Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2019 - 2024
0
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Al-Zahra : Journal for Islamic and Arabic Studies Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik
Aida Humaira
Unknown Affiliation
Arts Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

 1 
KAJIAN KOREOGRAFI TARI CANGKLAK DI SANGGAR RAMPOE KOTA BANDA ACEH Aida Humaira; Taat Kurnita; Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik Vol 2, No 2 (2017): MEI
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.259 KB)

Abstract

ABSTRAK             Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana Koreografi Tari Cangklak di Sanggar Rampoe Kota Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan Koreografi Tari Cangklak di Sanggar Rampoe Kota Banda Aceh. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah koreografer sanggar Rampoe, ketua sanggar Rampoe, penari dan pemusik sanggar Rampoe. Objek dalam penelitian ini adalah tari Cangklak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa koreografi tari Cangklak termasuk ke dalam tari kreasi yang berpola tradisi. Indikator dari koreografi tari Cangklak ini adalah menentukan tema, eksplorasi dan improvisasi gerak, komposisi dan evaluasi gerak, menentukan musik pengiring tari dan merancang tata busana dan tata rias tari. Tema tari Cangklak ini diambil dari bahasa Aceh yang artinya centil. Eksplorasi atau penjelajahan gerak dilakukan dengan melihat kebiasaan sehari-hari wanita Aceh yang dikaitkan dengan beberapa properti yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh seorang wanita, seperti payung, kipas, gelang kaki dan sapu tangan serta improvisasi gerak dilakukan secara spontan dan gerak yang belum biasa dilakukan oleh wanita dalam penggunaan properti tersebut. Setelah eksplorasi dan improvisasi gerak dilakukan, maka gerak yang telah didapatkan akan dievaluasi jika ada gerak yang dirasa tidak nyaman akan diganti atau dibuang jika dirasa gerakan tersebut tidak cocok. Tata busana yang dikenakan telah disesuaikan dengan tema tarian oleh koreografer tari yaitu memakai pakaian Aceh serta dilengkapi dengan berbagai accesoris yang menunjang tari agar sesuai dengan tema. Tata rias yang digunakan adala tata rias cantik sesuai dengan tema penggambaran pesona wanita Aceh.Kata Kunci: koreografi, tari Cangklak
The views of the five schools of thought on the marital marriage of adultery | آراء المذاهب الخمسة في نكاح الحامل من الزنا Aida Humaira; Tsuaibah Tsuaibah
Al-Zahra : Journal for Islamic and Arabic Studies Vol 14, No 2 (2017): AL-ZAHRÄ' JOURNAL FOR ISLAMIC AND ARABIC STUDIES
Publisher : Fakultas Dirasat Islamiyah, Univitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1410.315 KB) | DOI: 10.15408/zr.v14i2.10656

Abstract

This paper deals with the issue of the marriage of a pregnant woman fromadultery as one of contemporary contemporary issues. Marriage of pregnantadultery is one of the issues that provoked a dispute between the scholars of oldand recent, some of them allow the marriage of pregnant adultery, and some ofthem do not permit. Then they differed as to whether the marriage was adulterywith it or not, even the consequences under it. There have been many questionsabout this issue in our contemporary society. In this study, the researcher uses adescriptive approach comparing the views of the scholars in the ruling on themarriage of a pregnant woman with adultery and its effects, especially amongthe five schools of thought. After the analysis and comparison of the scholars'opinions, the researcher concluded that it is permissible to marry a pregnantwoman from adultery with a zina, and that it is permissible for a non-adultererto contract a pregnant woman before adultery before she puts her pregnancy, butit is not permissible for the husband to take her until she puts her pregnancy.Among the effects of this marriage in the child is: In terms of descent, the child isnot attributed to the adulterer by agreement of the jurists if his mother was a bed,and is not attributed to the most likely if his mother is not a bed. In terms ofinheritance, the child does not inherit from the adulterer, nor to the adultererwho is related to the adulterer. In contrast, neither the adulterer nor the child'sheir is inherited, because his ratio is cut off from the adulterer. And theinheritance of the child only from his mother's side, because he is related to it,inherited from it and inherited it and whoever made it. In terms of alimony, thischild should not be obliged to pay zakaah on his father, and the adulterer mustnot pay zina for his son.
Co-Authors Aida Fitri Taat Kurnita Tsuaibah Tsuaibah