Rinidar Rinidar
Syiah Kuala University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FRAKSI METANOL DAUN SERNAI (Wedelia biflora) SEBAGAI ANALGESIK PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus) YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT GLASIAL Rinidar Rinidar; T Armansyah TR; Irsyad Arfi Putra
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 1 (2017): NOVEMBER - JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.471 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i1.2235

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi fraksi metanol daun sernai sebagai analgesik pada mencit putih (Mus musculus) yang diinduksi asam asetat glasial. Hewan coba dalam penelitian ini adalah 25 ekor mencit. Sampel penelitian yang digunakan adalah tumbuhan sernai yang berumur lebih dari 1 tahun setelah ditanam dan panjang tanaman telah lebih dari 0,3 meter. Pembuatan ekstrak metanol dilakukan secara maserasi dari serbuk daun sernai. Pembuatan fraksi metanol dilakukan dengan melarutkan ekstrak kental metanol menggunakan pelarut heksan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola split plot terdiri atas 5 perlakuan dan 5 ulangan. Kontrol negatif diberi akuades (P0), kontrol positif diberi ibuprofen (P1), dan kelompok (P2, P3, P4) diberi fraksi metanol daun sernai dengan dosis 30, 45 dan 60 mg/kg bb. Uji efek analgesik dilakukan dengan metode abdominal writhing. Data dianalisis dengan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi metanol daun sernai memiliki pengaruh yang nyata (P0,05) terhadap penurunan geliat mencit. Uji lanjut Duncan kelompok P2 dan P3 tidak berbeda nyata (P0,05) dengan kelompok P1, berbeda nyata (P0,05) dengan P0. Kelompok P4 berbeda nyata (P0,05) dibandingkan kelompok P0. Disimpulkan bahwa fraksi metanol daun sernai memiliki potensi sebagai analgesik.Kata kunci: ibuprofen, analgesik, daun sernai.The aim of this study was to understand the potential of methanol fraction of sernai leaves as an analgesic in mice (Mus musculus) experimentally induced by glacial acetic acid. Total of samples were 25 mice. Sample of research was sernai 1 year old and length more than 0.3 meters. Methanol extract made by maceration of sernai powder and dissolved using hexane. This study used a complete randomized design (CRD) with split plot pattern consist of 5 groups and 5 repetitions. Group (P0) as negative control was given aquadest, group (P1) as positive control was given ibuprofen, and group (P2, P3, P4) were given metanol fraction of beach sunflower leaves of 30 mg/kg bw, 45 mg/kg bw and 60 mg/kg bw doses. The analgesic effect used abdominal writhing method. The data was analyzed by analysis of variant and Duncan. The result of the experiment showed that methanol fraction of beach sunflower leaves had significant effect (P0,05) to reduce pain streching movements in mice. Duncan analysis showed that group P2 and P3 was not significantly different (P0,05) with group P1 but significantly different (P0,05) to group P0. Group P4 was significantly different (P0,05) with group P0. So that methanol fraction of beach sunflower leaves has potential as analgesic.Keyword: ibuprofen, analgesic, beach sunflower leaves.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia) TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA INSISI (Vulnus incisivum) PADA MENCIT (Mus musculus) Ines Gusti Pebri; Rinidar Rinidar; Amiruddin Amiruddin
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 2, No 1 (2017): NOVEMBER - JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.273 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v2i1.5655

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) terhadap proses penyembuhan luka insisi pada mencit (Mus musculus).Hewan coba yang digunakan mencit sebanyak 12 ekor, berjenis kelamin jantan, berumur 2-3 bulan dan berat badan 20-50 gram. Luka insisi dibuat pada punggung mencit menggunakan scalpel sepanjang 1cm. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan.Perawatan dilakukan 1 kali sehari selama 14 hari yaitu K1 diberi aquades, K2 (ekstrak daun binahong 5%), K3 (ekstrak daun binahong 10%), dan K4 (ekstrak daun binahong 15%).Parameter proses penyembuhan luka yang diamati adalah ukuran luka, kemerahan dan udema, terbentuknya keropeng dan terlepasnya keropeng yang diukur dalam satuan hari. Data hasil pengamatan dianalisis secara deksriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 15%  menunjukkan hasil kesembuhan yang lebih cepat pada luka insisi dibandingkan dengan aquades, ekstrak daun binahong 5%, dan 10%. Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun binahong pada konsentrasi 15% dapat menyembuhkan dan mempercepat proses penyembuhan luka insisi pada mencit dibandingkan dengan konsentrasi 10% dan 5%.This study aims to determine the provision leaves extract Binahong (Anredera cordifolia) towards the wounds healing insision in mice (Mus musculus). This experiment used 12 mice, male, aged 2-3 months old and weight 20-50 grams. Insision was made on the backs of mice using a scalpel as 1 cm long. Completely Randomized Design (CDR) was used in this study with 4 treatment groups and 3 repepetitions. Treatment is done once a day for 14 days which K1 is given aquades, K2 (binahong leaf extract 5%), K3 (binahong leaf extract 10%) and K4 (binahong leaf extract 15%).The parameter of the wounds healing process observed were wound siza, redness and udema, the formation of scabs and the removal of scabs measured in units of days. This analysis is done by using descriptive analysis. The result showed that leaf extract binahong 15%  speed up the healing incision wound mice rather than aquades,leaf extract binahong 5% and 10%. It was concluded that leaf extract binahong 15% speed up the wounds healing incision of mice rather than leaf extract binahong 10% and 5%.