Obesitas saat ini menjadi permasalahan dunia bahkan World Health Organization (WHO) mendeklarasikan sebagai epidemic global. Obesitas dianggap sebagai sinyal pertama munculnya kelompok penyakit-penyakit non infeksi (non communicable diseases) yang banyak terjadi di negara maju maupun negara berkembang. Berdasarkan data WHO tahun 2016, prevalensi obesitas di dunia pada perempuan yang berusia18 tahun sebesar 15%, 4% lebih tinggi jika dibandingkan laki – laki (18 tahun) dengan presentase 11%. Hal ini telah menimbulkan beban sosial, ekonomi serta kesehatan masyarakat yang sangat besar di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Penelitian ini merupakan analitik kuantitatif dengan Jenis pendekatan berupa cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2019. Sampel diambil dengan menggunakan teknik proposional sampling berjumlah 94 mahasiswa pada Universitas Muhammdiyah Aceh. Uji Statistik menggunakan Chi Square Test. Hasil penelitian ditemukan mayoritas responden memiliki berat badan normal sebesar 62.77%, berat badan gemuk 17.02%, dan sangat gemuk 20.21%. Hasil analisis bivariat terhadap variabel yang memengaruhi indeks massa tubuh dengan durasi nonton ditemukan nilai p=0.024, konsumsi fast food dengan nilai p=0.000, kebiasaan ngemil dengan nilai p 0.002, layanan go food dengan nilai p=0.004, pengetahuan dengan nilai p=0.000. hasil analisis multivariate ditemukan variabel yang paling mempengaruhi body mass indeks yaitu aktivitas fisik atau Physical Aktivity Level sebersar 12 kali beresiko terhadap terjadinya perubahan indeks massa tubuh. Diharapkan Universitas Muhammadiyah Aceh dapat mensosialisasi/edukasi pesan gizi seimbang untuk peningkatan produktivitas, anjuran melakukan aktifitas fisik sebagai gaya hidup untuk mengontrol berat badan normal.