shinta ramadina sari
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT NYERI PEMASANGAN INFUS PADA ANAK PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) DI RUMAH SAKIT shinta ramadina sari; imelda imelda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 4
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak usia prasekolah memiliki berbagai karakteristik respon nyeri dan kekuatan pertahanan diri yang belum optimal, sehingga anak memiliki peluang yang lebih besar untuk mengalami nyeri seperti saat pemasangan infus. Dukungan keluarga yang berupa penilaian, instrumental, informasional dan emosional merupakan suatu hal yang dapat mengurangi rasa nyeri akibat pemasangan infus pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat nyeri pemasangan infus pada anak prasekolah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan tanggal 05 Juni-05 Juli 2018. Populasi pada penelitian ini adalah orangtua dan anak umur 3-6 tahun yang dilakukan pemasangan infus di di Ruang Arafah 1, Arafah 2, IGD dan Thursina 1 yang bertempat di RSUDZA Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Convenience Sampling dengan jumlah sebanyak 35 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang dikembangkan peneliti dalam bentuk skala likert terdiri dari 20 item, kuesioner telah melewati uji validitas dan reliabilitas dengan nilai 0, 992. Hasil analisa data menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa: ada hubungan dukungan penilaian (p-value = 0,000), dukungan instrumental (p-value = 0,000), dukungan informasional (p-value = 0,000), dan dukungan emosional (p-value = 0,001) terhadap tingkat nyeri pemasangan infus pada anak prasekolah di RSUDZA Banda Aceh. Dari hasil penelitian disarankan tenaga kesehatan khususnya perawat dapat bekerjasama dengan orangtua ketika memberikan dukungan keluarga yang lebih efektif seperti memeluk anak, berkomunikasi dengan anak, memberikan mainan kesukaan, memberikan semangat bahkan memuji anak untuk mengurangi rasa nyeri ketika diinfus.