele karena siswa dapat menemukan sendiri konsep geometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar geometri siswa yang menggunakan pembelajaran dengan teori belajar van Hiele lebih tinggi dibandingkan hasil belajar geometri siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Banjarmasin. Desain penelitian menggunakan desain Randomized Control Group Only. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar geometri siswa yang menggunakan teori belajar van Hiele lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Kata kunci :             teori belajar van Hiele, pembelajaran konvensional, hasil belajar
Pengaruh Model Penemuan Terbimbing terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII SMP Karim, Karim; Maulida, Tiya
EDU-MAT Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Matematika merupakan cabang ilmu eksak yang berperan penting baik dalam cabang ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sangatlah penting bagi siswa untuk memahami konsep matematika secara benar. Memahami konsep merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran matematika. Salah satu cara untuk menanamkan pemahaman konsep adalah dengan menerapkan model pembelajaran penemuan terbimbing, karena pada tahapannya model ini melibatkan siswa secara keseluruhan dan guru hanya sebagai fasilitator. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian dengan tujuan untuk: (1) mendeskripsikan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model penemuan terbimbing, (2) mendeskripsikan pemahaman konsep siswa dengan model penemuan terbimbing; dan (3) mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model penemuan terbimbing terhadap pemahaman konsep siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan randomized posttest-only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Banjarmasin, sedangkan pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling, yaitu mengambil 2 kelas secara acak yang tidak mempunyai perbedaan yang signifikan, sehingga diperoleh kelas VIII D sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model penemuan terbimbing, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model penemuan terbimbing berada pada kriteria baik dan sangat baik, (2) pemahaman konsep siswa yang menggunakan model penemuan terbimbing berada pada kualifikasi amat baik, dan (3) pemahaman konsep siswa kelas eksperimen yang menggunakan model penemuan terbimbing lebih tinggi dari pemahaman konsep siswa kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional, sehingga dapat dikatakan bahwa model penemuan terbimbing memberi pengaruh pada pemahaman konsep siswa. Kata kunci: model penemuan terbimbing, pembelajaran konvensional, pemahaman konsep
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah Pertama Karim, Karim; Normaya, Normaya
EDU-MAT Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

. Kemampuan berpikir kritis sangat penting dimiliki, karena dengan memiliki kemampuan berpikir kritis dapat membantu kita dalam berpikir secara rasional dalam mengatasi permasalahan yang tengah kita hadapi dan mencari serta mengembangkan alternatif pemecahan bagi permasalahan tersebut. Salah satu upaya untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir kritis adalah melalui penerapan model Jucama (pengajuan dan pemecahan masalah) yang menuntut siswa untuk memecahkan masalah sekaligus mengajukan masalah sehingga siswa  benar-benar berperan sebagai seorang pemikir kritis. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk (1) mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa, (2) mengetahui respon siswa terhadap penerapan model Jucama dalam pembelajaran matematika, dan (3) mengetahui hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan respon siswa terhadap model Jucama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 13 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data berupa tes dan angket. Teknik analisis data menggunakan persentase dan uji korelasi pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan berpikir kritis yang dicapai siswa secara keseluruhan berada pada kategori tinggi, (2) siswa memberikan respon setuju terhadap pelaksanaan model Jucama dan (3) terdapat hubungan yang sangat kuat antara kemampuan berpikir kritis dengan respon siswa terhadap model Jucama. Kata kunci : kemampuan berpikir kritis, respon, model Jucam
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DI SMA NEGERI 1 RANTAU Karim, Karim; Rahmalia, Desy
EDU-MAT Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan sebagai bekal untuk men­jalani kehidupan untuk di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Berda­sarkan hasil wawancara bersama guru matematika dan siswa kelas X di SMA Negeri 1 Rantau, didapat informasi bahwa kemampuan berpikir kritis siswa belum pernah terukur, kemampuan siswa dalam mengemukakan ide dan pendapat akan pokok per­ma­salahan matematika masih dalam golongan rendah, hal ini terlihat dari tidak adanya siswa yang bertanya atau berpendapat setelah guru menjelaskan, masih ada siswa yang kesulitan dalam perhitungan dan penghapalan rumus akibat selalu me­nung­gu dan mengandalkan penjelasan yang diberikan oleh guru kemudian menyalin kembali apa yang guru tuliskan di papan tulis. Setiap ada pertanyaan, siswa cen­de­rung menunggu jawaban dari guru karena kurang percaya diri untuk mengung­kapkan ide hasil pemikirannya sendiri. Siswa juga kurang paham dalam pemecahan masalah, dalam hal ini siswa tidak tahu tujuan dari soal yang diberikan karena malu untuk bertanya sehingga sulit dalam penggunaan konsep yang telah dipelajari. Tujuan pada penelitian yang dilakukan adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model reciprocal teach­ing di SMA Negeri 1 Rantau. Metode yang digunakan dalam peneli­tian ini ada­lah metode deskriptif dengan populasi seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Rantau tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 265 siswa. Teknik sampel meng­gunakan pur­posive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan ada­lah tes, observasi, serta wawancara. Teknik analisis data menggunakan rata-rata. Ha­sil penelitian me­nun­jukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas X IPA 1 di SMA Negeri 1 Rantau termasuk ke dalam klasifikasi sedang pada pertemuan per­tama, kedua, ke­tiga, dan keempat, dan tinggi pada pertemuan kelima dan keenam.Kata kunci: kemampuan berpikir kritis, reciprocal teaching
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk Melatih Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Karim, Karim; Anshariyah, Aulia
EDU-MAT Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) Mata Pelajaran, salah satu tujuan mata pelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa mampu memecahkan masalah. Salah satu model pembelajaran yang sesuai untuk melatih kemampuan pemecahan masalah adalah model pembelajaran koopertif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan sebuah program pedagogik yang berusaha mengadaptasikan pembelajaran dengan pembedaan individual siswa secara akademik. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian terkait penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan mengetahui respon siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2014-2015 dan objek penelitian adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan angket. Teknik analisis data yang digunakan yaitu rata-rata, persentase, dan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat melatih kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil post test selama enam kali pertemuan dan hasil evaluasi akhir pada pertemuan ketujuh berada pada kualifikasi baik, (2) siswa memberikan respon setuju terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis pada Siswa SMP Karim, Karim; Haris Saputera, Nor
EDU-MAT Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mengembangkan kemampuan matematis siswa, guru dapat menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan unsur komunikasi matematis, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchange (RTE). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe RTE, yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional, dan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe RTE dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan populasi seluruh kelas VIII SMP Negeri 17 Banjarmasin. Pengambilan sampel mengunakan teknik random sampling, sehingga diperoleh kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe RTE maupun yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional berada pada kualifikasi baik. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe RTE lebih baik dibandingkan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional, dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe RTE memberi pengaruh pada kemampuan komunikasi matematis siswa. Kata kunci: rotating trio exchange, komunikasi matematis.
Pengembangan LKPD Berbasis Masalah Open Ended Untuk Menumbuhkan Berpikir Kreatif Peserta Didik Kelas X Dan Menunjang Pembelajaran Daring Arrasyid, Maulana Fatiehurrizqie; Karim, Karim; Sari, Asdini
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol 3 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jm.v3i2.2829

Abstract

This study aims to produce teaching materials in the form of open-ended problem-based student worksheets on trigonometry material to support online learning and foster creative thinking skills in class X students and find out the responses of teachers and students to the developed student worksheets. This study used a 4-D model, but only three out of four stage are done which are define, design, and develop. Data collection techniques were carried out using validation sheets and questionnaires for teacher and student. Validation was carried out by three experts and the response questionnaire was tested in response to five teachers and five students. The data obtained will be analyzed qualitatively and quantitatively. The score obtained from the validation sheet is 88.14% with very valid criteria. While the score obtained from the teacher response questionnaire is the number of teachers whose scores are in the practical category more than the number of teachers whose scores are in the impractical category and the score obtained from the student response questionnaire is the number of students whose scores are in the readable category more than the total number of students whose scores fall into the illegible category. This means that student worksheets meets the criteria of practicality and legibility.
ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Romiyansah Romiyansah; Karim Karim; Siti Mawaddah
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i1.8342

Abstract

Koneksi matematis memiliki dasar bahwa matematika merupakan ilmu yang tersusun atas bagian-bagian yang saling berhubungan dan ilmu yang utuh dan terstruktur yang biasanya disebut sebagai body of knowledge. Hal inilah yang membuat kemampuan koneksi matematis sangat penting untuk dimiliki siswa. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa diantaranya dengan diterapkannya model pembelajaran inkuiri terbimbing. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kemampuan koneksi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 5 Banjarmasin dengan jumlah 33 siswa, sedangkan objek penelitiannya adalah kemampuan koneksi matematis siswa. Observasi, tes, dan dokumentasi adalah teknik pengumpulan data pada penelitian ini. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa pada aspek internal siswa mampu mengenali konsep matematika berada dalam kategori cukup. Pada aspek internal siswa mampu mengenali prinsip matematika, siswa dapat menggunakan keterkaitan antar topik matematika, dan siswa dapat mengenali prosedur matematika suatu representasi ke prosedur representasi yang ekuivalen berada pada kategori tinggi. Sedangkan pada aspek eksternal, siswa dapat menggunakan konsep dan prinsip matematika dalam kehidupan sehari-hari berada dalam kategori sangat tinggi.  Kata Kunci: model pembelajaran, inkuiri terbimbing, koneksi matematis Abstract: Mathematical connections have the basis that mathematics is a science that is composed of interrelated parts, and intact and structured science that is usually referred to as the body of knowledge. This thing makes mathematical connection ability so important owned by students. The effort that can be made to improve students' mathematical connection ability is by applying the guided inquiry learning model. The purpose of this study is to analyze the mathematical connection ability of students using the guided inquiry learning model. This research is a descriptive study with 33 students of grade XI MIPA 1 of SMAN 5 Banjarmasin as the subjects while the students' mathematical connection ability as the object. Observation, testing, and documentation are the data collection techniques in this study. Descriptive statistics are used to analyze the data obtained. The results showed that after using the guided inquiry learning model, the students' mathematical connection ability in the internal aspects that students was able to recognize mathematical concepts is in the sufficient category. In the internal aspects that students being able to recognize mathematical principles, students can use the linkages between mathematical topics and students can recognize mathematical procedures of a representation to representational procedures which are equivalent are in the high category. While for the external aspects that students can use mathematical concepts and principles in everyday life is in the very high category. Keywords: learning models, guided inquiry, mathematical connections
PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA BERBASIS KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENUMBUHKAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KELAS XII Asdini Sari; Karim Karim; Agni Danaryanti; Maulana Fatiehurrizqie Arrasyid
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v9i2.11945

Abstract

Berdasarkan Kurikulum 2013 perlunya mengembangkan soal matematika berbasis konflik kognitif untuk siswa SMA. Informasi yang diperoleh dari sekolah adalah, ketersediaan soal matematika yang memenuhi karakteristik konflik kognitif pada buku pegangan siswa sangat sulit ditemukan. Kondisi seperti ini menuntut untuk dilakukannya penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan perangkat soal matematika berbasis konflik kognitif untuk menumbuhkan berpikir kritis siswa SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan (Research and Development). Penelitian ini mengembangkan soal matematika berbasis konflik kognitif untuk menumbuhkan berpikir kritis siswa SMA. Sebagai prototipe, materi matematika yang dikembangkan adalah materi SMA kelas XI. Pengembangan soal matematika berbasis konflik kognitif ini menggunakan model 4 D. Untuk keperluan uji coba soal, subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 5 Banjarmasin. Hasil penelitian ini adalah tujuh soal Matematika berbasis konflik kognitif tersebut telah divalidasi oleh validator dan telah diujicobakan kepada peserta didik. Berdasarkan hasil validasi dan ujicoba keterbacaan dan keefektifan jawaban siswa, maka soal matematika yang dikembangkan dapat dikatakan menumbuhkan bepikir kritis siswa SMA.Kata kunci: Soal Matematika, Konfik Kognitif, Berpikir Kritis, Siswa SMAAbstract: Based on the 2013 curriculum, it is necessary to develop cognitive conflict-based math problems for high school students. Information obtained from schools is that the availability of math problems that meet the characteristics of cognitive conflict in student handbooks is very difficult to find. Conditions like this require research that aims to get a set of cognitive conflict-based math problems to foster critical thinking in high school students. The research method used is the development method (Research and Development). This study develops cognitive conflict-based math problems to foster critical thinking in high school students. As a prototype, the mathematics material developed is material for high school class XI. The development of this cognitive conflict-based mathematical problem uses the 4 D model (four D model). For the purposes of testing the questions, the subjects of this study were students of class XI SMAN 5 Banjarmasin. The results of this study are the seven cognitive conflict-based Mathematics questions that have been validated by the validator and have been tested on students. Based on the results of the validation and testing of the readability and effectiveness of students' answers, the mathematical problems developed can be said to foster critical thinking in high school students.Keywords: Math Problems, Cognitive Confiction, Critical Thinking, High School Students
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui Pendekatan Matematika Realistik Angga Putra Priatmoko; Karim Karim; R. Ati Sukmawati
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v6i1.5125

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut peran pendidikan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan intelektual tinggi. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika adalah dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pendi­dikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2006 yang menekankan bahwa melalui pembelajaran matematika dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif. Salah satu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan dapat mengembangkan kemam­­­puan berpikir kreatif siswa adalah pendekatan matematika realistik. Pene­litian ini bertujuan untuk mengetahui melalui pendekatan matematika realistik dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII SMP. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan subjek siswa kelas VII SMP Negeri 21 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pene­rapan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran matematika dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa.  Kata kunci: kemampuan berpikir kreatif, pendekatan matematika realistik