Fithria, Fithria
Bagian Keilmuan Keperawatan Keluarga Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

KUALITAS HIDUP PENDERITA HIPERTENSI DI DESA LAMCEU KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR Fithria, Fithria
Idea Nursing Journal Vol 3, No 1 (2012): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.82 KB) | DOI: 10.52199/inj.v3i1.6417

Abstract

ABSTRAKKualitas hidup adalah konstruksi multidimensi yang mencakup status fungsi (perawatan diri), kesejahteraan psikologis, fungsi sosial dan keluarga, dan kesejahteraan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup penderita hipertensi di Desa Lamceu Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011. Desain penelitian ini adalah deskriptif eksploratif . Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling pada 32 responden yang menderita hipertensi di Desa Lamceu. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam bentuk skala likert dengan skala ukur ordinal yang terdiri dari 22 item pernyataan. Data hasil penelitian dianalisa secara deskriptif dengan menentukan persentase baik dan kurang. Dari hasil penelitian diperoleh kualitas hidup penderita hipertensi berada pada kategori baik yaitu 18 orang(56,3%), status fungsi (perawatan diri) berada pada kategori baik yaitu 17 orang (53,1%), kesejahteraan psikologis berada pada kategori baik yaitu 16 orang (50%) dan kurang yaitu 16 orang (50%), fungsi sosial dan keluarga berada pada kategori baik yaitu 17 orang (53,1%), kesejahteraan spiritual berada pada kategori baik yaitu 18 orang (56,3%). Secara umum dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup penderita hipertensi di Desa Lamceu Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011 berada pada kategori baik yaitu 18 orang (56,3%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan kepada penderita hipertensi agar dapat meningkatkan kualitas hidup dengan cara melakukan perawatan diri (mandi, berhias makan, toileting, dll),tidak merasa putus asa untuk hidup, melakukan komunikasi dengan anggota keluarga dan tetangga serta lebih mendekatkan diri pada Allah SWT.Kata kunci: kualitas hidup, hipertensi, penderita ABSTRACTQuality of life is multidimensional construction including the status of the function (self care), psychology well-being, social and family functioning, and spiritual well-being. This study aimed to know the description of the quality of life in hypertension patient in the Lamceu village, Kuta Baro sub district, Aceh Besar, 2011. The study design is descriptive explorative study. The sampling technique was used total sampling on 32 respondents who suffered from hypertension in the Lamceu village. Data collection technique was used questionnaire in the form of Likert scale with ordinal measurement scale consisting 22 items statement. The data were analyzed descriptively by determining the percentage of good and less categories. The result showed the quality of life of patients with hypertension are in good categories that is 18 people (56.3%), the status of the function (self-care) are in good category that is 17 people (53.1%), psychological well-being are in good categories that is 16 people (50%) and in less categories that is 16 people (50%), social and family functioning are in good categories that is 17 people (53.1%), spiritual well-being in the good category that is18 people (56.3%). Generally, it can be concluded that the quality of life of patients with hypertension in the Lamceu village, Kuta Baro sub district, Aceh Besar, 2011 are in the good category that is 18 people (56.3%). Based on the results of this study are expected to hypertension patients in order to improve the quality of life by doing self-care (bathing, ornate, eating, toileting, etc.), do not feel desperate to live, to communicate with the family members and neighbors, and get closer to Allah SWT.Keywords: Quality of life, hypertension, patient.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BULLYING Fithria, Fithria; Rahmi Auli
Idea Nursing Journal Vol 7, No 3 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.968 KB) | DOI: 10.52199/inj.v7i3.6440

Abstract

ABSTRAKBullying salah satu tindakan agresif yang menjadi permasalahan di dunia. Hasil penelitian sebelumnya di Indonesia di dapatkan bahwa 10-60% siswa melaporkan mendapat ejekan, cemoohan, pengucilan, pemukulan tendangan ataupun dorongan sedikitnya sekali dalam seminggu. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku bullying meliputi harga diri, kepribadian, keluarga, sekolah dan teman sebaya pada siswa-sisiwi di SMPN 3 Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. Jenis penelitian bersifat  deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah populasi 94 orang siswa-siswi dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Alat pengumpulan data kuesioner dengan cara ukur self report. Penelitian dilakukan pada 2-8 Juli 2015 di SMPN 3 Meureudu. Hasil analisa data secara bivariat menunjukkan ada hubungan harga diri dan perilaku bullying (p=0,014), kepribadian dan perilaku bullying  (p=0,006), keluarga dan perilaku bullying (p=0,017), sekolah dan perilaku bullying (p=0,002) dan teman sebaya dan perilaku bullying (p=0,006) dengan perilaku bullying. Diharapkan kepada orang tua dan pihak sekolah untuk lebih memperhatikan faktor-faktor tersebut sehingga dapat mencegah tindakan perilaku bullying pada siswa/siswi.Kata kunci: bullying, harga diri, kepribadian, keluarga, sekolah, teman sebaya. ABSTRACTBullying is one of aggressive behavior that becomes a problem in entere world. The purpose of this study was to find out the factors that related to bullying behavior, including self-esteem, personality, family, school, and friends of Junior High School students in Meureudu Pidie Jaya. It was a descriptive correlative study with cross sectional  approach. The number of population was 94 students and the sampling technique used was a total sampling. The data was collected on July 2-8, 2015 in SMPN 3 Meureudu by using questionnaire with self-report technique. The results of bivariate analysis showed there was correlation betweeen self-esteem (p=0.014); personality (p=0.006); family (p=0.017); school (p=0.002); and friends (p=0.006) with bullying behavior. The conclusion of this study was the self-esteem, personality, family, school, and friends related to the bullying behavior. It is expected to parents and school staff to pay more attention to these factors in preventing the bullying behavior of the students.Keywords: bullying, self-esteem, personality, family, school, friends.
UPAYA PENINGKATAN KELULUSAN TOEFL MAHASISWA DENGAN METODE SELF HELP GROUP (SHG) Syarifah Rauzatul Jannah; Fithria Fithria; Sri Novitayani; Cut Husna; Juanita Juanita
Idea Nursing Journal Vol 10, No 1 (2019): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.62 KB) | DOI: 10.52199/inj.v10i1.16549

Abstract

Kelulusan TOEFL dengan grade 475 merupakan salah satu syarat utama kelulusan mahasiswa pada pendidikan sarjana dan profesi. Mayoritas mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala memiliki kesulitan dalam mencapai grade tersebut. Oleh karena itu, dengan penggunaan metode Self Help Group (SHG) ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tentang isu yang mereka butuhkan khususnya tentang TOEFL. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode self help group (SHG) terhadap peningkatan kelulusan TOEFL mahasiswa. Metode penelitian ini adalah Action Research pre-test dan post-test design. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa nilai TOEFL mahasiswa setelah intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum intervensi (t (44) = -2.947, p 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa program kegiatan SHG efektif untuk meningkatkan nilai TOEFL mahasiswa, selain itu jumlah mahasiswa yang lulus TOEFL meningkat dari 1 orang yang lulus TOEFL sebelum intervensi menjadi 4 orang mahasiswa yang lulus TOEFL setelah intervensi. Rekomendasi, disarankan kepada Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala dan instansi pendidikan lainnya untuk dapat mengaplikasikan kegiatan SHG pada TOEFL mahasiswa secara berkelanjutan dan dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga akan terjadi peningkatan kelulusan TOEFL lebih besar.Kata Kunci: Self Help Group, Kelulusan, TOEFLABSTRACTGraduation TOEFL with grade 475 was one of the main requirements for student graduation in undergraduate and professional education. The majority of nursing students at Faculty of Nursing, Syiah Kuala University had difficulties in achieving these grades. Therefore, using the Self Help Group (SHG) method could increased the knowledge and abilities about the issues they need specifically about the TOEFL. The purpose of this study was to determine the effect of the self help group (SHG) method on increasing student TOEFL graduation. The research method was Action Research pre-test and post-test design. The sampling technique used purposive sampling, with the number of samples were 44 respondents. Based on the study results, it was found that the TOEFL score of nursing students after the intervention was higher compared with before the intervention (t (44) = -2.947, p 0.05). It was showed that the SHG activity program was effective in increasing the TOEFL score of students, besides the number of students who passed the TOEFL increased from 1 person before the intervention became 4 students after the intervention. Recommendations, it was suggested to the Faculty of Nursing at Syiah Kuala University and other educational institutions to be able to apply SHG program for students' TOEFL sustainably and in a longer period of time, so that there will be a greater increase in TOEFL graduation.Keywords: Self Help Group, Graduation, TOEFL
HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DIET HIPERTENSI DAN STRES DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI Agustina Bella Sasti; Fithria Fithria; Syarifah Atika
Idea Nursing Journal Vol 13, No 1 (2022): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v13i1.22591

Abstract

Lansia Penderita hipertensi di Indonesia tahun 2013-2018 tercatat secara berturut-turut 57,6% dan 63.2%. Kontributor terjadinya peningkatan jumlah hipertensi diantaranya yaitu pola makan yang tidak sehat dan stres. Oleh karena itu, pengontrolan pola makan serta melakukan manajemen stres yang dibantu oleh keluarga dapat membantu penurunan tekanan darah lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga tentang diet hipertensi dengan tekanan darah dan hubungan antara stres dengan tekanan darah pada lansia hipertensi di kecamatan Krueng Barona Jaya. Desain penelitian cross sectional dengan metode deskriptif korelatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan jumlah responden sebanyak 57 responden. Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan angket untuk keluarga responden dan wawancara terpimpin kepada responden lansia. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi-square dengan hasil yang didapatkan yaitu ada hubungan pengetahuan keluarga tentang diet hipertensi dengan tekanan darah (p-value 0,010), serta ada hubungan stres pada lansia hipertensi dengan tekanan darah (p-value 0,001). Diharapkan kepada pihak puskesmas untuk meningkatkan program promosi kesehatan, melakukan home visit dengan menggunakan media lembar balik, dan membagikan media informasi berupa leaflet. Serta pada lansia khususnya yang mengalami stress, perlu untuk difasilitasi program pengajian.
HUBUNGAN REINFORCEMENT KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Fara Fichria; Fithria Fithria; Yuni Arnita
Idea Nursing Journal Vol 13, No 1 (2022): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v13i1.22571

Abstract

Stigma negatif yang berkembang di kalangan masyarakat terhadap ABK mempengaruhi dukungan keluarga khususnya orang tua kepada anak, berdasarkan data dari Kemendikbud (2009) hanya 14,4% ABK berada di institusi seperti sekolah, panti dan lembaga kesejahteraan anak. ABK juga mampu berprestasi baik pendidikan formal maupun informal jika memperoleh dukungan dari lingkungan sekitar, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan reinforcement yang diberikan keluarga dengan prestasi belajar anak berkebutuhan khusus. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlation dengan desain  cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah semua ibu dari 202 siswa di SLBN Kota Langsa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 ibu. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dalam bentuk skala Likert. Hasil penelitian ini didapatkan terdapat hubungan antara reinforcement yang diberikan orang tua dengan prestasi ABK di SLBN Kota Langsa dengan nilai p-value = 0,030. Disarankan kepada pihak sekolah agar memberikan pelatihan kepada orang tua terkait pentingnya pemberian reinforcement kepada anak sehingga anak akan merasa dihargai yang tentunya akan berdampak pada prestasi belajar. 
PENGASUHAN DIMENSI KEHANGATAN KELUARGA Fithria, Fithria
Idea Nursing Journal Vol 1, No 1 (2010): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.118 KB) | DOI: 10.52199/inj.v1i1.6344

Abstract

ABSTRAKKeluarga sangat mempengaruhi perkembangan seorang individu, sehingga dapat menjadi penentukeberhasilan atau kegagalan hidup seseorang. Pengasuhan merupakan proses bagaimana orang tua merawat,memelihara, mengajarkan dan membimbing anak agar dapat menjalani kehidupan dengan baik. Gayapengasuhan dimensi kehangatan merupakan aplikasi dari bentuk ungkapan kasih sayang yang diekspresikanoleh orang tua yang melahirkan rasa aman dan nyaman sehingga anak merasa diterima, dihargai, dan dicintaiapa adanya tanpa perasaan tertekan. Pemenuhan kasih sayang dan cinta bagi anak merupakan pilar asasidalam pendidikan intelektual mereka. Pengasuhan juga sangat menentukan kompetensi dan kecerdasanseorang anak. Lebih jauh, para ahli menemukan bahwa tingkat aspirasi orang tua ternyata merupakan faktorpenting dalam prestasi pendidikan seorang anak. Ekspresi kasih sayang dan cinta orang tua terhadap anakakan membuat anak merasa aman dan tentram serta membuatnya tumbuh secara alami dari segi psikologis,emosi dan bahkan intelektualitasnya.Kata kunci: keluarga, pengasuhan, kehangatan, orang tua, anak.ABSTRACTFamily can influent individual development, where it can be the determination of someone’s success andfailure in life. Bearing is a process how parents care, maintain, teach, and guide their children to pass thelife better. Warmth dimension of bearing style is the application of compassion expression that is expressedby parents that can create safe and comfortable feeling so the children will feel accepted, appreaciated, andloved as the way they are without any pressure. The fulfillment of compassion and love for children is thebasic pillar in their intelectual intelegency. The bearing also determines children competition andintelegency. Furthermore, scientists found that the parents aspiration level is an important factor in childreneducation achievement. Compassion expression and love from parents to children will make the children feelsafe and comfortable and also make them psychological, emotional, and intelectual grow up naturally.Keywords: family, bearing, warmth, parents, children.
EFEKTIVITAS EDUKASI MITIGASI BENCANA TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PADA KELUARGA PASIEN DI RUMAH SAKIT Cut Husna; Muzar Hafni; Fithria Fithria; Syarifah Rauzatul Jannah
Idea Nursing Journal Vol 10, No 1 (2019): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.344 KB) | DOI: 10.24815/jts.v%vi%i.14174

Abstract

Bencana adalah serangkaian peristiwa yang dapat mengancam jiwa serta mengganggu kehidupan masyarakat. Efek bencana dapat dikurangi dengan pemberian edukasi mitigasi bencana yang dinilai sebagai bentuk dari antisipasi terhadap bencana. Antisipasi bencana dilakukan dengan peningkatan kesiapsiagaan bencana individu yang meliputi pengetahuan, rencana keadaan darurat, sistem peringatan bencana dan mobilisasi sumber daya. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan tingkat kesiapsiagaan bencana sebelum dan sesudah edukasi mitigasi bencana. Jenis penelitian berupa quasi experiment dengan desain one group pre-test post-test. Teknik pengambilan sampel adalah proportional stratified random sampling dengan jumlah 45 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner baku dari LIPI-UNESCO/ISDR, 2006 dan beberapa item telah dimodifikasi oleh peneliti. Intervensi dalam penelitian ini adalah edukasi mitigasi bencana berdasarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.Analisa data menggunakan independent t-test. Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kesiapsiagaan bencana sebelum dan setelah edukasi mitigasi bencana dengan p = 0,000 (α=0,05).Edukasi mitigasi bencana dinilai efektif terhadap kesiapsiagaan bencana gempa bumi dan tsunami pada keluarga pasien di rumah sakit. Direkomendasikan kepada petugas kesehatan agar dapat memnberikan edukasi mitigasi bencana di rumah sakit untuk peningkatan kesiapsiagaan bencana pada pengunjung rumah sakit terutama keluarga pasien.Kata Kunci: Edukasi, Mitigasi, Kesiapsiagaan, Bencana, Keluarga Pasien, Rumah SakitABSTRACTDisasters are a series of events that can threaten life and disrupt people's lives. The impact of disasters can be reduced by providing disaster mitigation education which is considered as a form of anticipation of disasters. Disaster anticipation is carried out by increasing individual disaster preparedness which includes knowledge, emergency planning, disaster warning systems and resource mobilization. The purpose of the study was to determine the differences in the level of disaster preparedness before and after disaster mitigation education. This type of research is a quasi-experiment with the design of one group pre-test post-test. The sampling technique is proportional stratified random sampling with a total of 45 respondents. Data collection techniques were carried out using a standard questionnaire from LIPI-UNESCO/ISDR, 2006 and several items were modified by researchers. The intervention in this study was disaster mitigation education based on the National Disaster Management Agency (BNPB). Data was analyzed using independent t-test. The results showed that there were differences in the level of disaster preparedness before and after disaster mitigation education with p = 0,000 (α = 0.05). Disaster mitigation education is considered effective against earthquake and tsunami disaster preparedness for patients' families in hospitals. It is recommended to health workers to be able to provide disaster mitigation education in hospitals to increase disaster preparedness for visitors to hospitals, especially patients' families.Keywords: Education, Mitigation, Preparedness, Disaster, Patient's Family, Hospital
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KLINIK SUMBER SEHAT INDRAPURI ACEH BESAR Fithria, Fithria; Mara Isnaini
Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1043.793 KB) | DOI: 10.52199/inj.v5i2.6734

Abstract

ABSTRAKHipertensi didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan diastolic diatas 90 mmHg. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2005, kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia sebesar 26,3% dengan faktor utama adalah hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat pada penderita hipertensi di Klinik Sumber Sehat Indrapuri Aceh Besar. Populasi adalah semua penderita hipertensi yang berkunjung ke Klinik Sumber Sehat Indrapuri Aceh Besar tahun 2013, dari Januari - Desember 2012 berjumlah 365 orang (Rekapitulasi pasien rawat jalan KSS, 2012). Desain penelitian ini deskriptif eksploratif dan metode purposive sampling yaitu 70 responden. Alat pengumpulan data yaitu kuesioner dengan wawancara terpimpin. Analisis data menggunakan analisa univariat. Dari hasil penelitian disimpulkan penderita hipertensi di klinik sumber sehat sebagian besar di kategori tidak patuh 38 orang (54,3%), faktor pengetahuan berada pada kategori baik 36 orang (51,4%), faktor lingkungan social berada pada kategori baik 38 orang (54,3%), faktor perubahan terapi berada pada kategori rendah 40 orang (57,1 %), faktor interaksi tenaga kesehatan berada pada kategori kurang 39 orang (55,7%), faktor dukungan keluarga berada pada kategori baik 40 orang (57,1%) dan faktor akomodasi berada pada kategori susah 51 orang (72,9). Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan pentingnya meningkatkan kepatuhan berobat sehingga dapat mencegah terjadinya peningkatan hipertensi yang signifikan. Kata Kunci: Hipertensi, Kepatuhan, pengetahuan, lingkungan dan social, perubahan terapi, interaksi tenaga kesehatan, dukungan keluarga, akomodasi ABSTRACTHypertension is defined a condition when systolic blood pressure is above 140 mmHg and diastolic 90 mmHg above. Based on Household Health Survey in 2005 , the deaths because of heart disease and blood vessel disease in Indonesia amounted to 26.3 % with the main factor is hypertension . The purpose of this study was to identify factors associated with treatment compliance of hypertension patients in Sumber Sehat clinic Indrapuri Aceh Besar. The population in this study were all hypertension patients who visited the Sumber Sehat clinic Indrapuri Aceh Besar from January to December, 2012 amounted to 365 people (recapitulation outpatient in Sumber Sehat clinic , 2012) . The study design was descriptive and the sampling technique by using purposive sampling of 70 respondents. The data was collected by using questionnaire with a guided interview method and was analized by using univariate analysis. The results of this study showed that hypertension patients in the Sumber Sehat clinic mostly in the non-adherent category amounted to 38 patients ( 54.3 % ) , knowledge factors in the good category amounted to 36 patients ( 51.4 % ) , social environmental factors in good category as many as 38 patients ( 54.3 % ) , changes of therapy factors in the low category as many as 40 patients ( 57.1 % ) , the interaction with health care providers factors in the low category amounted to 39 patients ( 55.7 % ), family support factors in good categories amounted to 40 patients ( 57.1 % ) and accommodation factors in difficult category amounted to 51 patients ( 72.9 ). It is expected that the health care providers to provide health education about hypertension and the importance of improving treatment compliance in order to prevent the increasing number of hypertension patients. Keywords: Hypertension , compliance , knowledge , and social environment, changes in therapy, the interaction of health workers , family support, accommodation
KECEMASAN DAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Ferinadia Ferinadia; Cut Husna; Syarifah Rauzatul Jannah; Fithria Fithria
Idea Nursing Journal Vol 10, No 1 (2019): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.405 KB) | DOI: 10.52199/inj.v10i1.15654

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok yang tinggi dan masalah merokok juga dialami oleh remaja. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiko merokok dikalangan remaja adalah adanya kecemasan yang timbul pada seorang remaja akibat ketidakmampuan beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang terjadi pada masa remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor kecemasan dengan perilaku merokok pada remaja di sekolah menengah di Aceh Besar. Jenis penelitian menggunakan correlation study. Populasi dan sampel dalam penelitian adalah siswa laki-laki  dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling sebesar 88 siswa. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan tehnik pengumpulan data berupa self-report. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kecemasan dengan perilaku merokok (p-value = 0,000). Direkomendasikan kepada pihak puskesmas dan pihak sekolah agar melakukan upaya penyuluhan tentang bahaya merokok dan   tehnik mengurangi kecemasan pada remaja diantaranya penyuluhan tentang mekanisme koping adaptif sehingga dapat mengurangi resiko merokok pada remaja.  Kata Kunci: Kecemasan, Perilaku Merokok, Remaja. ABSTRACT Indonesia is one of the countries with a high number of smokers and this problem is also experienced by adolescents. One of the factors that can increase the risk of smoking among adolescents is the anxiety that arises due to the inability in adapting to various changes that occur in adolescence. The purpose of this study was to determine the relationship of anxiety with smoking behavior among adolescents in senior high school in Aceh Besar, Indonesia. It was a correlation study. The participants in the study were male students with a total sampling technique and 88 students were included. Data was collected by using a questionnaire self-report. Data was analysis using Chi-Square test and the results of the study showed that there was a relationship between anxiety and smoking behavior (p-value = 0,000). It is recommended to the community health center and the school staff to carry out counseling about the dangers of smoking and techniques to reduce anxiety in adolescents including counseling about adaptive coping mechanisms. These efforts aim to reduce the risk of smoking in adolescents  Keywords: anxiety, smoking behaviors, adolescent.
HUBUNGAN PEMANFAATAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KECAMATAN KOTA JANTHO Fithria, Fithria; Nurul Azmi
Idea Nursing Journal Vol 6, No 1 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.371 KB) | DOI: 10.52199/inj.v6i1.6630

Abstract

ABSTRAKMasalah gizi masih banyak dialami oleh balita saat ini dan salah satu cara meminimalkannya adalah dengan memanfaatkan posyandu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemanfaatan posyandu dengan status gizi balita di Kecamatan Kota Jantho tahun 2014. Desain adalah descriptive corelative dengan pendekatan cross sectional study. Populasi seluruh keluarga yang memanfaatkan posyandu yang ada di Kecamatan Kota Jantho yang berjumlah 304 keluarga yang tersebar dalam lima desa di wilayah kecamatan Kota Jantho. Pengumpulan data di posyandu tanggal 8- 24 Mei 2014. Teknik pengambilan sampel adalah probability sampling dengan pendekatan accidental sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara terpimpin sesuai kuesioner dan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Metode analisis data dengan menggunkan uji chi-square pada tingkat kemaknaan (α) = 5%.. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pemanfaatan posyandu dengan status gizi balita (p- value 0,000). Pemanfaatan posyandu sangat penting untuk memantau perkembangan dan kondisi kesehatan balita. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan petugas puskesmas dapat memotivasi ibu-ibu untuk membawa balita ke posyandu secara teratur.Kata kunci: Pemanfaatan, posyandu, status gizi balitaABSTRACTMost of chlidren have problem with nutrition and it can be minimized by integrates service centre (Posyandu) utization. The purpose of study was to identify correlation between integrated service centre (posyandu) utilization by family and nutrition status of children in Jantho 2014. The research design was correlative descriptive with cross sectional study approach. Population was the whole families who utilizing integrates service centre (Posyandu) in subdustricts of Jantho composed 304 families among five villages in Jantho. Data was collected in integrated service centre (Posyandu) on May, 8-24 2014. Sampling method used probability sampling with accidental sampling approach. Data was collected by guided interview according to questionnaire and weight and height measurement. Data was analized by using chi square test with level of significance (α = 5%). The result of the research showed that there was correlation between integrated service centre (Posyandu) utilization by family and children nutrition status (p-value : 0,000). Posyandu utilization is important for optimalization nutrition status and children health. Based on the result, it is recommended for health care workers of public health centre to provide health education for mothers with children about the importance of visiting integrated service centre (Posyandu) for maintaining nutrition status.Keyword: utilization, integrated service centre, nutrition status, children