Herry Setiawan
Universitas Lambung Mangkurat

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Kompetensi perawat terhadap Keselamatan Pasien di Beberapa Rumah Sakit Pinggiran Sungai Aliran Barito Herry Setiawan; Ichsan Rizany; Endang Pertiwiwati; Herry Setiawan; Muhammad Jumbri; Laila Rahmaniah; Muhammad Rijali Rahman
Dunia Keperawatan Vol 9, No 2 (2021): July 2021
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dk.v9i2.11946

Abstract

Insiden keselamatan pasien masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di rumah sakit. Masalah ini disebabkan oleh banyak faktor diantaranya kompetensi perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kompetensi perawat terhadap keselamatan pasien di beberapa rumah sakit pinggiran sungai Barito. Rancangan penelitian menggunakan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada perawat di tiga rumah sakit (n=155 orang) dengan kriteria inklusi sebagai perawat pelaksana, minimal bekerja 1 tahun, dan tidak cuti. Data dianalisis menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kompetensi perawat sebesar 88,09, sedangkan rata-rata keselamatan pasien sebesar 54,21. Ada hubungan yang signifikan antara kompetensi perawat terhadap keselamatan pasien hipertensi (p=0,006 r= 0,219). Kompetensi perawat yang tepat akan memberikan pelayanan yang lebih efektif, efisien, dan aman baik untuk pasien. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara kompetensi perawat terhadap keselamatan pasien. Semakin tinggi kompetensi perawat maka semakin tinggi tingkat keselamatan pasien. Manajer rumah sakit diharapkan mampu menempatkan perawat sesuai kompetensinya sehingga terjamin keselamatan pasien di rumah sakit.
Gambaran Penerapan SBAR dan TULBAKON dalam Komunikasi Interdisipliner Herry Setiawan; Dyci Marantika; Endang Pertiwiwati; Herry Setiawan
Dunia Keperawatan Vol 6, No 2 (2018): DUNIA KEPERAWATAN VOLUME 6 NOMOR 2, SEPTEMBER 2018
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.338 KB) | DOI: 10.20527/dk.v6i2.4395

Abstract

ABSTRAKSBAR merupakan teknik komunikasi antara tim kesehatan tentang kondisi pasien, terutama kondisi kritis yang membutuhkan tindakan segera, sedangkan Tulbakon merupakan proses verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan dengan cepat. Penerapan SBAR dan Tulbakon yang baik dapat meningkatkan keselamatan pasien. Mengetahui gambaran penerapan SBAR dan Tulbakon dalam komunikasi interdisipliner di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Penelitian deskriptif pada 43 responden di ruang perawatan VIP Intan dan Assami RSUD Ratu Zalecha Martapura. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan gambaran penerapan SBAR secara keseluruhan menunjukan hasil kategori sangat baik 76,7% responden, kategori baik 21,0% responden, dan kategori cukup 2,3% responden. Gambaran penerapan Tulbakon secara keseluruhan menunjukan hasil kategori sangat baik 46,5% reposnden, kategori baik 41,9% responden dan kategori cukup 11,6% responden. Penerapan SBAR dan Tulbakon diyakini dapat meningkatkan keselamatan pasien. Ketaatan pada SPO sudah sangat baik dilakukan, akan tetapi sangat lebih baik lagi apabila semua perawat melaksanakan sesuai dengan SPO rumah sakit. Kata Kunci : SBAR, Tulbakon, komunikasi interdisipliner. ABSTRACTSBAR is a technique of communication among the medical team about the condition of patient, especially critical condition which needed a direct an action. Meanwhile Tulbakon is a verification process on the accuracy of oral communication quickly. The good implementation of SBAR and Tulbakon in interdisciplinary communication are able  to increase the salvation of patient. To know the description of the application of SBAR and Tulbakon on the interdisciplinary communication at RSUD Ratu Zalecha Martapura. Description research of 43 respondents at VIP Intan ward and Assami wardat RSUD Ratu Zalecha Martapura. Based on the result of the research found the whole description of the application of SBAR shows that 76,7% respondents included in very good category, 21,0% respondents included in good category , and 2,3% respondents included in adequate category. The description of the whole application of Tulbakon shows that 46,5% respondents included in very good category, 41,9% respondents included in good category, and 11,6% respondents included in adequate category. The description of the application of SBAR and Tulbakon are believed both SBAR and Tulbakon can increase the salvation of patient. The loyalty on the SOP has been already used well, yet it would be better if all of the nurses apply its based on the SOP hospital. Keywords: SBAR, Tulbakon, communication interdisciplinary 
Prasarana Ruang Perawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien di RSD Idaman Kota Banjarbaru Herry Setiawan; Yuliani Yuliani; Ichsan Rizany; Herry Setiawan
Dunia Keperawatan Vol 9, No 1 (2021): MARCH 2021
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dk.v9i1.8488

Abstract

Kepuasan pasien digunakan sebagai evaluasi di rumah sakit terutama pada proses perawatan. Kurangnya target nilai kepuasan pasien disebabkan beberapa hal, seperti prasarana ruang perawatan. Penelitian ini merupakan penelitian analisis korelasi dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 134 responden memakai teknik purposive sampling menggunakan kuesioner. Uji analisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian ini mendapatkan hasil rata-rata prasarana ruang perawatan sebesar 69,87 dan hasil rata-rata dari tingkat kepuasan pasien sebesar 70,97. Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya hubungan antara prasarana ruang perawatan dengan tingkat kepuasan pasien di instalasi rawat inap RSD Idaman Kota Banjarbaru ke arah yang positif (p-value = 0,000; r= 0,370). Prasarana ruang perawatan dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien. Hasil nilai prasarana ruang perawatan menunjukkan bahwa sudah baik sedangkan nilai kepuasan pasien masih belum mencapai nilai standar minimum. Ada hubungan prasarana ruang perawatan dengan tingkat kepuasan pasien di RSD Idaman Kota Banjarbaru
Kepuasan Perawat Dalam Penggunaan Website Skrining Disfagia Herry Setiawan; Abdul Bari Setiawan; Agianto Agianto; Herry Setiawan
Dunia Keperawatan Vol 9, No 1 (2021): MARCH 2021
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dk.v9i1.7389

Abstract

Sedikitnya minat perawat dalam menskrining pasien stroke yang mengalami disfagia menggunakan instrumen yang tersedia di stroke center dan ruang saraf menjadi alasan kuat untuk dikembangkannya website skrining disfagia. Hal ini untuk mempermudahkan perawat dalam menskrining pasien dengan disfagia secara cepat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat kepuasan perawat terhadap kinerja website skrining disfagia. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik total sampling kepada 25 perawat dilakukan pada bulan  Juli-Agustus  2019.  Pengumpulan  data  menggunakan  kuesioner  tingkat  kepuasan  perawat  setelah menggunakan website skrining disfagia dengan hasil 8,0% merasa cukup puas, 68,0% merasa puas dan 24,0% merasa sangat puas terhadap website skrining disfagia. Sebanyak 88,0% memilih website skrining disfagia untuk menskrining pasien stroke, 8,0% memilih lain-lain yaitu ingin website ini dikembangkan ke dalam bentuk aplikasi offline sehingga bisa digunakan kapan saja dan 4,0% memilih untuk tetap melakukan skrining disfagia dengan cara manual atau Check List di kertas. Sebagian besar menyatakan puas dalam penggunaan website skrining disfagia yang dilihat dari tingkat kepuasan yang didapat.
Hubungan Pengetahuan Perawat dengan Pelaksanaan Patient Safety di RSD Idaman Kota Banjarbaru Herry Setiawan; Ajrina Nurwidya Sari; Herry Setiawan; Ichsan Rizany
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jkmk.v5i1.1371

Abstract

Upaya yang dilakukan untuk menurunkan insiden keselamatan pasien yaitu dengan pelaksanaan patient safety. Salah satu faktor yang memengaruhi pelaksanaan patient safety yaitu pengetahuan dimana pengetahuan merupakan sesuatu yang diperoleh berdasarkan proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan perawat dengan pelaksanaan patient safety di Instalasi Rawat Inap RSD Idaman Kota Banjarbaru. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain kolerasi menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 79 perawat pelaksana yang dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan uji Spearman’s rho dengan nilai (p-value=0,00, r=0,655**). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kuat antara pengetahuan perawat dengan pelaksanaan patient safety. Pihak rumah sakit diharapkan dapat mengevaluasi secara langsung pemahaman perawat mengenai patient safety untuk meningkatkan pelaksanaan patient safety sesuai kebijakan rumah sakit.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Timbang Terima Herry Setiawan; Shanisa Mairestika; Herry Setiawan; Ichsan Rizany
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jkmk.v4i1.602

Abstract

Timbang terima adalah proses penyampaian informasi pada saat pergantian shift perawat. Ketidakakuratan informasi yang disajikan selama proses timbang terima menyebabkan hampir 70% kejadian sentinel di rumah sakit. Faktor pengetahuan, motivasi, supervisi, fasilitas dan waktu pelaksanaan dapat mempengaruhi pelaksanaan timbang terima. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan timbang terima. Desain penelitian adalah kuantitatif asosiatif dengan pendekatan cross-sectional. Responden berjumlah 39 perawat penanggung jawab perawat shift dan ketua tim yang diperoleh melalui purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan angket. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan (p = 0,721), motivasi (p= 0,369) dan fasilitas (p= 0,617) dengan pelaksanaan serah terima di RSD Idaman Kota Banjarbaru, dan ada hubungan antara supervisi dengan pelaksanaan dari serah terima (p= 0,023).
HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN KEPUASAN PERAWAT SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT DAERAH IDAMAN KOTA BANJARBARU Herry Setiawan; Robiatul Adawiyah; Ichsan Rizany; Herry Setiawan
BIMIKI (Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia) Vol 10 No 2 (2022): Edisi Juli - Desember 2022
Publisher : Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53345/bimiki.v10i2.224

Abstract

Pendahuluan: Kepuasan kerja menjadi peran penting untuk mencegah kejenuhan dan mengurangi tekanan dalam bekerja. beban kerja perawat terjadi peningkatan dengan jumlah pasien yang kompleks dan banyak selama masa COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja dan kepuasan perawat selama masa pandemic COVID-19 di RSD Idaman Kota Banjarbaru. Metode: Desain penelitian menggunakan cross sectional sampel pada penelitian ini yaitu perawat pelakasana di ruang rawat inap RSUD Idaman sebanya 112 orang melalui teknik sampling stratified random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan November tahun 2021 di ruang rawat inap RSD Idaman Kota Banjarbaru. instrumen penelitian menggunakan kuesioner beban kerja dan kepuasan perawat dengan menggunakan instrument Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ) Instrumen ini memiliki nilai validitas 0,56-0,83 dan reliabilitas sebesar 0,91, untuk kuesioner beban kerja memiliki nilai validitas 0,40-0,83 dan reliabilitas sebesar 0,95. Hasil: Berdasarkan analisis data didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dan kepuasan perawat dengan nilai p = 0,659 (p>0,05). Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara beban kerja dan kepuasan kerja. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang memengaruhi kepuasan kerja perawat diantaranya yaitu penjadwalan dinas, motivasi kerja, dan dukungan sosial. Penelitian ini dapat dilakukan serupa untuk membuktikan bahwa tidak ada atau ada hubungan beban kerja dengan kepuasan perawat pada masa pandemi COVID-19 di berbagai tipe rumah sakit dan dengan sampel perawat serta metode yang berbeda.