Kopi adalah satu dari sekian banyak minuman yang paling diminati oleh masyarakat global. Sebagian orang bahkan harus meneguk secangkir kopi sebelum memulai kegiatan hariannya. Data konsumsi kopi dunia menunjukkan sebanyak 70% peminum kopi menikmati kopi arabika, sedangkan sisanya (30%) memilih kopi robusta. Akhir-akhir ini produsen mulai memperkenalkan Kopi Wine Gayo yang mempunyai cita rasa unik. Namun derajat penyangraian yang disukai oleh konsumen untuk produk olahan ini belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap kopi wine gayo yang disanggrai pada derajat yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor non faktorial. Faktor perlakuan, meliputi suhu 193ºC (light), 198ºC (ligh to medium), 204ºC (medium), 208ºC (medium to dark) dan 213ºC (dark) dengan 3 ulangan. Tingkat kesukaan konsumen dianalisis dengan uji hedonik menggunakan 5 skala (mulai dari tidak suka sampai dengan sangat suka). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penyangraian berpengaruh nyata terhadap kesukaan konsumen kopi wine Gayo. Uji hedonik kopi wine menggambarkan bahwa warna yang paling disukai terdapat pada tingkat penyangraian medium dengan rata-rata 3,76 (suka), sedangkan aroma yang paling disukai terdapat pada tingkat penyangraian medium to dark dengan rata-rata 3,75 (suka). Perlakuan terbaik didapat pada kopi wine Gayo yang disanggrai dengan derajat medium.Kopi adalah satu dari sekian banyak minuman yang paling diminati oleh masyarakat global. Sebagian orang bahkan harus meneguk secangkir kopi sebelum memulai kegiatan hariannya. Data konsumsi kopi dunia menunjukkan sebanyak 70% peminum kopi menikmati kopi arabika, sedangkan sisanya (30%) memilih kopi robusta. Akhir-akhir ini produsen mulai memperkenalkan Kopi Wine Gayo yang mempunyai cita rasa unik. Namun derajat penyangraian yang disukai oleh konsumen untuk produk olahan ini belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap kopi wine gayo yang disanggrai pada derajat yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor non faktorial. Faktor perlakuan, meliputi suhu 193ºC (light), 198ºC (ligh to medium), 204ºC (medium), 208ºC (medium to dark) dan 213ºC (dark) dengan 3 ulangan. Tingkat kesukaan konsumen dianalisis dengan uji hedonik menggunakan 5 skala (mulai dari tidak suka sampai dengan sangat suka). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penyangraian berpengaruh nyata terhadap kesukaan konsumen kopi wine Gayo. Uji hedonik kopi wine menggambarkan bahwa warna yang paling disukai terdapat pada tingkat penyangraian medium dengan rata-rata 3,76 (suka), sedangkan aroma yang paling disukai terdapat pada tingkat penyangraian medium to dark dengan rata-rata 3,75 (suka). Perlakuan terbaik didapat pada kopi wine Gayo yang disanggrai dengan derajat medium.