Fazila Santi
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN PERILAKU KENAKALAN REMAJA Fazila Santi; fithria fithria
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 2, No 3
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja merupakan masa kehidupan individu terjadi eksplorasi psikologis untuk menemukan identitas diri. Banyak remaja yang gagal menemukan identitas dirinya dan kebingungan menjalankan peran sehingga menimbulkan perilaku kenakalan. Komunikasi yang baikĀ  didalam keluarga dapat membantu remaja terhindar dari kenakalan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola komunikasi keluarga dengan perilaku kenakalan remaja di SMAN 4 DKI Jakarta Banda Aceh. Desain penelitian deskriptif korelasi menggunakan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi siswa kelas X dan XI SMAN 4 DKI Jakarta Banda Aceh berjumlah 515 siswa, jumlah sampel 92 responden dihitung menggunakan rumus Slovin dengan teknik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam bentuk skala Likert yang terdiri dan 33 pernyataan dan kemudian diolah menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian variabel pola komunikasi keluarga menunjukkan sebanyak 52 (56,5%) keluarga responden memiliki pola komunikasi fungsional dan 40 (43,5%) keluarga responden memiliki pola komunikasi disfungsional. Hasil penelitian variabel perilaku kenakalan remaja sebanyak 51 (55,4%) responden memiliki perilaku kenakalan ringan dan 41 (44,6%) responden memiliki perilaku kenakalan berat. Hasil pengujian statistik diperoleh p-value 0,005 pada alpha 5%, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola komunikasi keluarga dengan perilaku kenakalan remaja. Rekomendasi untuk sekolah agar membuat buku komunikasi antara orang tua dan remaja dan kemudian pihak sekolah melakukan konseling dengan orang tua.