Mega silvia
PSIK FK ULM

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI KASUS: GANGGUAN MENELAN PADA PASIEN AKALASIA ESOFAGUS Agianto Agianto; Efrin Riyadi; Enny Zahratunnisa; Mega silvia; Azizah Zahratun Nisa; Mutia Nor'aina; Muhlisoh Muhlisoh
Dunia Keperawatan Vol 3, No 2 (2015): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 3 NOMOR 12, SEPTEMBER 2015
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.531 KB) | DOI: 10.20527/dk.v3i2.720

Abstract

ABSTRAKAkalasia esofagus, atau dikenal juga dengan namasimple ectasia, kardiospasme, megaesofagus, merupakan salah satu penyakit yang jarang terjadi. Di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin sendiri kasus akalasia merupakan kasus yang langka, menurut informasi yang didapat dari ruang Penyakit Dalam Pria, kasus akalasia baru pertama kali ditemukan.Klien mengeluh tidak bisa makandan minum sejak tiga bulan yang lalu.Klien mengeluh awalnya ditenggorokan ada rasa seret di tenggorokan.Saat klien menelan makanan langsung muntah-muntah.Karakteristik muntah yaituapa yang klien makan dan minum. Klien mengeluh sehabis muntah klien merasa tenggorokan sakit dan merasa asam.Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien adalah ganggguan menelan berhubungan dengan (b.d) penyakit akalasia (gangguan/kerusakan pada esophagus);ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis: ketidakmampuan dalam memenuhi asupan nutrisi(gangguan/kerusakan pada esophagus); risiko kekurangan volume cairan dengan faktor risiko: kehilangan cairan berlebihan: muntah cairan/makanan; defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan infomaasi (akalasia esofagus), dan nyeri akut b.d agen injuri biologi (penyakit: aklasia esofagus).Kata-kata kunci: gangguan menelan, akalasia esophagus.ABSTRACTEsophageal achalasia, or also known as simple ectasia, cardiospasm, mega esophaageal, is one of the rare disease. In the General Hospital of Ulin Banjarmasin, this case is a rare.According to information that obtained from male internist ward, this case is the first time in there. The client complained that he could not ate and drank since three months ago. Clientinitially complained that he felt there was different sense in the throat. When heswallowed, he directly got vomiting. The characteristics of vomiting was what he had eaten and drank. Client also complained that after vomiting, he felt pain and sour at throat. Nursing diagnosis that appears on the client was associatedwith swallowing disorder related to (r/t)achalasia disease (disturbance / damage to the esophagus); imbalance nutrition: less than body requirements r/t biological factors: inability to have nutritional intake (interference / damage of esophagus); risk for lack of fluid volume with risk factors: excessiveinformation exposure (esophageal achalasia), and acute pain r/t biological injury agents (disease: esophageal achalasia).Keywords: swallowing disorder, esophageal achalasia.
PERTUMBUHAN FISIK BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN METODE KANGAROO MOTHER CARE (KMC) Mega Silvia; Meitria Syahadatina; Emmelia Astika F.D
Dunia Keperawatan Vol 1, No 1 (2013): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 1 NOMOR 1, Maret 2013
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dk.v1i1.1651

Abstract

ABSTRAK Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah berat badan bayi pada waktu kelahiran kurang dari 2500 gram. Kangaroo mother care (KMC) adalah perawatan untuk bayi BBLR dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu dalam posisi seperti kanguru.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pertumbuhan fisik bayi BBLR sebelum dan sesudah dilakukan metode KMC di RSUD Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan metode dekskriptif dengan teknik totally sampling. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua bayi BBLR yang lahir di RSUD Banjarbaru yaitu didapatkan 8 bayi BBLR. Hasil penelitian adalah rata-rata berat dan panjang badan bayi BBLR sebelum dilakukan KMC yaitu 2006.25 gram dan 43 cm. Rata-rata berat dan panjang badan bayi BBLR sesudah dilakukan KMC yaitu 2281.25 gram dan 44.1875 cm. Rata-rata selisih berat dan panjang badan bayi BBLR sebelum dan sesudah dilakukan KMC yaitu 275 gram dan 1.19 cm. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat peningkatan pertumbuhan fisik bayi BBLR setelah dilakukan KMC. Kata-kata kunci: bayi berat badan lahir rendah, kangaroo mother care, pertumbuhan fisik   ABSTRACT Low birth weight (LBW) is the the baby’s weight at birth of less than 2500 grams. Kangaroo Mother Care (KMC) is a method of early treatment for LBW by direct skin contact mother and infants in the kangaroo position. This method is simple and effective to give the basic need of newborns such as warmth, breastfeeding, and prevent from infection. The aim of this study was to knowing the descriptive of the physical growth of LBW infants before and after using KMC method at RSUD Banjarbaru. This study used descriptive method with total sampling technique. The population and sample were all LBW at RSUD Banjarbaru and found eight LBW infants. The result of the study was the average of weight and length of LBW before using KMC are 2006.25 grams and 43 cm. The average of weight and length of LBW after using KMC are 2281.25 grams and 44.1875 cm. The average of difference between weight and length of LBW before and after using KMC are 275 grams and 1.19 cm. The conclusion of this study was increase of physical growth in LBW infants after used KMC. Keywords: Kangaroo mother care, low birth weight infants, physical growth