Alamsyah ,
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PARTISIPASI POLITIK ETNIS TIONGHOA PADA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH KOTA BANDA ACEH TAHUN 2006-2012 Ovi Amalia Sari; Alamsyah ,; Zulfan .
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 3 (2017): Juli, Pendidikan dan Ide Perubahan Media
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, baik gubernur dan wakil gubernur, maupun bupati/walikota secara langsung oleh rakyat merupakan perwujudan pengembalian hak-hak dasar rakyat dalam memilih pemimpin daerah. Melalui pemilukada, rakyat baik etnis manyoritas maupun  etnis minoritas memiliki kesempatan dan kedaulatan untuk menentukan pemimpin daerah secara langsung, bebas, rahasia tanpa intervensi (otonom). Penelitian ini berusaha mengungkapkan  Partisipasi Politik Etnis Tionghoa Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2006-2012. Secara khusus  penelitian ini bertujuan adalah (1) untuk mengetahui bentuk partisipasi politik Etnis Tionghoa di Kota Banda Aceh dalam Pemilukada tahun 2006-2012. (2) untuk mengetahui tingkat partisipasi politik Etnis Tionghoa di Kota Banda Aceh dalam Pemilukada tahun 2006-2012. (3) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi  partisipasi politik Etnis Tionghoa di Kota Banda Aceh dalam Pemilukada tahun 2006-2012.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode sejarah. Data penelitian ini bersumber dari KIP Kota Banda Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh Kecamatan Kuta Alam  Gampong Peunayong, partai politik, dan Etnis Tionghoa dalam konteks partisipasi politik Etnis Tionghoa pada pemilukada Kota Banda Aceh tahun 2006-2012.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi pustaka, dokumentasi, dan wawancara.Teknik studi pustaka, menelaah reverensi-reverensi yang memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian.Teknik dokumentasi, menelaah dokumen resmi kelembagaan KIP Kota Banda Aceh dan Gampong Peunayong.Teknik wawancara, untuk memperoleh data yang memadai menggunakan teknik wawancara mendalam dengan subjek yang terlibat dalam partisipasi politik Etnis Tionghoa.Berdasarkan hasil analisis data, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. (1) Bentuk partisipasi  Etnis Tionghoa  Kota Banda Aceh pada Pemilukada  tahun 2006 dan 2012 termasuk dalam bentuk konvensional. Pada Pilkada tahun 2006 bentuk partisipasi politik yang dilakukan Etnis Tionghoa hanya satu bentuk partisipasi politik yaitu Pemberian suara (voting). Sedangkan pada Pemilukada tahun 2012 bentuk partisipasi politik Etnis Tionghoa meningkat menjadi lima bentuk partisipasi politik yang terdiri dari Pemberian suara (voting), Penetapan daftar pemilih, Membicarakan masalah politik, Mengikuti kampanye,  Menjadi saksi pada penghitungan suara. (2) Tingkat partisipasi politik Etnis Tionghoa Kota Banda Aceh pada Pemilukada tahun 2006  mencapai 72,90% atau 514 orang yang menggunakan hak pilihnya dan 27,10% atau 191 orang yang tidak menggunakan hak pilihnya. Pada Pemilukada tahun 2012 partisipasi politik Etnis Tionghoa Kota Banda Aceh meningkat menjadi 84% atau 633 yang menggunakan hak pilihnya dan 16% atau 121 orang yang tidak menggunakan hak pilihnya. (3) Faktor pendorong partisipasi politik Etnis Tionghoa pada Pemilukada Kota Banda Aceh tahun 2006 yaitu faktor kesadaran politik dan faktor lingkungan, sedangakan faktor penghambat partisipasi politik  yaitu faktor kesibukan kegiatan sehari-hari dan tidak menerima undangan. Faktor pendorong partisipasi politik Etnis Tionghoa pada Pemilukada Kota Banda Aceh tahun 2012 yaitu faktor kesadaran politik dan rasa ingin tahu, sedangkan faktor penghambat partisipasi politik yaitu faktor  kesibukan kegiatan sehari-hari dan anggapan belum ada kemampuan.  Simpulan penelitian ini adalah bentuk partisipasi politik Etnis Tionghoa Kota Banda Aceh pada pemilukada tahun 2006 dan 2012 termasuk dalam bentuk  konvensional.  Partisipasi politik Etnis Tionghoa Kota Banda Aceh pada pemilukada tahun 2006-2012 mengalami peningkatan pada tingkat cukup tinggi. Kata Kunci: Partisipasi Politik Etnis Tionghoa, Pemilukada Kota Banda Aceh  2006-2012     ABSTRACT The election of regional heads and deputy regional heads, both governors and deputy governors, as well as regents / mayors directly by the people constitute the realization of the basic rights of the people in selecting regional leaders. Through the election, the people of both ethnic minorities and ethnic minorities have the opportunity and sovereignty to determine the regional leaders directly, free, secret without intervention (autonomous). This research tries to reveal the Ethnic Chinese Ethnic Participation Participation in Banda Aceh City General Election Year 2006-2012. Specifically, this study aims are (1) to know the form of political participation of Chinese Ethnic in Banda Aceh City in Pemilukada year 2006-2012. (2) to know the level of political participation of Chinese Ethnic in Banda Aceh City in the 2006-2012 General Election. (3) to know the factors influencing political participation of Chinese Ethnic in Banda Aceh City in Pemilukada year 2006-2012.The approach used in this research is qualitative approach with historical method. This research data is sourced from KIP Kota Banda Aceh, Banda Aceh City Government, KutaAlamGampongPeunayong District, political party and ethnic Chinese in the context of ethnic Chinese participation in Banda Aceh City elections in 2006-2012. The data were collected using literature study techniques, documentation, and interviews. The literature study technique, examines the reverences that have relevance to the research problem. Documentation techniques, reviewing official documents of KIP institute of Kota Banda Aceh and GampongPeunayong. Interview techniques, to obtain adequate data using in-depth interview techniques with subjects involved in ethnic Chinese political participation. Based on the results of data analysis, the findings of this study can be put forward as follows. (1) The form of participation of Chinese ethnic Banda Aceh City in the 2006 and 2012 Election is included in the conventional form. In the 2006 elections, the form of political participation by ethnic Chinese was only one form of political participation, namely voting. Whereas in the 2012 General Election the form of political participation of ethnic Chinese increased to five forms of political participation consisting of voting (voting), Determination of voter list, Discussing political issues, Following the campaign, Being a witness on the vote count. (2) The level of political participation of Chinese Ethnic of Banda Aceh City in 2006 Election reached 72.90% or 514 people exercising their voting right and 27,10% or 191 non-voters. In the 2012 General Election the political participation of Chinese ethnic Banda Aceh City increased to 84% or 633 using the voting rights and 16% or 121 people who did not exercise their suffrage. (3) Factors driving the political participation of ethnic Chinese in Banda Aceh City Election in 2006 is the factor of political awareness and environmental factors, while the inhibiting factors of political participation are daily activities and do not receive invitations. Factors driving the political participation of ethnic Chinese in Banda Aceh City Election in 2012 is a factor of political awareness and curiosity, while the factors that inhibit political participation are the daily activities of busyness and assumption that there is no ability.The conclusion of this research is the form of political participation of Chinese ethnic Banda Aceh City in the election of 2006 and 2012 including in the conventional form. Political participation of Chinese ethnic Banda Aceh City in the 2006-2012 election has increased at a fairly high level. Keywords: Ethnic Chinese Political Participation, Banda Aceh City Election 200 
PERKEMBANGAN PELABUHAN ULEE LHEUE PASCA TSUNAMI 2005-2016 Nurul Aini; Alamsyah ,; Zainal Abidin
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 4 (2017): Nopember, Sejarah Kota dan Sejarah Pedesaan
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTIndonesia is an archipelagic country surrounded by vast seas so that adequate transportation infrastructure is needed to move from one place to another. Port of Ulee Lheue as one of the infrastructures that support the progress of sea transportation in Banda Aceh. This research raises the problem of the existing transportation in Banda Aceh City, especially the sea transportation crossing that is the port of Ulee Lheue after tsunami of Aceh 2004 until 2016.This study aims to analyze and examine the background of Ulee Lheue Port development before and after the 2004 Aceh Tsunami, to find out how the development of Ulee Lheue port development after the tsunami and the development of Ulee Lheue Port of Aceh after the tsunami in 2004 until 2016.The approach used in this study is a qualitative approach using historical methods. Data collection techniques used are by way of field observation, documentation, interviews and literature study. While the data analysis technique used is by way of source criticism or verification and interpretation of sources and techniques of writing using historiography systematics. The research results obtained by Ulee Lheue port was built by the Dutch military in 1876 and closed in the 80s with various factors and was transferred to Malahayati Port, until finally built and managed back in early 2000s by Pemko Banda Aceh through UPTD Port of Ulee Lheue Dishubkominfo Banda Aceh with office building consists of 3 floors. In 2004 all facilities at the Ulee Lheue port were damaged by the devastating tsunami that struck most of Aceh. In June 2005 the Australian Government through Australia Indonesia Partnership for Reconstruction and Development (AIPRD) provided assistance to UNDP to undertake phase 1 in the reconstruction of ports, but development was focused solely on serving the transportation needs of marine logistics to assist in reconstruction of Banda Aceh City and other areas affected by the tsunami. And resumed with the construction of phase 2 facilities in 2007-2008. Up to now there are only a few additional facilities.Keywords : Construction, Harbor.  ABSTRAKIndonesiamerupakan negara kepulauan yang dikelilingi lautan  luas sehingga diperlukan infrastruktur transportasi yang memadai untuk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Pelabuhan Ulee Lheue sebagai salah satu prasarana yang mendukung kemajuan transportasi laut di Banda Aceh.Penelitian ini mengangkat masalah tentang transportasi yang ada di Kota Banda Aceh, khususnya transportasi penyebrangan laut yaitu pelabuhan Ulee Lheue pasca tsunami Aceh 2004 sampai 2016.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji latar belakang pembangunan Pelabuhan Ulee Lheue sebelum dan sesudah Tsunami Aceh 2004, untuk mengetahui bagaimana perkembangan pembangunan pelabuhan Ulee Lheue pasca tsunami dan perkembangan pengelolaan Pelabuhan Ulee Lheue pasca tsunami Aceh pada tahun 2004 hingga 2016. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode sejarah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi lapangan, dokumentasi, wawancara dan studi kepustakaan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan cara kritik sumber atau verifikasi dan penafsiran sumber serta teknik penulisan menggunakan sistematika historiografi.Hasil penelitian diperoleh pelabuhan Ulee Lheue dibangun oleh pihak militer Belanda pada tahun 1876 dan ditutup pada tahun 80-an dengan berbagai faktor dan dialikan ke Pelabuhan Malahayati,  sampai pada akhirnya dibangun dan dikelola kembali pada awal tahun 2000-an oleh pihak Pemko Banda Aceh melalui UPTD Pelabuhan Ulee Lheue Dishubkominfo Banda Aceh dengan gedung perkantoran terdiri dari 3 lantai. Pada tahun 2004 seluruh fasilitas pada pelabuhan Ulee Lheue rusak akibat bencana tsunami yang menimpa hampir seluruh wilayah Aceh. Pada bulan Juni 2005 pemerintah Australia melalui Australia Indonesia Partnership for Reconstruction and Development (AIPRD) memberikan bantuan kepada UNDP untuk menjalankan tahap 1 dalam pembangunan kembali pelabuhan, namun pembangunan pada masa itu hanya difokuskan untuk melayani kebutuhan transportasi logistik via laut guna membantu rekonstruksi Kota Banda Aceh dan daerah lainnya yang terkena dampak bencana tsunami. Dan dilanjutkan kembali dengan pembangunan fasilitas tahap 2 padatahun 2007-2008. Hingga sekarang hanya ada beberapa penambahan fasilitas saja.Kata kunci: Perkembangan, Pelabuhan.
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SMALL GROUP WORK TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PEUSANGAN SIBLAH KRUENG, KABUPATEN BIREUEN Taufiq Akbar; Alamsyah ,; Nurasiah .
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 4, No 2 (2019): Juni, Budaya dan Sastra
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strategi pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar yang ingin dicapai oleh seorang guru.Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang tinggi, salah satunya ialah penerapan strategi pembelajaran Small Group Work. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Small Group Work Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen” ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh strategi pembelajaran Small Group Work terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Peusangan Siblah Krueng yang berjumlah 40 siswa dan terdiri 2 kelas. Sampelnya adalah siswa kelas VIII.2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.1 sebagai kelas kontrol yang masing-masing terdiri dari 20 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan test dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah (1) reduksi data; (2) penyajian data; (3) verifikasi. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol, dimana nilai rata-rata dari kelas eksperimen adalah 78,75 sedangkan kelas kontrol adalah 66,5 sedangkan analisis berdasarkan nilai test individu di kelas eksperimen terdapat 15% siswa yang tidak tuntas dan 85% siswa yang tuntas, sedangkan di kelas kontrol 75% siswa yang tidak tuntas dan 25% siswa yang tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi belajar Small Group Work terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS.Kata kunci: strategi pembelajaran, small group work, prestasi belajar